Makan siang berlalu dengan sangat menyenangkan, semua berbahagia untuk Rory dan Nikki. Dan tentang kenyataan bahwa mereka pasangan berlainan jenis yang saling mencintai. Begitu indah, itu yang ada di angan-angan Fayre. Begitulah pasangan seharusnya. Berjalan begitu indah. Sedangkan yang terjadi pada dirinya sebaliknya. Fayre masih menyesali keadaannya. Ia pun mencuci tangannya di tempat cuci sambil melamun.
Bahkan kehadiran Flair yang mencuci tangan di sebelahnya pun tidak ia sadari. Hingga Flair mematikan air kran yang digunakan Fayre untuk membasuh tangannya.
"Aku bisa melakukannya sendiri." Ujar Fayre menyadari yang dilakukan Flair barusan.
"Aku tidak akan berseteru lagi denganmu. Aku masih menyayangimu." Balas Flair dengan senyuman.
"Saat ini aku tidak ingin membahas itu. Lagi pula aku akan meminta Rory membantuku mencari rumah agar aku lebih dekat ke penjahit Thomas. Aku rasa Idlina sudah tidak sabar menunggu tas-tas itu jadi." Jelas Flair sambil membalikkan badan.
"Sudah aku putuskan, aku akan menerima sebuah pekerjaan. Kamu bisa fokus pada pengerjaan tas-tas itu. Tetaplah tinggal di rumah. Karena aku yang akan keluar. Sebuah stasiun TV swasta memberiku pekerjaan sebagai COO dan juga tempat tinggal dekat dengan gedung mereka, sebuah apartemen yang bisa kutinggali dan aku bisa pindah ke sana." Sahut Flair sambil meraih bahu Fayre dan memeluk tubuh adik kembarnya itu.
"Apapun yang sudah aku lakukan, maafkan aku,Fay. Jika kamu terluka maka aku juga." bisik Flair sambil memeluk Fayre. Mengisyaratkan bahwa ia sendiri sedang rapuh saat ini.
"Keputusan sudah kamu buat, tidak ada hubungannya denganku!!!" Balas Fayre masih marah dan ia pun bergegas pergi setelah melepaskan diri dari pelukan Flair.
"Aku sudah mendengarkan semuanya. Flair, kamu terlalu gegabah dengan keputusanmu." Celetuk Rory tiba-tiba.
Rory menghampiri Flair yang masih tampak bingung."Batalkan keputusanmu. Chad tidak akan setuju kamu keluar dari rumah."
"Tidak Rory, ini terbaik untuk Fayre. Aku akan kembali jika ia tidak marah lagi." Sahut Flair dengan senyum simpul. Meski sebenarnya keputusan itu ia buat mendadak karena melihat Fayre yang tak mau dekat dengannya lagi.
"Tapi ini tidak terbaik untukmu!" Seru Rory menyela.
"No, Rory!" sambil menelan ludah ia menjelaskan " Fayre lebih membutuhkan ini ketimbang aku. Aku merasa ada sesuatu yang berat menimpa Fayre, aku bisa merasakan itu. Aku lebih tahu Fayre daripada yang lain. Bahkan Chad sekalipun."
Flair beranjak pergi, namun sebelum pergi ia memandang Rory penuh keyakinan akan keputusannya yang masih terkesan emosional itu. "Aku akan menerima penawaran Nolan. Mulai besok aku bekerja di SWTV sebagai Chief Operating Officer. Posisi yang dipegang Hadley sebelumnya Ini awal yang bagus untuk aku dan Fayre selanjutnya."
*****
Fayre berlari sambil menangis ia mengusap air matanya yang sudah berusaha ia tahan. Bahkan ia sampai menabrak Kenrick yang hendak keluar dari restoran itu.
Kenrick memungut kacamata Fayre yang jatuh ke lantai dan memberikannya pada Fayre dan membantu Fayre yang berusaha berdiri.
"Terima kasih." Ucap Fayre sambil menyembunyikan wajah menangisnya.
Hatinya kembali tercabik melihat wajah sedih itu. Ingin sekali ia memeluk Fayre. Semakin menyedihkan ketika gadis ini tidak terlalu bereaksi ketika berdekatan dengannya. Bukan keadaan yang bagus karena berarti Fayre sama sekali tidak mengingat kejadian malam itu. Terbukti dengan rekasi Fayre yang sangat biasa dan tidak menghiraukannya. Padahal dalam hati Kenrick sama sekali tidak bisa bersikap baik-baik saja.
Kenrick membantu Fayre memakai kacamatanya dan menyibakkan poni yang mengganggu di mata Fayre.
"Hati-hatilah berjalan lain kali. Kamu harusnya mengurangi kecerobohanmu. Konsentrasilah terhadap segala sesuatu. Agar kamu terhindar dari masalah." Jelas Kenrick sambil memandang Fayre.
Fayre menatapnya heran, tak pernah sekalipun pria ini banyak bicara, tidak seperti barusan. Sepertinya tidak biasa melihat dia dengan perhatian seperti itu.
"Tumben tidak bersikap baik padaku akhir-akhir ini??" Tanya Fayre ingin tahu.
"Tidak, bukan apa-apa! Hanya tidak ingin bermasalah denganmu lagi saja." Sahut Kenrick.
"Kamu sudah selesai Fayre, jika sudah aku akan mengantarkanmu pulang." Chad dengan nada sedikit tinggi melihat Fayre yang bercakap-cakap dengan pria lain.
Kenrick melirik tajam ke arah Chad dan menyadari pria ini tidak menyukainya.
"Aku sudah selesai. Aku akan pulang bersama Rory."
"Aku rasa ia akan sibuk dengan mempersiapkan surat-surat pernikahannya." Jawab Chad.
"Baiklah," Balas Fayre.
Tangan Fayre segera diraih oleh Chad, dan pria itu menggandeng Fayre pergi. Ada kelegaan karena berhasil merebut kekasihnya dari pandangan pria lain.
Tapi mereka sepasang kekasih, batin Kenrick sambil mengingat adegan ciuman mereka yang pernah ia lihat sebelumnya. Tapi mungkin hubungan mereka belum sejauh itu. Terbukti dari Fayre masih virgin hingga akhirnya lepas karenanya. "Fayre!" Kenrick menyebut nama gadis itu dengan senyuman dan jantungnya berdetak kencang.
*********
"Lihatlah mereka Rory, Chad dan Fayre." Celetuk Flair pada Rory saat melihat ke arah tempat parkir.
"Saat aku tidak lagi di rumah. Aku titip mereka padamu." lanjut Fayre dengan air mata yang menetes di pipinya.
"Flair, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Rory masih belum mengerti apa yang terjadi.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya merindukan ayah dan ibuku." Jawab Flair sambil mengusap air matanya.
Flair masih bingung dan sedih melihat andaikata Fayre dan Chad kembali bersama.
"Chad tidak mungkin pilih kasih. Chad sangat menyayangi kalian berdua. " Sahut Rory memberikan pendapat.
"Baiklah aku akan segera berkemas. Siang ini antar aku ke kantor SWF Group. Aku akan menemui Nolan di sana dan menandatangani perjanjian kerja." Jelas Flair merubah topik pembicaraan.
"Baiklah jika kamu sudah yakin,Flair. Tapi jika Chad bertanya padaku...?" Rory cemas.
"Bilang saja pada Chad untuk bertanya sendiri padaku. Untuk sementara hanya kamu yang tahu aku bekerja di mana." jawab Flair.
Flair pun tidak bisa membayangkan bagaimana jika ia bekerja di tempat yang sama dengan Nolan, ada juga Altha di sana. Hatinya penuh dengan kecemasan tapi ia tidak menunjukkan kepada Rory. Karena bisa saja menimbulkan kekhawatiran dan Flair tidak mau itu terjadi.
Dengan menghela nafas dalam-dalam ia beranjak dari kursinya untuk diantar Rory menuju kantor Nolan untuk menyerahkan map lamaran pekerjaan.
Berada di kantor itu tanpa Hadley. Bukan perkara yang ringan baginya tapi ia harus bisa melewati ini. Demi Fayre. Demi keluarganya.
***
Dengan membawa mapnya, Flair naik ke lantai atas tempat Nolan memegang kendali atas stasiun televisi miliknya. Flair menyerahkan map miliknya pada Heidi, sekretaris cantik berambut pirang yang selalu terlihat semangat dan sangat loyal pada Nolan. Dengan senyum yang seolah sudah paham tujuan kedatangan Flair, setelah memasukkan beberapa form ke map milik Flair, Heidi langsung meminta Flair mengikutinya masuk ke ruangan Nolan.
.
.
.
*) Jangan lupa Follow IG : MyAzra_Tyas
untuk tahu judul Novel saya yang lain