Gadis itu adalah Jesica teman satu kampus Ana, meski beda jurusan tapi jesica sangat membenci Ana karena dulu dia menganggap Ana penyebab putusnya dengan Diki.
Yang benar adalah Diki merasa muak dengan tingkah kekanakan dan kesombongan Jesica, dia lebih banyak diskusi sama Ana karena mereka di organisasi yang sama, sehingga dia tidak punya waktu berkencan dengan Jesica. Ana tau siapa Jesica, karena waktu di kampus tiada hari tanpa Jesica yang selalu membully nya.
"Jesica". Ana memandang Jesica dengan ekspresi rumit.
"Lama tidak bertemu, perebut pacar orang". Kata Jesica dengan mencibir kearah Ana.
"He.. Iya sudah hampir 3 tahun, kamu kerja disini?". Ana bertanya dengan tenang tidak terpengaruh dengan aura jelek Jesica.
"Kamu heran aku bisa bekerja di perusahaan besar seperti ini? tidak seperti kamu yang hanya jadi dosen yang doyannya merebut kekasih orang".