"Dimas"
"Ya bu?" Dimas kembali menatap Putri yang sedari tadi terdiam.
"Apa kamu pernah mencintai seseorang? Tapi kamu tau kalau orang yang kamu cintai tidak akan bisa sepenuhnya kamu miliki." Tanya Putri menatap ke arah luar jendela.
"Ya saya pernah bu." Jawaban Dimas membuat Putri sedikit terkejut, Putri memajukan badannya dan meletakkan wajahnya di senderan kursi depan.
"Oh ya? Aku tidak percaya." Putri menatap curiga Dimas.
"Itu hak ibu Putri untuk tidak percaya dengan saya." Jawab Dimas lugas, Putri kembali menatapnya. Putri dengan paksa melangkahkan kakinya ke arah kursi depan, Dimas yang melihat Putri menyebrang ke arah depan bangku dibuat kaget dan bingung.
"Bu Putri, apa yang anda lakukan." Ucap Dimas yang di saat bersamaan terkena kaki Putri yang berusaha memindahkan kakinya dari kursi belakang ke kursi depan.
"Ahh,, maaf Dimas." Ucap Putri dengan senyuman lebarnya, "Aku ingin dengar ceritamu, bolehkan?" Putri menyeringai lebar.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh