Jean dan Marion tidak menyadari bahwa pelayan telah membawakan Pina Colada mereka di meja dan segera kabur meninggalkan tempat itu, tidak mau mengganggu keduanya yang sedang terbuai dalam ciuman mesra yang memabukkan.
"Mmmm...." Marion yang akhirnya mengambil inisiatif untuk melepaskan diri. Ia telah melihat minumannya di meja. Jean mengikuti dengan enggan.
Keduanya saling pandang dengan mata yang terlihat mewakili begitu banyak kata-kata, tetapi tidak satu pun diucapkan. Jean telah menyampaikan isi hatinya dan ia tidak merasa perlu menambahkan kata-kata gombal. Marion telah menerima pernyataan sikapnya.
Bukan, itu bukan pernyataan cinta, karena keduanya sama-sama merasa ini semua terlalu cepat, tetapi setidaknya Jean telah berkata jujur bahwa ia tertarik kepada Marion. Ia menemukan bahwa mereka memiliki banyak persamaan dan ia ingin diberi kesempatan untuk mendekati gadis itu. Tentang bagaimana hubungan mereka nanti berjalan, biarlah itu mengalir saja.
Duuhh... saya seneng banget Jean akhirnya bahagia, dan kali ini chemistry-nya dapat dengan Marion.
Saya akan tambahkan cerita tentang mereka nanti, tenang aja, saat akhirnya Jean bisa yakin akan cintanya dan memutuskan untuk melamar Marion, karena dia tidak trauma lagi terhadap pernikahan. Tapi itu akan berlangsung setelah terjadi sesuatu yang sangat besar...
Saya nggak sabar melanjutkan ceritanya.
Tetap vote novel ini (terserah mau vote versi Indonesia atau versi Inggris), kalau rankingnya naik terus, saya akan update 2 bab sehari lhooo... Sebentar lagi kita ketemu Alaric kembali.