Télécharger l’application
100% her dream / Chapter 26: her dream 10

Chapitre 26: her dream 10

william

kami berpacaran selama tiga bulan sebelum aku melamar katia.selama tiga bulan kami merasa bahagia dan kami semakin mengenal satu sama lain.hari ini kami bertiga, aku katia dan julie akan melihat lihat rumah yang akan kami tinggali setelah pernikahan nanti."aku ingin rumah yang lega jangan bertingkat, punya halaman dan berpagar.aku ingin julie bebas bermain di halaman." ujar katia suatu malam saat aku berkunjung ke kontrakannya.setelah mendapatkan foto beberapa rumah aku menunjukkannya ke katia.kali foto rumah yang ketiga yang akan kami lihat.

" kelihatannya nyaman" ucap katia saat kami memeriksa halaman belakang. rumah yang ketiga memiliki halama depan yang kecil berpagar besi dan di tumbuhi rumput jepang,namun cukup untuk parkir mobilku.halaman belakang lumayan luas berpagar bonsai , kami bisa mengadakan barbeque di sini atau piknik. bagian dalam rumah memiliki 3 kamar tamu dan 1 kamar utama. satu kamar mandi di kamar utama, satu di kamar tamu , satu berbagi kamar mandi untuk kedua kamar tamu yang berdampingan dan satu lagi di dekat dapur.untuk saat ini mungkin masih cukup , kamar satunya yang kosong bisa ku buat kantor. bila suatu saat kami punya anak lagi setidaknya tiga lagi aku akan membujuk katia untuk membangun lantai atas .

" william!" panggil katia membuyarkan pikiranku." iya" sahut ku." kau memimikirkan apa?" tanyanya." kalau kita punya anak lagi kita terpaksa membangun lantai lagi di atas " jelasku." punya anak lagi? berapa anak lagi yang kau inginkan hingga membangun lantai atas?" tanyanya berkacak pinggang." sebanyaknya" jawabku cepat membuat mulut katia melongo."sebanyaknya?" bentakknya." kau pikir aku mesin pencetak anak?"." sebenarnya aku pencetaknya, kau mengeluarkannya" jawabku asal." enak saja, kalau kau mau melahirkannya silahkan saja" . ketusnya." kalau aku bisa aku mau, tapi kan gak bisa" balasku." kau !" pekiknya." bercanda." kataku tertawa." tapi setidaknya tiga lagi, mau ya" pujuk

ku." aku rela deh kau suruh suruh ini itu".

hari aku merasa gugup, setelah mematut diri di depan cermin beberapa kali memastikan jas dan dasiku sudah rapi."ya tuhan mau berapa kali kau berkaca?" tanya leon frustasi melihatku." biarkan saja dia, paling bentar lagi cermin nya pecah terlalu muak melihatnya dari tadi kacaan mulu" balas marcus yang kujawab dengan lototan." sudah cepat keluar pengantin wanitanya sudah siap" kata leon.

" berbalik, jangan lihat dulu" ujar leon membalikkan tubuhku membelakangi pintu kamar tempat katia berada.jantungku mulai berdetak cepat menunggu katia keluar." jangan mengintip " pekik markus mencegahku yang mau memutar kepala.suara pintu dan langkah kaki semakin membuat jantungku berdebar keras.sepasang tangan menutup mataku dari belakang membuatku memegang kedua tangan tersebut sebelum berbalik.dengan perlahan aku menurunkan sepasang tangan yang menutup mataku.nafasku hampir tercekat melihat sosok di depanku.damn girl.how can she look more beutifull." hai" bisik katia tersenyum bahagia. matanya berkaca kaca." hai beutifull" balasku tersenyum." oke stop, belum boleh ciuman" cegah leon tiba tiba berdiri di tengah tengah kami, tangannya mendorong wajahku menjauhi katia membuat katia tertawa."nikahan dulu baru cium ciuman"lanjutnya yang mengabaikan wajah masamku."pa pa pa "oceh julie membuatku mengalihkan pandanganku. julie menjulurkan kedua tangannya kearahku. wajahnya sumringah menatapku."oh my, who is this little goddes?" tanyaku sambil meraih julie dari gendongan mama." pa pa pa "ujarnya menepuk nepuk pipiku.

tak terasa usia julie genap satu tahun. kami merayakannya di halaman belakang.dua bulan lamanya kami menempati rumah baru kami.katia membuat kebun bunga kecil tepat di bawah jendela dapur, dia menanam banyak bunga.bila tidak sedang bekerja katia selalu mengurus kebun bunganya di temani, tepatnya di rusuhi julie.saat libur aku membangun mainan untuk julie di halaman belang, dia menyukai perosotan dan ayunan kecil miliknya.akhirnya aku memiliki keluarga yang bahagia.

" pa pa pa" panggil julie berlari ke arahku. " hai baby girl " sambutku mengangkatnya ke gendonganku." num num" katanya menunjuk gelas berisi jus milik mama." anak papa haus?" tanyaku."num num" ocehnya." here you are" seru katia dari belakangku. " dia tiba tiba menghilang saat aku menurunkannya dari gendonganku".ujar katia membuat julie menjerit kegirangan." rupanya kau melihat papa dan langsung kabur mengejarnya?" kata katia pura pura marah dan membuat julie tertawa.

aku tersenyum bahagia melihat wajah cantik katia yang selalu dihiasi senyum dan tawa.tawa yang membuatku menyukainya. katia aku dan julie akhirnya bisa bersatu lagi. akhirnya kami merasa lega dan bisa menemukan jalan untuk memulai hidup baru dan move on.

"ini cincin pertunangan dan pernikahan kita" ujar katia melihat sepasang cincin yang kuberikan saat melamarnya."iya sayang, aku menemukannya di kamar kontrakan mu dan mira". kataku."aku pikir aku kehilangan cincin cincin ini" ujarnya sambil mengambil kedua cincin tersebut."hei jawab dulu pertanyaanku baru di ambil" cegahku." tentu saja iya idiot" grutunya menjauhkan cincin tersebut dari jangkauanku."di lamar pria tampan kaya dan sukses, perempuan bodoh mana yang akan menolak dan lagi dia papanya putriku" goda katia.

"sayang cepat kemari" panggil mama ke papa membuat papa berlari kecil. kami, aku katia juli mama papa ayah dan bibi june berdiri menunggu aba aba fotografer -sebenarnya leon -."oke ready!" seru leon. "1,,,,2,,,,3,,,, cheers!!!".

finish 🌺🌺🌺, terima kasih buat readers yang udah setia.🙌🙌🙌🙌


Load failed, please RETRY

Un nouveau chapitre arrive bientôt Écrire un avis

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C26
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous