Begitu keluar ruangan, dia langsung disambut oleh Sarah yang sudah menunggunya sejak tadi.
"Bagaimana Ran, hasilnya? Kamu lulus kan?" tanya Sarah antusias. Dia bahkan tidak menyadari keberadaan Ditya yang ada di belakang Randy.
"Alhamdulillah." kata Randy. Randy memang bukan tipe orang yang banyak berbicara di hadapan orang lain. Namun biasanya hanya dengan beberapa kata saja dia bisa mengungkapkan perasaan dan pikirannya di hadapan orang lain.
"Syukur lah kalau begitu. Berarti kita bisa wisuda bareng ya." kata Vania.
"Iya." jawab Randy. "Aku mau ke kantin dulu ya, beli minuman. Kalian mau nitip?"
Pada saat itu Vania dan Sarah menyadari kehadiran Ditya, dan Ditya tersenyum kepada mereka yang tentu saja dibalas oleh mereka. Mereka berpikir alasan Randy ke kantin adalah agar bisa berdua dengan Ditya.
"Nggak usah, Ran. Kita udah beli minum tadi." kata Sarah.
"Ok. Kalau udah pada selesai, kabarin ya." pinta Randy.