Télécharger l’application
3.65% My First Love Is My Husband / Chapter 14: Kencan yang tidak di rencanakan (Bab 14)

Chapitre 14: Kencan yang tidak di rencanakan (Bab 14)

Setelah selesai acara Tia meninggalkan kami terlebih dahulu karena Tia harus pergi ke Bali malam ini untuk peresmian Kantor cabang baru di sana. Tak lama Shella pun ikut menyusul dan saat berjalan keluar tiba tiba Shella di bekap dan di tarik menuju sebuah lorong kecil. Shella yang panik berusaha berteriak dan melawan

" Sttttt.... ini aku Jonathan ...!!! Bisik Jonathan di telinga Shella.

Jonathan tetap membekap Shella dan memeluk Shella dengan erat-erat.

" Aku ga mau kamu ketemu Leo...!!! Leo ada di depan ...!!! Kata Nya dan saat itu membalikkan tubuh Shella membuat mereka saling berhadapan saat mobil Leo memasuki teras restauran.

" Dughhh... duhhhh.. dugh...!!! jantung Shella berdebar saat wajah Shella dan Jonathan hanya berjarak beberapa centimeter.

" Cantik...!!! Kata Jonathan membuat Shella tersadar dan mendorong Jonathan untuk menjauh darinya.

Saat itu Shella ingin meninggalkan Jonathan yang bertingkah aneh karena melarang Shella untuk bertemu Leo. Tapi saat itu Jonathan malah menarik tangan Shella dan menggendong Shella ke atas pundak, membawa Shella kedalam mobilnya yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

" Jo....!!! Lepaskan aku...!!! Joe.... kamu mau bawa aku kemana.....!!! Kata Shella memukul tubuh Jonathan.

Jonathan menjatuhkan tubuh Shella di atas kursi mobil sambil berkata.

" Kencan ...!!! Kencan yang sempat tertunda...!!! Jawabnya membuat dahi Shella mengerinyit.

" Aku mau pulang...!!! Besok aku ada meeting...!!! Jawab Shella sambil berusaha membuka pintu mobil Jonathan yang sudah ter-lock.

" No....!!! Kita harus nonton Film Harry Potter keluaran terbaru baru nanti aku antar kamu balik. Kata Jonathan.

" Sebentar aja kok...!!! Please...!!! Bujuk Jonathan.

Saat itu tanpa melawan Shella hanya memalingkan wajahnya, karena Shella tau akan sia sia jika berdebat dengan Jonathan. Lebih baik diam dan menurutinya sebentar saja. Setidaknya nonton Harry Potter juga adalah hal yang ingin di lakukan Shella beberapa hari ini namun karena urusan pekerjaan yang menumpuk Shella terpaksa harus mengundur niatnya.

Di dalam bioskop XXI salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.

Kami masuk tapi tidak ada satu orang pun yang ada di dalam ruangan tersebut. Hanya aku dan Jonatan, awalnya aku bingung namun kemudian aku mengerti bahwa ruangan ini di sewa oleh Jonathan hanya untuk kami berdua, karena saat itu tidak hanya ruangan VIP namun Jonathan juga menyediakan Makan malam yang sudah tersedia tepat di hadapan tempat duduk kami.

Saat Shella menatap Jonathan dengan tatapan mengintimidasi, Jonathan hanya tersenyum dan malah menarik Shella untuk duduk di bangku VIP couple yang sangat nyaman itu.

Tak lama Film pun mulai di putar, aku dan Jonathan sangat antusias karena kami sama sama menyukai Harry Potter dan cerita Fantasi lainnya. Tak lama Jonathan menyenggol lengan ku dan menawarkan Popcorn yang ada di genggaman nya. Aku mengambil satu pop corn dan kembali fokus menatap Layar. Entah mengapa sedari tadi aku merasa kan bahwa Jonathan sedang menatap ku di kegelapan dan bahkan tidak melihat sama sekali ke layar. Saat itu Shella benar benar merasa kedinginan karena mengenakan baju minim di ruangan tersebut. Tapi sepertinya nya Jonathan menyadari hal itu dan langsung membuka jas nya dan memakaikannya di tubuh ku. Aku terkejut dan langsung menatap ke arah Jonathan, saat itu wajah kami sangat dekat dan hanya berjarak 5 cm mata ku dan mata Adamson bertemu. Di dalam cebisan cahaya redup aku masih bisa melihat dengan jelas tatapan Jonathan saat itu. Tatapan penuh kerinduan dan cinta kepada ku, entah benar atau tidak tapi itu lah yang aku rasakan saat itu. Perlahan wajah Jonathan mendekati wajah Shella, saat itu Shella yang tau persis apa yang akan di lakukan Jonathan hanya diam tanpa menghindar sama sekali. Semakin lama wajah Jonathan semakin mendekat sampai akhirnya dia mencium bibir Shella dengan penuh kelembutan, memberi kehangatan di suhu yang dingin untuk tubuh Shella. Saat itu Shella memejamkan matanya dan ikut menikmati ciuman dari Jonathan. Mereka saling melepaskan perasaan masing masing, saat itu bukan mereka yang sedang menatap layar melainkan layar sedang menatap mereka berbagi perasaan. Jonathan mencium Shella dan menyenderkan kepala Shella di bangku Sofa bioskop.

Tak lama entah mengapa Shella teringat akan segalanya segera Shella membuka matanya. Pikiran yang pertama kali terlintas adalah

" Aku sudah bertunangan dan saat ini bahkan dia sedang berjuang untuk hidup, Jonathan juga sudah bertunangan kenapa aku... Bagaimana aku...?

Shella mendorong Jonathan dan berdiri dari sofa berlari keluar meninggalkan Jonathan yang masih terkejut, saat itu dengan cepat Jonathan berlari dan mengejar Shella. Jonathan menarik tangan Shella yang wajah nya terlihat seperti Seseorang yang sudah membuat kesalahan.

" Seharusnya kita gak melakukan nya...!!! Kita udah mengkhianati orang yang mencintai kita... Kau sudah bertunangan... Aku... aku... juga...

Belum sempat melanjutkan kata katanya Jonathan langsung memeluk Shella dan berkata.

" Maaf ...!!! Maafkan aku...!!!

" Aku tidak akan melakukan nya lagi. . . !!! Kata Jonathan.

Shella hanya termenung dan selanjutnya berkata

" Aku ingin pulang...!!!

" Oke... aku bakalan anterin kamu pulang...!!! Kata Jonathan sambil menarik tangan Shella untuk berjalan bersama nya.

Shella tidak ada yang salah dengan perasaan ini, aku tau kau juga mencintai ku, tapi aku juga sadar mungkin kesalahan ku terlalu besar sampai membuat mu ga bisa lagi percaya sama orang lain. Batin Jonathan menatap wajah Shella yang masih termenung.


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C14
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous