Mereka sampai di sebuah bangunan luas diantara kebun-kebun yang ditanami oleh singkong.
Rumah yang sangat membuat setiap mata yang melihatnya pasti akan iri, rumah megah bak istana bertingkat dengan warna cat salem dan dihiasi kaca-kaca yang penuh dengan ukiran. Bahkan pagar rumahnya menjulang tinggi dan sangat berkelas, seperti sebuah rumah artis-artis di kota.
"Yasil! " teriak kai dari arah luar.
Anneth mengerutkan dahinya, dia tidak mengerti kenapa kai berteriak sok akrab memanggil pemilik rumah yang sedang memberikan instruksi pada seluruh pegawainya.
Sosok yang dipanggil kai pun berbalik, dia tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah kai. Langkahnya menghampiri kai dan anneth yang berdiri di luar pagar rumahnya.
"Ya salam sahabat! " cetusnya, dia langsung memeluk kai begitu lama.
"Kenapa baru kesini! " ucapnya kembali.
"Maaf ane gak bisa hadir ke pernikahan kamu, karena anak ane tiba-tiba pengen disunat! "
Kai tertawa kecil, "iya, juragan singkong! "