*Ketika cinta itu hanya bisa kurasakan.
*Rasanya semakin ingin aku miliki.
*Ketika cinta itu hanya bisa di pendam
*Rasanya ingin ku kubur sedalam-dalamnya.
*Ketika cinta itu hanya bisa melihatnya bahagia.
*Rasanya aku ingin ikut lari bersamanya.
*Tapi aku sadari, bahwa itu semua hanyalah angan dan mimpi, Yang tak mungkin ku wujudkan.
*Air matalah yang selalu menjadi temanku, yang menemaniku dalam kesedihan.
****
"Aku baru sadar, untuk pertama kalinya kau tidak mengajak Toro untuk ikut denganmu?" Putri memperhatikan Irfan yang duduk bersebelahan dengannya. "Untuk apa? Bukankah kita sedang berkencan? Aku tidak perlu Toro disini."
"Kemana kita sekarang?" Irfan mulai melajukan mobilnya, "Kita ke mall saja dan pergi nonton." Jawab Putri cepat, dan masih memikirkan untuk mengerjai Irfan.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh
Vous aimerez peut-être aussi