Ara menuliskan surat untuk mengabarkan sebuah alasan bahwa dia pergi dari ibu Rania karena ketidaksiapan nya menghadapi konflik batin yaitu dia harus memilih antara hatinya yang selalu mendambakan ibu Rania atau logikanya yang ingin menetapkan orang lain. Ara menuliskan bahwa pada saat nya nanti kita jiwa nya sudah matang dan bukan lagi anak kecil maka dia akan datang kepada Bu Rania dan berkomitmen kembali. Ara menerima sebuah kondisi bahwa dia lebih baik mundur dari hidupnya ibu Rania agar ibubRania tidak terganggu dan tidak galau dengan silpa-sikapnya Ara. Ara juga ingin membuktikan bhawa dia bisa berkarir tanpa bantuan ibu Rania. Ara ingin menjaga stabilitas keuangan tanpa ada rasa cinta dan dia berlari dari rasa bersalah karena iya yakin bahwa dirinya belum bisa melamar wanita manapun, termasuk dengan ibu Rania. Jika dia habiskan waktu untuk ngotot menerima hubungan dengan Ibu Rania maka ada kecewa yang akan ibu Rania rasakan yaitu Ara masih ingin membagi hati nya dengan wanita lain dan masih belum fokus hanya untuk ibu Rania saja.Ara memilih jalan untuk melepaskan hubunhan dan di surat ini Ara menuliskan bahwa jika kondisinya sudah tidak sama lagi dengan satu tahun yang lalu dan sekarang Ara ingin mempertahankan hatinya ibu Rania hanya untuk Ara seoeang dan akan merebut ibu Esia dari lelaki lain karana hidupnya semakin akcau tanpa adanya cinta sejati. Surat tersebut di span dan dibuat ilusi seolah sudah sampai ke tangan ibu Rania dan dia bawa ke dalam doanya. Ara masih malu untuk menjelaskan semua isi surat ini kepada ibu Rania. Ara gunakan cara lain yaitu melalui telepaty saja.