Hari pun berlalu, masih hujan. Seluruh Kota B tampak tertutup kabut.
Cuaca itu terlihat begitu menekan, menyesakkan dada. Mu Lingshi merasakannya dalam perjalanannya menuju Rumah Sakit Townsperson di Kota B.
Dengan bantuan perawat, dia kemudian menemukan kamar rawat Ah Mo.
Dilihatnya Ah Mo sedang duduk di tempat tidur sambil membaca-baca dokumen di pangkuannya.
Sang gadis tidak serta merta masuk. Dia malah berpaling dan bersandar, menekukkan kakinya di dinding. Menghela napas panjang, dirasakannya sesak itu telah sirna. Dia memang sempat khawatir semalaman sebelum akhirnya mendapatkan penerbangan ke Kota B untuk mengeceknya.
Lega karena sang pria ternyata tidak separah yang dibayangkannya, Mu Lingshi mencuri pandang ke arahnya, mengenakan kacamatanya dan hendak berlalu dari situ.
Saat itu Ah Mo menyadarinya.
"Shi Shi!"