Chapitre 85: Menggila: Gibran

Gue duduk di kursi kerja dengan tubuh lemas, tenaga gue seakan terkuras. Gue nggak punya gairah untuk bergerak, dada gue rasanya penuh dan menyesakkan.

Faras sudah seminggu menghilang, dia belum di temukan. Setelah menemukan mobil yang di sangka adalah orang yang menculik Faras, kami mencari ke dalam hotel di mana memang ada seseorang memsan kamar hotel tepat tidak lama setelah mobil masuk dalam parkiran hotel.

Namun kamar itu kosong, cctv tidak memperlihatkan adanya orang keluar dari kamar 1089. Hanya ada saat Faras masuk di papah oleh lelaki yang entah siapa dan kemudian menghilang.

Semua pencarian hanya menjumpai kenihilan, semua yang gue kerahkan nggak menemukan satu jejak.

Memandang bingkai 5x7 yang ada di meja kerja gue, di mana dengan gaun pernikahan itu Faras tertawa renyah karena gue dengan bejatnya mencium lehernya sebagai titik sensitif tubuhnya. Gue dapat mendengar suara serta protesan yang dia layangkan, itu memalukan katanya.

"Berhenti mencium leher aku,"