Télécharger l’application
52.63% Shokugeki no Akira 「 Indonesia 」 / Chapter 20: Sarapan yang Layak

Chapitre 20: Sarapan yang Layak

Setelah kejadian Terkunci di Cold Room, Hari-hari selanjutnya dari Kamp Pelatihan berjalan lancar, Alice juga telah sembuh dari kedinginan ekstrimnya, dan bisa beraktifitas seperti biasa keesokan paginya, walaupun ia masih harus istirahat seharian penuh. Akira juga sering menemuinya di waktu luang, lagipula ia tidak memiliki teman atau bahkan seseorang yang dapat diajak bicara.

Ternyata penguncian itu merupakan kecerobohan dari salah satu Staf Hotel, awalnya orang itu terancam kehilangan pekerjaannya karena Dojima marah besar, namun, Akira berbicara langsung kepada Dojima agar orang itu dimaafkan, lagipula ia melakukan itu secara tidak sengaja.

Mendengar perkataan dari Akira, Dojima akhirnya memaafkan orang itu, dengan peringatan keras, orang itu sangat berterima kasih kepada Akira, yang hanya dengan santai dan mengatakan bahwa hal itu tidak usah dipikirkan, setelah itu, 2 hari Kamp Pelatihan berlalu.

Hari ini merupakan malam hari keempat dari kamp pelatihan, Akira saat ini telah memakai yukatanya dan memegang secangkir teh dan Seiza di lantai kamarnya, matanya terpejam saat menikmati aroma teh hijau yang menggelitik hidung.

Tiba-tiba terdengar suara dari pengeras suara diluar ruangan.

" Para murid Totsuki sekalian ! Satu jam dari sekarang, tepat jam 10, kalian harus berkumpul di aula mengenakan Seragam. "

Mendengar suara itu, mata Akira terbuka, lalu ia bergumam.

" Hmm...., Apa ada tugas lain malam ini ? " Gumam Akira.

Setelah itu, ia langsung berdiri dari posisi Seiza nya, kemudian menaruh cangkir tehnya di meja dan bersiap mengenakan Blazernya yang biasa, untuk segera pergi ke Aula.

______________________________________________________________________________________

Jarum pendek sudah menunjuk angka 10, Akira saat ini telah tiba di Aula, yang sudah memiliki cukup banyak siswa disana, banyak orang yang ia kenal telah berkumpul disana. Namun, Akira sedang tidak dalam Mood untuk berbicara dengan siapapun, malam ini ia hanya ingin menghabiskan waktunya sendiri dikamar, dengan secangkir teh.

Saat Akira tengah berdiri dengan mata bosan, seorang lelaki kekar muncul di atas panggung, lelaki itu adalah Dojima Gin, ia kemudaian berbicara menggunakan Mikrofon agar bisa didengar oleh seluruh siswa di dalam Aula.

" Seluruh siswa, mohon perhatiannya, Kalian semua dikumpulkan disini tidak lain untuk menjelaskan tugas untuk besok. " Ucap Dojima.

Akira yang mendengar itu mengernyitkan alisnya, lalu Dojima kembali berbicara.

" Tugasnya adalah, kalian harus menghidangkan kepada seluruh tamu penginapa Totsuki, sebuah sarapan yang layak. " Ia berhenti sebentar, lalu kembali melanjutkan, " Sarapan adalah wajah dari sebuah penginapan, Merupakan hidangan yang mengawali hari para tamu disini, Aku ingin kalian membuat sebuah Inovasi hidangan, yang mampu memberi kontribusi di waktu para Tamu sarapan. "

Setelah itu, Dojima terlihat mengambil sebuah telur dan memperlihatkannya kepada seluruh ruangan.

" Bahan utamanya adalah Telur, kalian bebas membuat hidangan apa saja, tapi harus dihidangkan dengan gaya Prasmanan, Penilaiannya sendiri akan dimulai jam 6 pagi, sampai saat itu tiba, kalian harus membuat persiapannya sendiri. Kalian bebas menggunakan waktu kalian sampai pagi, Kalian bisa membuat resep kalian dimanapun, atau bahkan beristirahat dikamar kalian, Kalau begitu, sampai jumpa pagi nanti. BUBAR !!! " Setelah itu, para siswa terdengar mengeluh dan bertambah lesu.

Akira yang mendengar itu, memegang dagunya, dan berpikir.

' Hmm.... Bahan dasarnya Telur ya, Apakah aku membuat hidangan itu saja ?, tidak, tidak, jika disajikan secara Prasmanan, maka rasa dan bentuk dari hidangannya akan berubah. Hmm..., kurasa aku harus mengeluarkan nomor 2 di hidangan Telur terbaikku, karena aku tidak bisa melukis hidangan lebih dari lima saat ini, hidangan itu cocok, karena tanpa melukisnya pun, rasanya akan menjadi salah satu yang terbaik dari seluruh hidanganku.' Setelah itu, Akira keluar dari pikirannya dan berjalan keluar dari Aula.

Namun, saat ia baru keluar dan berjalan di lorong, ia dihentikan oleh seseorang, tidak, dua orang.

" Akira-kun, kau tidak pergi mencoba resepmu? " Tanya seorang wanita, yaitu Nakiri Alice.

Melihat Alice dan Kurokiba, Akira tersenyum sopan.

" Ah, tidak, aku sudah memutuskan apa yang akan kubuat besok, aku hanya akan mencari bahannya sebentar, lalu beristirahat secepatnya agar bisa bangun lebih pagi dan menyiapkan Hidanganku. " Ucap Akira.

Alice yang mendengar itu memasang senyum tertarik dan menyodorkan tubuhnya kearah Akira.

" Hee~, Hidangan telur seperti apa yang akan kau buat besok ? " Tanya Alice.

Akira yang mendengar pertanyaan Alice, tersenyum dan menaruh jari telunjuknya di depan bibir.

" Rahasia. " Ucap Akira, Alice yang mendengar itu kembali berdiri tegak dan berkata sambil cemberut.

" Ayolah, beritahu aku, Pelit~ " Ucap Alice sambil menjulurkan liidahnya.

Akira hanya tertawa, kemudian melanjutkan jalannya, saat ia melewati samping Alice, ia berbisik.

" Lihat saja besok, aku yang akan mengambil semua Tamu untuk diriku sendiri. " Ucap Akira, ia lalu pergi meninggal Alice dan Kurokiba, Alice yang mendengar bisikan Akira tepat ditelinganya, sempat memerah sebentar, namun segera reda dan digantikan dengan senyum percaya diri.

' Hee~ Kuterima tantanganmu, Akira-kun. ' Pikir Alice, lalu berkata.

" Ayo kita pergi, Ryo-kun. " Setelah itu, Alice mengambil langkah, dan Kurokiba mengikutinya, saat sedang berjalan, tiba-tiba Kurokiba membuka mulutnya.

" Ojou, kenapa kau belum mengatakan hal itu kepadanya. " Ucap Kurokiba, yang membuat wajah Alice memerah, namun langsung berubah kesal, dan memukul Kurokiba.

" Diam kau Ryo-kun, itu bukan urusanmu. " Ucap Alice dengan wajah memerah, dan memukuli Kurokiba.

" Ouis " Jawab Kurokiba dengan wajah datar, setelah itu, mereka berdua kembali berjalan menuju kedapur, untuk mempersiapkan ' Sarapan layak ' yang akan mereka hidangankan kepada para Tamu besok pagi.

_______________________________________________________________________________________

Akira saat ini telah berdiri ditempat dimana Bahan-bahan khusus yang jarang ditemui disediakan, Walaupun akan memakan waktu sedikit lama, Akira telah memesan 3 bahan tambahan yang ia butuhkan untuk membuat Hidangannya besok.

Setelah satu jam menunggu dalam bosan, Akhirnya pesanan Akira datang, seorang wanita yang mengenakan pakaian resepsionis datang kearah tempat duduk Akira saat ini dan berkata.

" Hyoujou-sama, ini adalah Bahan-bahan yang kau pesan, maaf membuatmu menunggu lama, itu terjadi karena pengiriman kesini sedikit terganggu, kami mohon maaf. " Ucap Wanita itu menyerahkan sebuah Kotak Penimpanan kepada Akira, lalu menunduk meminta maaf.

Akira yang melihat itu mengambil Kotak Penyimpanan dari wanita itu, dan berkata sambil tersenyum.

" Tidak, Tidak usah dipikirkan, lagipula itu bukan salahmu. " Ucap Akira, wanita itu hanya teresenyum atas ucapan Akira, dan kembali berdiri tegap, lalu ia sedikit menunduk.

" Jika tidak ada lagi yang diperlukan, aku permisi dulu. " Setelah mengucapkan itu, Wanita resepsionis itu lalu pergi, meninggalkan Akira, yang membuka tutup kotak penyimpanan dan memeriksa isinya.

Melihat bahwa, semua bahan yang ia butuhkan telah lengkap, Akira tersenyum dan bergumam.

" Yosh ! semua bahan telah lengkap, sekarang waktunya Istirahat. " Ucap Akira, ia lalu berdiri, dan pergi sambil membawa Kotak Penyimpanan itu, menggunakan tangn kanannya.


L’AVIS DES CRÉATEURS
GrandCaster GrandCaster

BAB PENDEK !!!

Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C20
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous