'Ya ampun, kenapa dia meminta hak nya mendadak begini? aku kan belum melakukan persiapan apapun' Batin Nana sembari menggigit bibir nya pelan karena dihinggapi rasa malu dan grogi yang meluluh lantahkan keberanian nya untuk mengatakan iya.
Karena Nana hanya diam, Lion melepas pelukannya dan menatap sendu wajah Nana yang sudah memerah seperti tomat.
Jantung Nanan terpacu lebih cepas, tubuh nya panas dingin, dia merasa sedang memasuki alam lain yang begitu indah saat melihat tatapan suami nya.
Melihat Nana tidak menolak nya, Lion tersenyum dan dengan perlahan, pelan tapi pasti, bibir lembut dan kemerah-merahan milik Lion yang selalu membuat para gadis ingin melempar bibir mereka ke bibir nya itu, kini akan segera mendarat di bibir mungil Nana.