" Kalau begitu, waktu memasaknya adalah 2 jam, Temanya adalah Nasi, Pertandingannya.... DIMULAI ! " Setelah suara Isshiki bergema di dapur yang sunyi, Akira dan Joichiro langsung memulai proses memasak mereka.
Bahan Utamanya adalah Nasi, sangat luas, ada berbagai macam olahan nasi di seluruh dunia, berbagai macam campurannya, berbagai macam pula campurannya. Namun yang pasti, Nasi adalah salah satu hidangan pokok di beberapa negara di dunia.
Akira terlihat sedang mencuci berasnya dengan pandangan fokus, dia terus menggosokan beras dengan beras lain, sambil disiram menggunakan air mengalir, secara berulang dan repetitif, setelah selesai ia merendamnya dan memulai pekerjaan lain.
Sementara itu, Joichiro terlihat lebih santai saat dia mencuci beras dengan cara biasa.
Waktu terus berjalan, Akira terlihat mengeluarkan berbagai rempah-rempah dari tasnya, ia kemudian memotong beberapa bumbu dan memasukannya kedalam blender, setelah itu, Kedua orang sama-sama menggunakan wajan besar untuk menggoreng hidangan mereka.
Proses terus berlanjut hingga tidak terasa, hingga waktu 2 jam hanya tersisa beberapa menit lagi, lalu Akira selesai dengan hidangannya dan maju terlebih dahulu. Hidangannya tertutup oleh penutup. Setelah itu, Akira menaruh piring hidangannya didepan Isshiki yang duduk dengan wajah antisipasi, menunggu dan penasaran dengan hidangan apa yang Akira buat, ia kemudian berbicara.
" Hyoujou-kun, hidangan apa yang kau buat kali ini? " Tanya Isshiki saat pandangannya terpaku pada hidangan Akira yang tertutup menggunakan penutup.
Mendengar ucapan Isshiki, Akira berkata sambil tersenyum sombong.
" Agungkanlah! Vishes Chikan Biryani. " Ucap Akira sambil membuka penutup diatas hidangannya.
Setelah penutup dibuka, bentuk dari hidangan yang disajikan Akira terlihat, itu adalah nasi, bentuknya sedikit lebih panjang dari nasi biasa, ini seperti Pilav yang disajikan Akira saat di restorannya, warnanya Emas dan terlihat sangat menggoda untuk dimakan, dan diatasnya tersebar Potongan ayam yang telah disusun sedimikian rupa hingga membentuk sebuah sayap burung.
Isshiki yang melihat itu matanya melebar dan berkata dengan nada gembira.
" Uwooh, Sungguh Nasi Biryani yang luar biasa, warna bulir nasinya sangat menggoda kita untuk memakannya, penyusunan Ayamnya juga luar biasa. " Ucap Isshiki dengan senyum lebar diwajahnya.
Namun, Akira tidak tersenyum, ia hanya berpikir.
' Saat Joichro mengusulkan bahwa temanya adalah Nasi, aku sempat berpikir akan membuat Paella, tapi dampak dari hidangan itu akan sangat kurang, apalagi, hidangan Nasi yang bisa kulukis saat ini hanyalah Pilav dan Nasi pandan. ' Pikir Akira.
Akira sudah bilang sebeumnya, hidangan yang ia lukis cukup terbatas, tidak semua hidangan dapat ia lukis, ada banyak alasan mengapa hal itu terjadi, yang pertama, Akira butuh objek atau inspirasi untuk melukis hidangannya, dan yang kedua, ketidakmampuan bahan untuk dilukis. Kedua hal inilah yang menyebabkan banyak sekali kegagalan saat Akira baru saja mengabungkan antara Melukis dan Memasak.
Isshiki kemudian mengambil Sendok dan bersiap untuk mencoba Hidangan Akira.
" Kalau begitu, aku akan mencicipi hidanganmu Hyoujou-kun, Itadakimasu~ " Ucap Isshiki, ia kemudian mengambil sesendok Nasi Briyani dan memasukannya kedalam mulut.
Awalnya, saat Nasi itu menyentuh lidah, belum ada yang istimewa, namun, saat dikunyah sekali, rasa yang sebenarnya langsung keluar, menyebabkan Isshiki melebarkan matanya.
Lalu lanjut mengunyah dan bergumam dengan senyum Ekstasi di wajahnya.
" Ah~, Tekstur nasi briyaninya sangat sempurna, itu lembut namun tidak mudah hancur, rasa Pahit yang menggelitik di lidah, lalu Manis yang melembutkan lidah, dan Rasa Gurih yang menyatukan kedua hal itu, Harmonisasi rasanya sangat menakjubkan." Gumam Isshiki, ia kemudian selesai dengan suapan pertama dan langsung mengambil suapan kedua namun dengan Ayam.
" Bagaimana kau mendapatkan ketiga rasa ini, Hyoujou-kun. " Tanya Isshiki masih menikmati aroma Briyani, sebelum memasukkan suapan kedua. Akira kemudian menjawab dengan senyum sombongnya yang biasa.
" Aku mendapatkan rasa pahitnya dari Cengkih, lalu Rasa manisnya dengan Kurma, dan Gurihnya berasal dari bumbu halus yang aku tumis sebelum memasukkan Nasinya. " Ucap Akira.
" Bumbu Halus? " Tanya Isshiki karena ia masih penasaran Bumbu halus yang ditambahkan Akira.
" Itu benar, aku menghaluskan Jintan, kapulaga, Bawang Putih, Bawang merah, garam dan Jahe. Selain itu, Aku juga menambahkan beberapa Serai, Daun Salam, dan Kayu manis saat memasak Nasinya. " Ucap Akira.
" Hoo~, Pantas saja Briyani yang kau buat ini, jauh berbeda dengan Nasi Briyani yang pernah kurasakan dulu saat liburan ke India. Isshiki lalu kembali menyuap Nasi Briyani Akira, saat itu ia menyadari sesuatu hal.
' Eh? Ini aneh, rasa nasinya semakin kuat semakin aku memakannya, aku tidak bisa berhenti, tidak... saat memakan nasi ini, itu seperti aku dilarang untuk berhenti. ' Pikir Isshiki, ia kemudian terus memakan Nasi Briyani Akira dengan lahap, tanpa berhenti.
" AHH~ Rasa Ini, aku Terbang bagaikan dibawa oleh seekor Elang ke Langit tertinggi!!! " Teriak Isshiki dalam ruang imajinasinya.
Setelah itu, tanpa sadar, saat Isshiki ingin mengambil kembali sesendok Briyani, Nasinya sudah lenyap dan habis tak bersisa, Piring Isshiki sudah kosong hanya menyisakan beberapa tulang ayam diatasnya, ia kemudian berpikir.
' Apa!!! Kemana Briyani milikku? '
Melihat bahwa Briyani nya sudah habis, Isshiki kemudian menaruh sendoknya sambil berpikir dengan serius.
' Hidangan yang disiapkan Hyoujou-kun, aku tidak bisa lagi menggambarkannya, namun tidak salah lagi... Hidangan ini ada di puncak rasa, tidak ada keraguan untuk itu. ' Pikir Isshiki, yang masih belum sembuh dari Ekstasi yang ditimbulkan oleh Briyani yang dimasak Akira.
Akira yang melihat itu, hanya tersenyum sombong dan berpikir.
' Heh, walaupun aku tidak melukisnya sekalipun, hidanganku adalah terbaik dari yang terbaik. ' Pikir Akira.
Sebuah pikiran yang sangat narsis, jika orang yang sudah mengenal Akira dengan baik mendengar ini, mereka mungkin tidak akan menentang pikiran Akira ini, karena hal itu diiringi dengan Kemampuan memasak Akira yang sangat hebat.
Kemudian Akira mengalihkan pandangannya kepada Joichiro yang telah mulai mengangkat Hidangannya di kedua tangannya, sepertinya dia menyiapkan dua hidangan. Joichiro kemudian mendekat dan menaruh piring di depan Isshiki dan Di depan Akira, ia kemudian berbicara sambl melihat ke Akira.
" Aku sudah menyiapkan bagianmu. " Ucap Joichiro dengan senyum percaya diri yang membuat Akira mengernyitkan alisnya dan berpikir.
' Apa dia masih tidak mengerti? Kesenjangan besar antara kemampuannya dengan milikku ' Pikir Akira.
Kemudian, sebelum membuka penutup diatas hidangan Joichiro, Isshiki bertanya kepada Joichiro dengan wajah penuh Antisipasi.
" Joichiro-san, hidangan apa yang kau buat ini? " Tanya Isshiki.
Joichiro kemudian membuka penutup diatas hidangannya dan menjawab pertanyaan dari Isshiki dengan wajah bodoh.
" Nasi goreng biasa. " Ucap Joichiro, yang membuat Akira dan Isshiki sama-sama mengucapkan sepatah kata.
"' Hah? "" Ucap Akira dan Isshiki secara bersamaan, Kemudian mereka berdua melihat hidangan yang disiapkan Joichiro dan itu, yah... hanya nasi goreng biasa, tidak ada yang terlihat spesial, tidak ada daging, udang, cumi, bahkan ayam, Hanya Nasi Goreng dengan telur setengah matang diatasnya, Akira yang melihat itu mengernyitkan alisnya dan berkata kepada Joichiro dengan wajah kesal.
" Joichiro Yukihira! Apa yang kau lakukan, seriuslah dalam pertandingan ini! " Ucap Akira, karena ia merasa kesal disaat ia memasak dengan serius lawannya memasak dengan tidak serius,, walaupun ia sangat sombong, ia tidak pernah sekalipun menahan dirinya saat memasak, itu sudah seperti pelecehan bagi Akira.
Mendengar perkataan Akira, Joichiro hanya mengirimkan pandangan tajam dan serius kepada Akira.
" Tentu saja aku serius dalam memasak ini, apa kau kira aku bercanda? " Ucap Joichiro yang membuat amarah Akira reda.
Isshiki kemudian mengambil sesendok nasi goreng yang dibuat Joichiro.
" Kalau Begitu, aku akan mencicipinya. " Ucap Isshiki, ia kemudian memasukkan sesendok nasi itu kedalam mulutnya dan saat itu menyentuh lidahnya, rasa gurih dari Nasi Goreng langsung menyebar ke seluuruh mulutnya.
Isshiki melebarkan matanya karena rasa dari Nasi Goreng Joichiro, lalu berpikir.
' Aku kira rasanya akan biasa saja, namun aku salah, ini sangat luar biasa, rasa gurih dari Nasi gorengnya sangat pas saaat menyentuh lidah, Nasi Goreng ini kelihatan sangat biasa namun, rasanya sangat menakjubkan. ' Pikir Isshiki, ia kemudian menghabiskan nasi goreng Joichiro dengan lahap, hingga piringnya bersih seperti milik Akira.
Saat Nasi Goreng Joichiro sudah habis, ia kemudian bertanya kepada Joichiro.
" Joichiro-san, bagaimana kau membuat nasi goreng ini? rasanya sangat enak dan pas untuk dimakan di malam hari seperti ini. " Tanya Isshiki.
Namun, Joichiro hanya menjawabnya dengan wajah bodoh.
" Bagaimana kau bilang? Aku hanya memasaknya menggunakan cara biasa. " Ucap Joichiro.
Isshiki hanya berpikir dengan wajah aneh.
' Cara biasa? Bagaimana bisa hal ini dibuat dengan cara biasa. ' Pikir Isshiki.
Akira yang melihat semua piring sudah habis, kemudian berkata kepada Isshiki.
" Jadi, Pria Telanjang, siapa yang hidangannya lebih enak. " Ucap Akira dengan seringai sombong, ia belum mencicipi hidangan yang disiapkan oleh Joichiro, tapi ia sangat yakin bahwa hidangannya akan menang.
Mendengar perkataan Akira, Isshiki dan Joichiro kemudian diam, sesi penjurian sudah dimulai.
Isshiki kemudian berbicara.
" Hidangan yang lebih enak adalah milik... Hyoujou-kun. " Mendengar perkataan Isshiki, Joichiro hanya diam saja, sedangkan itu, Akira berpikir dengan senyum sombongnya.
' Yah, itu sudah pasti. ' Pikir Akira, ia kemudian berkata slogannya yang biasa.
" Pujilah- " Namun, sebelum Akira belum menyelesaikan perkataannya, Isshiki memotongnya.
" Tapi. " Ucap Isshiki, yang membuat Akira menghentikan deklarasi kemenangannya, dan berkata.
" Tapi? " Ucap Akira, kemudian Isshiki kembali berbicara.
" Tapi, jika itu hanya dinilai dari Rasa dan Penampilan, secara keseluruhannya, Nasi Goreng Biasa milik Joichiro-san adalah pemenangnya. " Ucap Isshiki.
Mendengar perkataan Isshiki, Akira menjadi marah.
" Apa kau bilang? Bagaimana bisa secara kesuluruhan hidanganku kalah dengan Nasi Goreng biasa ini, itu tidak mung- " Sebelum Akira menyelesaikan Perkataannya, Joichiro yang daritadi hanya diam untuk pertama kalinya, membuka mulutnya.
" Kenapa tidak kau rasakan sendiri Nasi Goreng buatanku? " Ucap Joichiro, yang membuat Akira berhenti dari perkataannya lalu diam sebentar. kemudian ia mengambil sendok dan bersiap untuk menyuap Hidangan Nasi Goreng yang disiapkan oleh Joichiro, sebelum ia menyuap, ia berpikir dengan tatapan mengejek.
' Bagaimana bisa hidangan ini menjadi seenak itu. ' Pikirnya.
Akira kemudian menyuap Nasi Goreng Joichiro kedalam mulutnya, seketika matanya melebar karena rasa yang tidak terduga, namun ia tetap diam, Akira hanya diam, namun tangannya tidak bisa berhenti menyuap Nasi Goreng Joichiro, ia lalu berpikir sambil terus mengunyah Nasi Goreng di mulutnya.
' Bagaimana, Bagaimana bisa? Hidanganku jauh lebih enak, tapi entah kenapa, Aku tidak bisa berhenti memakan hidangan ini, aku... Ini seperti Nasi Goreng yang Ibu Buat saat Aku kecil, rasanya sangat tidak sempurna, itu biasa saja, tidak ada yang istimewa dari itu, namun... namun... bagiku, nasi goreng itu, adalah yang terenak di dunia. ' Setelah itu, Akira terus menyuap hingga Nasi Goreng di piring sudah habis sepenuhnya.
Melihat Akira yang tmenghabiskan hidangannya, Joichiro tersenyum, lalu berencana mengambil langkah pergi dari dapur, karena hasilnya sudah diputuskan. Akira yang menyadari bahwa Joichiro berencana pergi, langsung menaruh sendoknya di piring yang sudah habis bersih, dan memanggilnya.
" Tunggu dulu, Joichiro Yukihira. " Panggil Akira dengan sorot mata gelap, mendengar panggilan Akira, Joichiro hanya bisa berhenti dan berbalik.
Akira kemudian melanjutkan perkataannya.
" Bagaimana... Bagaimana kau bisa membuat Nasi Goreng itu? Kenapa aku tidak bisa melakukan itu, kenapa? Padahal rasa dari Hidanganku lebih enak, tapi mengapa... Aku merasa hidanganmu lebih baik dari milikku, mengapa? " Ucap Akira dengan pandangan gelap, sifatnya sudah sangat berubah, sisi Arogannya bertanya seperti ini, ia juga sudah menyadari, ada sesuatu yang membuat hidangan Joichiro lebih dari miliknya.
Joichiro yang mendengar itu tersenyum.
" Itu karena ada sesuatu yang kurang dari hidangan milikmu. " Ucap Joichiro, Akira yang mendengar itu hanya berkata bingung.
" Kurang? Tidak mungkin ada kekurangan dalam hidanganku, aku sudah meniapakannya-" Sebelum Akira menyelesaikan perkataanya, Joichiro kembali memotongnya.
" Kau tidak memiliki tujuan, untuk siapa kau memasak hidanganmu. " Ucap Joichiro.
" Untuk siapa? Tentu saja aku memasaknya untuk kemenangan, rasa tertinggi, sebuah kesempurnaan, itulah yang dilakukan seorang Koki Terhebat. " Ucap Akira, namun Joichiro kembali berkata.
" Tidak, pikiranmu sangat salah, kau belum menjadi Koki yang hebat. " Ucap Joichiro, yang membuat Akira tertegun dan hanya bergumam.
" Lalu, apa yang harus kulakukan untuk menjadi Koki yang hebat. " Ucap Akira sambil menunduk, kepribadian Arogannya sudah benar-benar melenceng, Akira sudah sangat menyadari kelebihan Hidangan yang Joichiro siapkan daripada miliknya.
Lalu Joichiro berkata sambil berjalan pergi.
" Untuk menjadi Koki yang Hebat, kau harus menemukan seorang Wanita yang membuatmu ingin mencurahkan seluruh masakanmu untuknya, itu, yang harus kau lakukan. " Setelah itu, Joichiro hanya pergi dari dapur, meninggalkan Akira yang berdiri tertegun dengan pandangan gelap disana.
Akira kemudian melihat Telapak Tangannya sambil bergumam.
" Wanita yang membuatmu ingin mencurahkan seluruh masakanmu untuknya, ya. " Gumam Akira, ia masih belum mengerti apa perkataan Joichiro, ini seperti saat ia kecil, saat ia belum mengerti perkataan ibunya tentang Badai, Akira terus berdiri disana dalam diam dan memikirkan perkataan Joichiro.
Sementara itu, Isshiki yang daritadi hanya diam saja dan memperhatikan, berpikir dengan wajah serius dalam hatinya.
' Hyoujou Akira, Kemampuan dan Bakatnya sangat-sangat luar biasa, itu sudah jauh melampui seluruh murid yang ada di Totsuki, dan monster seperti itu masih diberi Arahan untuk menjadi lebih baik, Apa yang telah kau lakukan, Joichiro-san. '