Télécharger l’application
81.19% kecupan Kecil Dari Alam Mimpi / Chapter 95: Dijadikan Tawanan

Chapitre 95: Dijadikan Tawanan

Rafael berlutut dengan sebelah kaki dan mengeluarkan sebuah cincin dari dalam sakunya.

"Aku sangat mencintaimu, maukah kamu menikah denganku?" ucap Rafael sungguh-sungguh.

Dia telah menyiapkan berbagai kalimat sebelumnya, namun yang terucap dari bibirnya hanya satu kalimat itu saja. Rasa gugup Rafael membuat dirinya sedikit tak fokus, dia tidak bisa menerima penolakan.

"Ah.... I..ni." apakah aku bermimpi?

Indah mundur selangkah karena sangat terkejut, wajahnya memerah entah kenapa.

Rafael sungguh melamarnya, Indah butuh beberapa waktu untuk mencerna semua ini.

Melihat tatapan sungguh-sungguh dari Rafael, mebuat Indah merasa aneh, jantungnya merespon dan berdegup sangat cepat.

"A...aku..."

Ring...ring....ring...ring...

Saat Indah akan menjawab pertanyaan Rafael, tiba-tiba suara ponsel berbunyi, membuat Indah berhenti berbicara.

Alis Rafael berkerut tak senang, siapa yang berani mengganggu di saat penting seperti ini, apa mereka mencari mati?

Dengan ekspresi suram, Rafael mengambil ponselnya dari dalam saku. Telpon itu berasal dari Riko, manager dari Demian.

Saat telepon terhubung, suara panik dari seberang mulai terdengar.

Membuat ekspresi Rafael yang sudah tidak baik, menjadi semakin dan semakin buruk.

Di parkiran, Rafael dan Indah berjalan dengan tergesa-gesa dan masuk kedalam mobil.

Beberapa detik kemudian setelah kepergian Rafael dan Indah, sebuah mobil Ferrary Spider datang dari arah gerbang.

"Kakak, aku akhirnya menemukanmu!" ucap Linggar bangga.

"Tuan Muda Kedua, Anda datang hari ini. Kebetulan Tuan Muda Pertama baru saja pergi dari sini!" ucap Desta yang datang menyambut kedatangan Linggar.

"Apa? Kakak sudah pergi dari sini?" ucap Linggar tak percaya.

Dia sudah bersusah payah melacak keberadaan kakaknya, bahkan dia meminjam mobil dari salah satu sahabatnya.

"Kakak pergi kemana?"

"I..itu, maaf Tuan Muda Kedua, saya tidak tau kemana Tuan Muda Pertama pergi. Tapu sepertinya dia memiliki urusan yang mendesak, dia pergi dengan terburu-buru tadi." jawab Desta.

"Sial." umpat Linggar dengan ekspresi kesal.

Linggar lalu masuk ke dalam mobil dan mulai melacak keberadaan kakaknya lagi.

__________________________________

Di depan sebuah mansion yang sangat mewah, Rafael memarkirkan mobilnya. Disana sudah ada Riko yang menunggu kedatangan mereka.

Dia terlihat kurang baik, ekspresinya terlihat sangat khawatir.

"Tu..tuan Muda Rafael, Demian sudah terkurung didalam sejak kemarin. Para penjaga tidak mengizinkan aku masuk kedalam..." Riko menjelaskan kejadian yang menimpa mereka sejak di taman hiburan.

Beberapa pria berpakaian serba hitam menangkap Demian dan menyeretnya pergi.

Riko sudah berusaha mencari tau siapa sebenarnya orang-orang itu.

Riko ingin melaporkan kejadian ini pada keluarga Demian, namun memikirkan hubungan Demian yang mulai memburuk dengan kakeknya akhir-akhir ini, membuat dia menyingkirkan pemikiran itu.

Dia hanya bisa menemukan sedikit informasi, orang-orang itu merupakan anggota pengawal dari kerajaan.

Riko tidak mengingat, kapan Demian menyinggung orang-orang dari kerajaan? Dia hanya bisa meminta bantuan pada Rafael, Rafael memiliki kedudukan yang tinggi, mungkin dia bisa membantu mengatasi masalah ini.

Setelah mendengar penjelasan Riko, Rafael berjalan masuk ke dalam mansion. Di depan pintu terlihat beberapa penjaga menjaga area depan, mereka melihat ke arah Rafael dan Indah datang.

"Ada keperluan apa kalian disini? Bukankah aku sudah mengatakan kau tidak di perbolehkan masuk?" tanya seorang pengawal pada Riko dengan wajah sangar.

Melihat wajah sangar dari si penjaga pintu, Riko menggigil ketakutan, tapi dia tidak bisa mundur sekarang.

"Lepaskan Demian, mengapa kalian mengurungnya didalam? Salah apa yang telah dia perbuat? Katakan!" teriak Riko dengan suara bergetar.

"Kamu cari mati!" Pengawal itu mulai tidak sabar dan ingin memukul Riko.

Rafael lalu menarik Riko kebelakang dan maju menghampiri si pengawal.

Pengawal yang mendapati Rafael melangkah maju ke arahnya terdiam, instingnya seolah merasakan bahaya yang mendekat.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C95
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous