Télécharger l’application
50% Gelang Kayu Old Ones / Chapter 3: Bab 2 : Cincin Kuno

Chapitre 3: Bab 2 : Cincin Kuno

Akhirnya Gema bergegas dilarikan ke rumah sakit. Tetapi Rian tidak ikut karena dia harus istirahat karena sudah larut malam.

5 menit kemudian...

Akhirnya Gema sampai juga ke rumah sakit. Dokter pun langsung memeriksa keadaan Gema.

keluarga Gema hanya bisa berharap yang terbaik untuk Gema.

Tidak lama kemudian dokter pun keluar dan menyampaikan keadaan Gema kepada orang tua Gema. Orang tua Gema kaget mendengar apa yang terjadi pada Gema anaknya.

Orang tua Gema terlihat sedih dan takut setelah mendengar kabar itu. Orang tua Gema langsung duduk di kursi yang tepat berada di luar kamar yang bernomor 230 itu. Kamar itu ditempati oleh 2 pasien. Gema dan seorang wanita tua yang sedang berbaring di kasurnya.

Setelah orang tua Gema mulai terlihat tenang, ibu Rian pun bertanya kepada orang tua Gema.

"apakah anakmu baik - baik saja?". Kata ibu Rian dengan sedikit rasa takut.

"kata dokter, anakku Gema tidak akan bisa berjalan sendiri dalam waktu yang lama dan Gema membutuhkan bantuan tongkat untuk berjalan" kata ibu Gema sambil menahan tangis.

Beberapa bulan kemudian, Rian dan teman - temannya ingin menyembuhkan Gema saudara Rian dengan suatu cincin kuno yang mereka ketahui dari suatu buku yang sudah lama tersimpan di gudang rumah Rian. Untuk menemukan cincin itu mereka harus pergi ke suatu kuil kuno yang berada di suatu pulau terpencil. Pulau tersebut cukup sulit di kunjungi karena harus menggunakan transportasi laut dan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk pergi ke pulau itu.

Akhirnya, Rian dan Gerry serta kedua temannya yaitu Nanda dan Emmy pun sampai ke pulau itu.

Merekapun memasuki hutan yang lebat itu dengan peralatan seadanya yang sudah mereka bawa.

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mencari kuil itu, dan tidak mendapatkan hasil apapun, mereka pun ingin mencari kuil itu dengan cara berpencar.

Setelah beberapa lama mereka menentukan pasangan untuk berpencar. Akhirnya di tentukanlah Rian akan berpasangan dengan Emmy dan Gerry akan berpasangan dengan Nanda.

"Jika kalian ada masalah segera hubungi aku atau Emmy" Kata Rian

"Baiklah" Kata Gerry dan Nanda Serentak.

Setelah beberapa saat kemudian, Nanda melihat sebuah dinding yang bertuliskan huruf - huruf kuno. Lalu Nanda pun memanggil Gerry dan meminta Gerry untuk menghubungi Rian dan Emmy.

"Halo Rian kamu harus melihat ini...." Kata Gerry sambil membaca huruf kuno itu.

Akhirnya setelah beberapa saat Rian dan Emmy pun datang ketempat Gerry dan Nanda.

"Hmm, ini sepertinya ini bukan huruf melainkan lebih seperti gambar-gambar kecil yang di susun secara ke bawah. Oh ya ada yang bisa mengetahui arti dari gambar - gambar ini? Gerry? Nanda?" Kata Rian sambil melihat Gerry dan Nanda.

Gerry pun menjawab " kami juga tidak mengerti apa arti dari gambar - gambar ini dan apa fungsinya."

"hmmm.... Oh iya Emmy, kamukan sudah mempelajari lebih banyak buku dari kami bertiga. Apakah kamu bisa mengartikan gambar - gambar ini?". Kata Rian sambil melihat Emmy.

Emmy pun menjawab " Serahkan saja masalah ini padaku."

Emmy pun langsung mengambil buku yang sudah ia siapkan dari rumah.

5 menit kemudian...

Emmy pun menemukan maksud dari gambar - gambar tersebut.

"sudah selesai." Kata Emmy.

"Lalu apa maksud dari gambar-gambar tersebut?" Kata Rian.

"maksud dari gambar-gambar ini adalah, Kita harus mengumpulkan 4 cincin aneh lain yang bisa kita temukan di pulau ini." Kata Emmy.

Setelah Emmy mengatakan hal itu. Mereka bersama - sama melanjutkan perjalanan untuk mencari keempat cincin itu yang dapat mereka temukan di empat titik berbeda yang terdapat di peta yang mereka temukan di dinding itu.

20 Menit kemudian....

Akhirnya mereka sampai ke tempat yang pertama.

tempat itu berbentuk seperti gubuk yang kecil dengan sungai yang melintas di samping kanan gubuk itu.

Tanpa berfikir panjang, mereka pun langsung memasuki gubuk itu. Di dalam gubuk itu terdapat peralatan - peralatan kuno yang terbuat dari bebatuan dan kayu. Di tempat itu, juga terdapat sebuah peti yang terbuat dari kayu yang sudah mulai lapuk dan hancur.

"Cincin itu pasti ada di dalam peti itu.'' Kata Gerry. sambil melihat peti itu.

mereka bertiga langsung memeriksa peti itu, sementar Rian sedang berjaga - jaga jika ada serangan dari hewan buas di sekitar gubuk itu.

"Hey, cepatlah aku takut sendirian di luar sini." kata Rian sambil melihat sekitar.

"Iya..iya.. sebentar lagi." Kata Gerry.

''Mungkin ini cincin nya.'' Kata Emmy.

Setelah mereka menemukan cincin itu mereka segera meninggalkan gubuk itu untuk melanjutkan ke tempat kedua.

Beberapa saat kemudian....

Rian, Gerry, Nanda, dan Emmy, akhirnya sampai ke tempat yang kedua. Tempat kedua itu adalah sebuah goa tua yang sangat gelap.

"Baiklah, aku dan Emmy akan masuk kalian berdua jaga di sini saja." Kata Rian sambil mencoba mengeluarkan senter dari dalam tas nya.

Nanda pun langsung menjawab "Baiklah Rian, tapi jika kalian menghadapi masalah coba hubungi kami atau teriak sekuat - kuat nya kami akan segera membantu kalian."

Rian dan Emmy pun langsung memasuki goa itu dengan hanya berbekal sebuah senter , buku , dan sebilah pisau yang di pegang oleh Rian.

Setelah beberapa saat mereka mencari cincin itu dan tidak mendapatkan hasil apapun mereka berniat untuk beristirahat sejenak di sebuah bebatuan yang berukuran cukup besar.

"Emmy, kita sudah mencari cincin itu tetapi kita tidak menemukan apapun. Bagaimana cara kita mencari cincin yang berukuran sangat kecil itu di goa yang sangat besar ini?" Kata Rian dengan nafas terengah-engah.

"Kita tidak boleh menyerah pasti cincin itu ada di sekitar sini" Kata Emmy.

Mereka berdua pun langsung melanjutkan pencarian cincin itu. Akhirnya setelah berjam-jam mencari, cincin itu dapat di temukan menempel pada jaring laba-laba.

Akhirnya mereka berdua pun keluar dari goa itu untuk menemui Gerry dan Nanda.

"Ger... ini cincinnya." Kata Rian dengan nafas terengah-engah.

"Kenapa kalian lama sekali ?" Kata Gerry sambil menerima cincin yang diberikan oleh Rian.

"Maaf Gerry , Nanda, lain kali aku akan lebih cepat untuk mencari cincin lainnya." Kata Emmy.

"Ya udah tidak apa-apa kok, ayo kita lanjutkan perjalanan kita ke tempat ketiga."Kata Gerry.

"Ayo" kata Rian, Emmy , dan Nanda Serentak.

Selagi Rian, Nanda, Gerry, dan Emmy pergi ke tempat ketiga, Mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang diawasi oleh dua pengunjung lain yang berniat ingin merebut cincin itu dari mereka.

''Bagaimana kalau kita merebut cincin itu sekarang juga? mereka kelihatan lemah dan lelah."

''Jangan ini bukan saat yang tepat untuk merebut cincin itu. Cincin itu memiliki kekuatan yang sangat besar. Jika kita melawan mereka sekarang pasti kita akan kalah."

"Baiklah, mari kita melanjutkan misi kita dan aku akan tetap mengawasi mereka..."


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C3
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous