"Ti-tidak tertarik."
Mata Misaki sedikit berputar-putar. Sampai kapan mereka berdansa, sih?
"Hoooo. Memang kau tak penasaran rasanya bagaimana?" Pancingnya. "Bisa membuatmu melayang, loh!" Ia meraih dagu Misaki, mata mereka bertemu.
Sesaat, suasana itu menjadi begitu romantis. Namun, hal itu dirusak oleh mata menyipit misaki yang memancarkan rasa penasaran lain.
"Ketimbang itu, aku lebih penasaran kenapa Toshio-san yang katanya memutus hubungan dan menolak dukungan keluarga, tiba-tiba saja seperti ini?"
Wataru tak langsung menjawab.
"Reiko itu cerewet sekali, ya."
"Jadi, kau ini Toshio Wataru atau Miyamoto Wataru? Sisi mana yang aku kenal sebenarnya?"
"Apa mulutmu itu tak punya rem? Untuk apa menggali lebih dalam pada tunangan palsumu? Kau diam-diam suka padaku, ya?"
Misaki kaget. Ia menunduk malu. Benar juga! Ia lupa!
"Maaf. Aku tidak sadar. Soalnya penasaran."
"Tsk! Aku ini Toshio Wataru. Miyamoto Wataru hanyalah alat bagi Miyamoto group. Selama aku bisa lepas dan bebas dari cengkeraman mereka 24/7, aku lebih memilih sehari dua hari menjadi Miyamoto Wataru."
"Budak."
"Apa?"
"Sesama budak, aku mengerti rasa itu." Matanya berkaca-kaca penuh rasa iba.
"Kau ini!"
"Kenapa? Memang benar, kan?" tantang Misaki, senyumnya mengejek.
"Menarik. Jadi pasangan berkacamata ini sudah merasakan percik-percik cinta rupanya." Reiko berjalan ke arah mereka, bertepuk tangan kecil dan tersenyum.
"Ini hanya latihan. Jangan berkhayal yang aneh-aneh!" Mereka berhenti berdansa, lelaki itu memperbaiki pakaiannya, lalu matanya menatap tajam dan jijik pada Misaki.
Respon perempuan bermata empat itu hanya menyipitkan mata, jengkel dan bingung tersirat di kedua bola matanya.
"Bagaimana? Masih mau lihat foto Misaki, tidak?" Reiko kembali usil.
"Tidak tertarik. Misaki, ayo pulang! Ini sudah malam. Kau mau kerja, kan?"
Ia berjalan meninggalkan tempat itu.
Reiko menghela napas panjang. "Anak itu…"
"Reiko-san. Terima kasih banyak atas hari ini. Ini sangat luar biasa." Misaki membungkukkan badan, berkata dengan sungguh-sungguh.
"Jangan sungkan. Tolong jaga Wataru-kun untukku, ya!" ia memeluk Misaki kuat-kuat.
***
"Ingat semua hal yang kau pelajari tadi. Besok sebisa mungkin aku tak akan berlama-lama di tempat itu." Wataru memasang sabuk pengaman, kacamatanya berkilau.
"Memangnya tujuan Toshio-san hadir di reuni itu apa, sih?"
Dia tak menjawab langsung, tangannya memegang kemudi.
"Kau ini cerewet juga, ya, seperti Reiko. Apa kau sudah ketularan virus darinya?"
Duh, masa bertanya saja tidak boleh? Misaki ciut.
"Yah… kan, aku perlu tahu sedikit informasi mengenai tunangan palsuku. Kalau ada yang bertanya padaku, aku jawab apa, dong?"
Sesaat, Wataru tampak berpikir. "Benar juga."
Iyalah! Memang benar! Pekik Misaki dalam hati, kesal bertubi-tubi.
"Jadi, kau mau tahu apa tentangku?"
"Ehm…. Untuk pertama-tama. Apa pekerjaan Toshio-san?" Misaki mengamati ekspresi lelaki itu.
"Aku bermain saham."
"Oh… kirain gig*lo…" ucapnya spontan, setengah berbisik.
"Apa?" mata Wataru memicing tajam ke arahnya.
Cepat-cepat Misaki menggeleng, panik.
Gawat! Mulutnya jadi suka lepas kendali akhir-akhir ini sejak bersama lelaki itu.
"Coba kau ulangi lagi." Nada suaranya terdengar tak ada keramahan sama sekali.
Hati Misaki mencelos. Perasaannya jauh dari kata baik-baik saja.
"Aku bilang. Toshio-san hebat, ya, main saham." Ia tersenyum kikuk.
"Kau mau membodohiku, ya? Ulangi kalimat sebelumnya!"
Tatapan lelaki itu kini tampak dingin.
"Ki-kirain… gi-gig*lo…"
Suara Misaki mengecil seiring kata-kata yang keluar dari mulutnya, ia merapatkan tubuhnya ke pintu mobil sejauh mungkin dari lelaki yang mulai tampak seolah ada api berkobar tinggi di belakangnya, takut dengan reaksi selanjutnya.
Namun, ternyata lelaki itu hanya diam membisu, kedua matanya menatap Misaki dengan tatapan yang sulit ditebak. Pembawaannya berubah dingin dan tenang.
Dia ini benar-benar roller coaster, ya! Seru Misaki membatin.
"To-Toshio-san…?" tegur Misaki takut-takut.
Mendengar itu, tangannya memutar kunci mobil dan menginjak gas kuat-kuat.
Perempuan bergaun merah itu berteriak histeris seketika itu juga.
Kedua tangan dan tubuhnya terhentak ke belakang, panik bukan main, dan buru-buru memakai sabuk pengaman yang belum sempat dipasangnya.
Laju mobil itu sangat kencang hingga sekujur tubuhnya menggigil hebat!
Wajahnya pucat bukan main. Kedua tangannya berusaha menahan tubuhnya agar tidak terlempar, mencengkeram kuat-kuat pada apa saja yang sanggup diraihnya di dalam mobil mewah itu.
"MAAFKAN AKU! MAAFKAN AKU, TOSHIO-SAN!"
Bukannya menerima permintaan maaf Misaki, lelaki itu malah menambah kecepatan dan membelah jalanan seperti orang gila lepas kendali.
Senyum di wajahnya terlihat bengis dan penuh jenaka tiada ampun.
-----------
*Catatan Penulis
Halo!
NatsuHika di sini!^^
Novel saya SAINGAN SANG PLAYBOY adalah novel GRATIS, ya, guys!
KALIAN TIDAK PERLU BELI KOIN DAN BUKA GEMBOK UNTUK BACA INI!
Resminya yang gratis hanya bisa dibaca di platform WEB**NOVEL sampai bab tertentu ( sudah ada 109 bab per tanggal 9 September 2020), karena saya ngambek update akibat kena bajak oleh aplikasi palsu yang melakukan srapping/webmirroring pada novel saya ini, makanya blum ada bab baru sejauh ini.
WEB**NOVEL (buka tanda ** untuk tahu nama asli aplikasinya, karena saya sensor), merupakan rumah pertama lahirnya novel saya SAINGAN SANG PLAYBOY alias SSP ini.
Jika para pembaca menemukan SSP digembok di aplikasi lain dan nama aplikasinya bukan WEB**NOVEL di playstore, maka itu adalah aplikasi bajakan alias palsu.
Kasus ini saya jelaskan di bab 109, ya!
Kalaupun jika saya ingin kontrakkan SSP alias gembok, maka kemungkinan hanya bisa ditemukan di DREA**ME (buka tanda ** untuk tahu nama asli aplikasinya, karena saya sensor).
Itu pun saya masih pikir-pikir selama SSP belum tamat.
Apa artinya? SSP mungkin akan gratis SELAMANYA DI INTERNET, dan saya akan jual cetaknya aja secara pribadi.
Untuk pembaca ireading atau aplikasi bajakan lainnya, kalian pindah ke WEB**NOVEL saja.
Di sana lebih murah dan banyak gratisannya, lebih hemat buat kantong kalian dan ada komunitasnya di facebook.
Kalian bisa juga save dan baca offline di WEB**NOVEL, jadi hemat kuota. Nggak kayak di aplikasi bajakan atau palsu, harus punya kuota dan nggak bisa dibaca offline.
P. S
Catatan penulis ini sengaja saya taruh di setiap bab untuk jaga-jaga kena bajak lagi dan infonya ikut tercopy ke sana agar bisa dibaca oleh pembaca yang terjebak di aplikasi bajakan/webmirroring/scapping WEB**NOVEL di mana pun mereka berada.
Kalian bisa cari di playstore dengan mengetik "webnovel", yang diterbitkan/dipublikasikan atas nama Cloudary.
Selain daripada itu tentu saja adalah aplikasi ilegal.
Udah mahal, nggak bisa sapa penulisnya pula.
AYO, PINDAH KE WEB**NOVEL!!
Selain di sana sumber asli SSP, novel lain juga ada di sana dan updatenya lebih teratur, ya!
Sampai jumpa di aplikasi resmi dan legal!^^