Putri masih meronta-ronta, berharap Irfan menurunkannya. Tapi Irfan terus membawa Putri menjauhi Steve. Putri sudah merasa Irfan sudah sukses menjauhkan dirinya dari Steve, Irfan membuka pintu dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya masih sibuk memegang pinggang Putri yang ia letakkan di pundaknya.
Putri sangat yakin ia sudah berada di dalam sebuah kamar, "Irfan!! Turunkan aku sekarang!" Perintah Putri. Irfan menghempaskan tubuh Putri ke atas tempat tidur, menatap Putri dengan sorot matanya yang tajam. Mulutnya masih tertutup rapat, ia mulai menyilangkan kedua tangannya.
"Hei ini dimana?" Putri memandang curiga kesekelilingnya.
"Ini Kamarku." Ucap Irfan, mendekatkan dirinya ke arah Putri. "Awas saja kalau kau melakukan hal aneh, aku akan berteriak dengan kencang." Ancam Putri dengan pasti. Irfan tertawa geli mendengar ancaman Putri, ia pun menegakkan tubuhnya.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh