Xi Mushan menghela napas sambil mengambil selimut yang sempat terjatuh. "Maafkan aku, Na Na. Semua salahku!"
Shen Wenna kembali tersadar ketika dirasakannya sepasang jemari hangat yang menyentuhnya. Dia mengangkat kepalanya dan berkedip beberapa kali, namun tetap saja penglihatan itu tidak ada.
"Ambilkan saja aku air, dan kau bisa kembali," kata Shen Wenna pada akhirnya. Suaranya terdengar tenang, seolah tanpa ada emosi yang tersirat dalamnya.
"Baiklah, sebentar…" kata Xi Mushan yang kemudian menuangkannya segelas air dan perlahan menyerahkannya. "Ini, Na Na, hati-hati panas."
Terlihat tangan itu menyuguhkannya sambil memegangi tangan Shen Wenna.
Wajahnya tetap terlihat cantik. Sambil dengan hati-hati meminum air, dia bertanya, "Jadi aku akan selamanya buta, ya?"