Maka dilepaskannya jaketnya yang basah itu, kemudian mengelus perutnya. Terasa hangat. Dia pun terkekeh perlahan. "Ya ampun, si kecil ini lebih beruntung dariku rupanya."
Mendengar itu Xi Xiaye menatap suaminya bingung. Keheranan, namun tatapan sang pria padanya tampak berarti.
Mungkin karena mampu merasakan kehangatan ayahnya barusan, sang bayi pun sontak bergerak, dan sang calon ayah itu jelas merasakannya. Dia pun terlihat puas, tersenyum. "Hei, bergerak, lho!"
Xi Xiaye melihat hal itu sambil menyingkirkan jaket tadi dan mengelus tangan di perutnya. "Sudah lama dia seperti itu. Dia mengenal suaramu dan mengerti sapaanmu. Kau sudah dua bulan ini tidak ada, mungkin saja dia mulai sedikit kebingungan denganmu."
"Ah, masa iya? Sesibuk apakah aku ini, sedang sebelumnya juga aku sudah bersamanya? Tak mungkin. Coba kulihat…"
"Nah? Sekarang coba kau bicara padanya. Siapa tahu dia mengenali suaramu," jawab Xi Xiaye.