Putri memejamkan matanya dan mulai merasakan kasurnya yang empuk, suasana kamar yang sunyi membuatnya semakin larut dalam tidurnya. Sabtu itu sudah ia habiskan dengan kuliah karyawannya yang padat, dengan berbagai materi dan tugas rumah.
Dalam kenikmatan lelapnya, ia sempat mengingat Dimas yang semakin men-diamkannya. Putri pun melakukan hal yang sama terhadap Dimas. "Terserah kamu Dimas, aku enggak akan berikan buku itu." Ucap Putri pelan, dan masih menutup matanya.
Ia pun mulai memiringkan tubuhnya, meraba-raba kasur dan mencari guling kesayangannya. Dan tidak lama, Putri berhasil meraih gulingnya dan mendekapnya dengan erat.
Suara pintu kamar terdengar terbuka, dan ia yakin ada langkah pelan yang masuk ke dalam kamarnya. "Putri, kamu tidur?" Suaranya cukup nyaring, membuat Putri sedikit menggerakkan bola matanya yang masih tertutup dengan kelopak matanya.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh