Télécharger l’application
47.86% kecupan Kecil Dari Alam Mimpi / Chapter 56: Akting Terbaik Sepanjang Masa

Chapitre 56: Akting Terbaik Sepanjang Masa

_____________________

Dalam ruang remang, Indah dan Rafael duduk dengan canggung di atas tempat tidur yang di sediakan untuk mereka.

Ruangan itu sedikit lebih kecil dari tempat mereka sebelumnya, karena kali ini desa telah mengadakan acara ritual besar-besaran, banyak dari warga desa tetangga juga ikut meramaikan dengan membawa cukup banyak pasangan dari desa mereka.

Alhasil, indah dan Rafael di pindahkan ke tempat yang lebih kecil. Apa lagi mereka mengira Rafael dan Indah adalah sepasang suami istri, jadi itu bukanlah hal yang buruk.

Pakaian yang di kenakan Rafael dan Indah sebelumnya, telah di cuci bersih dan di keringkan.

Membuat Indah cukup senang, karena dirinya tak perlu mengekspos bagian tubuhnya labih lama lagi.

Dia juga merasa cukup nyaman sekarang dengan pakaiannya saat ini, apa lagi Rafael juga telah mengenakan pakaian normalnya lagi.

Hal itu membuat Indah berhenti melirik ke hal yang tidak seharusnya dia lirik beberapa saat yang lalu.

Indah merasa, otak dan pikirannya menjadi sangat kotor setelah ciuman bersemangat yang di berikan Rafael padanya.

"Aku...", "Sebenarnya.."

Mereka berbicara tepat di saat yang bersamaan, membuat suasana menjadi semakin canggung.

"Aku tidak akan menyalahkanmu dengan ciuman itu! Malahan akan sangat aneh jika kamu menolakku di hadapan semua orang, karena mereka semua berfikir bahwa kita adalah salah satu pasangan!"

"Jadi...., tidak usah terlalu memikirkannya!" ucap Indah terlebih dahulu.

Dia tidak ingin Rafael meminta maaf padanya karena kejadian tadi, itu hanya bagian dari kolaborasi mereka dalam berakting, jika tidak warga desa akan curiga kepada mereka.

Mendengar ucapan Indah, hawa dingin memancar dari tubuh Rafael. Dia tidak menyangka bahwa Indah akan berpikiran seperti itu, mungkinkah Indah tidak menyadari perasaannya setelah ciuman itu?

Ataukah dia bahkan tidak memiliki perasaan sedikitpun kepada dirinya? Memikirkannya saja sudah membuat wajah Rafael terlihat sangat buruk.

Barusan Rafael ingin mengatakan pada Indah, bahwa semua perkataannya sewaktu berada di atas altar tadi, benar-benar tulus dan berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam.

Dia benar-benar ingin melindungi Indah dan mendapingi dirinya untuk selamanya, namun perkataan Indah barusan membuat hatinya menjadi kecut.

Indah tak memiliki perasaan apa pun padanya, dia hanya berpikir bahwa mereka hanya sedang berpura-pura di hadapan warga desa.

"Kalau begitu kamu beristirahatlah, aku akan tidur di bagian depan!" ucap Rafael sambil mencoba berdiri.

Berada di samping Indah lebih lama, hanya akan membuat hatinya semakin gunda gulana.

Namun sebelum dia bangkit, sebuah tangan kecil memegang ujung pakaiannya.

Merasakan tarikan dari bawah pakaiannya, Rafael lalu berbalik ke arah Indah dengan ekspresi datar, namun kerutan di antara kedua alisnya memperlihatkan tanda tanya.

"Kamu sebaiknya tidur di sini saja! Jika orang lain melihatmu tidur di luar, mereka akan berpikir yang tidak-tidak!" ucap Indah dengan wajah yang mulai merona merah.

Tentu saja apa yang di katakan Indah benar adanya, jika orang lain melihat Rafael tidur di depan kamar, maka orang lain akan memikirkan ada masalah di antara mereka. Sedangkan baru saja beberapa saat yang lalu mereka terlihat sangat romantis dan cocok satu sama lain.

Tapi tunggu dulu! bukankah untuk menghindari pikiran yang tidak-tidak seperti itu, malahan akan menimbulkan kejadian yang tidak-tidak! Ughh.. Indah menjadi stres sendiri.

Mendengar ucapan Indah, alis Rafael semakin bersatu padu menjadi kesatuan yang saling tarik menarik, dari penglihatan Indah, wajah Rafael saat ini memperlihatkan ekspresi tak senang saat mendengar usulannya.

Membuat dirinya menjadi merasa sesak seketika, dia merasa menyesal telah mengatakan hal itu barusan. Namun nasi sudah menjadi bubur, ucapannya sudah tidak bisa di tarik lagi.

Jika Rafael merasa ilfil berada di dekatnya, maka dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Indah berusaha tetap terlihat tenang, meski perasaannya sudah menjadi kacau.

Namun hal yang sebenarnya di pikirkan oleh Rafel itu sangat di luar imajinasi Indah, membiarkan dirinya tidur di samping perempuan yang sangat di inginkannya? Dan bahkan tak bisa berbuat apa-apa?

Ini sungguh ujian yang sangat berat untuk dirinya, hanya mampu melihat tapi tak dapat menyentuh, dan ini akan berlangsung semalaman.

Hanya Tuhan dan dirinya saja yang tau, penderitaan macam apa yang akan dia tanggung sepanjang malam jika dia melakukan itu.

Baru kali ini Rafael merasakan kesukaran yang teramat, membayangkan siksaan yang akan di alaminya membuat tubuhnya menjadi tegang.

Namun pada akhirnya Rafael mengikuti perkataan Indah, mereka tidur saling memunggungi.

Tidak butuh waktu lama untuk Indah tertidur lelap, berbeda dengan Rafael, dia begitu tersiksa dengan situassi ini. Penyiksaan yang dia dapat lebih berat dari yang dia bayangkan.

Berbaring dengan perasaan gelisa sejak tadi, dia merasa tak tahan dan berbalik ke arah Indah.

Melihat punggung Indah saja, sudah membuat bagian bawahnya menjadi semakin mengeras.

Sakit di bagian dua kepalanya membuatnya sangat frustasi dan tersiksa.

Secara perlahan Rafael merangkul Indah, lalu menariknya kedalam pelukannya. Mungkin karena merasa sangat letih dan kelelahan seharian ini, Indah tertidur sangat lelap dan tak menyadari pergerakan Rafael saat menariknya ke belakang.

Rafael menenggelamkan kepalanya kebagian leher Indah yang sangat memikat dan menggoda, dia menghirup aroma tubuh Indah yang begitu wangi dan menggiurkan.

Membut Rafael secara tak sadar mempererat pelukannya pada pinggang Indah.

Indah yang sejak tadi terlelap melakukan pergerakan, mungkin karena merasa tubuhnya terhimpit, membuat dirinya sedikit tak nyaman.

Bersamaan dengan gerakan pelan itu, Rafael mendesah pelan. "Ah...!"

Bokong montok Indah yang aduhai, menggesek ringan di bagian yang sudah siap tempur di bawah sana, membuat darah di kepala Rafael menjadi mendidih.

Gerakan kecil itu sangat tepat sasaran, membuat Rafael mundur sedikit kebelakang. Akan sangat berbahaya jika gesekan terjadi untuk kedua kalinya.

Setelah menenangkan diri beberapa saat, Rafael kembali merangkul Indah sedikit lebih lembut dari sebelumnya, bertindak sedikit lebih hati-hati kali ini.

Meskipun tak bisa berbuat lebih jauh lagi, tapi ini sudah cukup mengurangi rasa sakit di bagian kepalanya. Hingga akhirnya Rafael pun jatuh tertidur.

Ke esokan paginya, saat Indah sedikit tersadar, dia merasa hangat pagi ini. Semalam dia merasa tidurnya sangat nyenyak, berbeda dari beberapa hari yang lalu.

Dia terbangun dengan posisi tengkurap.

Tapi sepertinya ada yang aneh, tangannya seperti menyentuh sebuah benda asing yang sangat keras.

Dia tidak bisa menahan dirinya untuk memegangnya dengan sedikit tenaga, rasanya agak menggelitik dan aneh.

Saat Indah membuka kedua matanya, hal pertama yang dia lihat adalah dada bidang telanjang seorang pria.

Dengan sebelah tangannya, dia menyentuh permukaan dada itu dengan lembut, lalu sebelah tangannya lagi....?

"Ah..." Indah secara spontan menarik tangannya dari area pribadi Rafael.

Membuat Rafael terbangun dan memandang ke arah Indah yang berada di atasnya dengan ekpresi bingung di wajahnya.

Glek.. Indah menelan ludahnya dengan sangat kasar, dia tak tau bagaimana harus menjelaskan kejadian ini.

Reputasinya sebagai gadis polos nan lugu telah hancur seketika, situasinya sekarang memperlihatkan dirinya memiliki sikap yang agresif.

Dia dapat melihat dengan jelas, bahwa dirinya menerobos daerah pembatas Rafael saat dirinya tertidur semalam.

"I..ini.." Indah lalu bangkit secepat kilat, namun tanpa sengaja sekali lagi menyentuh sesuatu yang tidak seharusnya dia usik. Kekerasan itu sudah sangat menegang dengan kekuatan penuh, membuat Indah kelabakan.

Ughh... Rafael merasa sedikit kesulitan menahannya, namun ekspresinya segera stabil kembali dalam persekian detik. Membuat Indah tak mampu melihatnya tepat waktu.

Sebenarnya Rafael sudah bangun sejak tadi, namun dia memilih untuk berpura-pura tertidur.

Merasakan tubuh Indah berada di atasnya, membuat tubuhnya merasa sangat nyaman. Terlebih saat tangan nakal yang imut itu menempel di adik junior yang kesepian.

Perasaan ini begitu nikmat, Rafael ingin waktu berhenti detik itu juga. Dia tak rela jika harus kehilangan perasaan ini.

Dengan mata terbuka, Rafael memandang wajah tertidur Indah yang sangat cantik, terutama bibir mungilnya yang sungguh menarik minat Rafael.

Rafael sangat ingin mencicipi bibir tipis itu sebagai sarapannya di pagi hari, semuanya sangat menggugah selerah.

Entah sejak kapan Rafael memiliki pikiran kotor seperti itu, memikirkan dirinya yang tidak seperti biasanya membuat Rafael merasa aneh namun bahagia di saat yang bersamaan.

Apakah ini yang di sebut dengan perilaku seorang pria mesum? Jika demikian, Rafael rela menjadi orang termesum di dunia jika itu menyangkut Indah.

Tiba-tiba Rafael meraskan pergerakan nakal dari tangan mungil di bawah sana, Rafael segera menutup kedua matanya dan mencoba menahan nafsu birahinya sebisa mungkin.

Sentuhan nakal itu sangat menggairahkan, hampir saja Rafael kehilangan kesabarannya dan menerkam ke arah Indah.

Setelah Indah tersadar, Rafael membuka kedua matanya seolah tidurnya telah terganggu.

Memperlihat ekspresi yang rumit saat melihat Indah berada tepat di atas tubuhnya.

Keahlian si iblis kini meningkat ketingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya, jika ada seorang produser yang melihat aktingnya saat ini, maka 100 persen produser itu akan menawarinya sebagai pemeran utama dalam serial film.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C56
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous