Télécharger l’application
60.34% Artika family / Chapter 105: puasa

Chapitre 105: puasa

tak terasa sudah memasuki musim kemarau saja cuaca yang terus-menerus panas membuat gerah tubuh bahkan sudah di dalam ruangan ber-ac.

tapi ya lumayan 1 minggu kedepan Arfa dan Tika tidak ada di rumah karena kemarin mamah dan papah nya kak arta datang menjemput mereka.

dan aku pun jadi lebih banyak istirahat dan bersantai.

aktivitas ku hari ini hanya duduk menatap layar TV melihat tontonan yang menarik tapi setelah sedaritadi mencari-cari tidak ada film yang menarik menurut sampai akhirnya aku berhenti di salah satu berita.

dalam berita itu menjelaskan tentang sidang isbat 1 Ramadhan yang akan jatuh pada besok.

"ooh iya yaa udah mau lusa aja"

kataku

aku mematikan TV dan duduk termenung memikirkan ada rasa senang sedih kesal yang begitu bercampur aduk menyambut bulan Ramadan yang yang akan datang.

aku merasa senang karena puasa tahun ini aku tidak sendirian sudah bersama suami anak-anak dan juga ayah dan Bunda.

sedihnya kalau kayak tahun kemarin aku nggak bisa puasa bareng dengan kak arta karena dia tiba-tiba harus tugas ke luar kota.

kesel nya setiap akan sahur ke Artha paling susah untuk dibangunin dan pernah beberapa kali dia terpaksa harus tidak sahur karena susah dibangunkan.

aku melihat jam dinding yang ternyata sebentar lagi jam pulang Kak aku bangkit dari tempatku bersantai dan menyiapkan makan malam.

dan memang benar falamma Karta pun pulang.

"hai sayangku, hari ini kamu cantik bagai bidadari di hatiku"

menggombal

"Halah gombal udah langsung aja kamu mau ngomong apa"

langsungku

"sebenarnya sebenarnya kan yang"

"hhmmm"

"Aku harus pergi keluar kota lagi sayaaang"

katanya memejamkan mata

"APA!!!!! LAGII!!! EMANGNYA NGGAK ADA DOKTER YANG LAIN APA YANG HARUS DIKIRIM KE LUAR KOTAK KEHABISAN STOK RUMAH SAKIT KALIAN!!!

kesalku

"bukan kayak gitu sayang, kalau misalnya untuk tugas di luar kota memang hanya dokter-dokter terbaik yang dipilih emang suami kamu ini selalu menyandang predikat dokter terbaik di bagian bedah"

jelasnya

"ya udah deh kak terserah kamu coba kamu inget deh berapa tahun udah setiap puasa kamu ninggalin aku"

omelku dan pergi

"maaf sayang ini kan pekerjaan"

memohon

"terserah lah kak"

pergi

Aku tidak ingin mengatakan apapun lagi padanya aku langsung pergi meninggalkannya dan masuk ke dalam kamar.

padahal baru tadi masih aku pikirkan kali ini kekesalanku harus terulang kembali memikirkan 1 bulan menjalani puasa sendirian tidak seperti tahun-tahun di awal pernikahan kami yang begitu terasa manis.

"hhhhmmm haaah ya udah lah mau gimana lagi"

karena merasa kepalaku sedikit pusing aku pun akhirnya tidur dan beristirahat sejenak menenangkan diri.

setelah beberapa jam aku tidur dan akhirnya aku terbangun lalu turun ke bawah melihat kak Arta yang ternyata tidak ada di rumah membuat aku kembali mengelus dada agar lebih bersabar.

sambil menunggu nya aku kembali menyalakan tv sambil membuang bosan malam itu.

tak lama Karta pun pulang dan dia yang dari tadi belum mandi duduk di sampingku dan aku pun hanya terdiam saat itu.

"sayang"

memulai pembicaraan

"hhmm"

"tadi aku berusaha bicara dengan anggota yang lain"

lanjutnya

"hhmm terus"

cuekku

"kami melakukan rapat ulang untuk menentukan siapa ya akan pergi"

lanjutnya lagi

"teruus"

ulangku lagi

"udah dong yang jangan cuek terus dengerin aku deh"

kata Kak Arta memegang pundakku dengan ke-2 tangannya

"hmm iya iya"

kataku tersenyum

"setelah membujuk akhirnya keberangkatan putung ditunda dan itu tandanya kalau bulan ini aku tidak akan pergi"

jelasnya

"beneran kak"

kataku tidak percaya

"iya sayang"

pelukannya

"tapi yaank"

lanjutnya

"tapi apa lagi kak"

tanyaku penasaran

"tapi karena 1 bulan ke depan aku enggak pergi digantikan 2 bulan untuk di bulan kedepan nya yang"

"APAA!!! 2 BULAN!!!"

aku sangat kaget

dengan wajah sok polos nya kak Arta membuat aku berfikir sudahlah mau bagaimana lagi itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

sekarang yang aku pikirkan adalah sebagaimana kami ke depannya.

"ya udah lah kak"

"hehehe biar kamu gak ngambek lagi kita belanja yuk yank buat menyambut bulan Ramadhan"

bujuknya

"hhhmm pande kali yaa kalau nyogok"

"hehehe mau gak nih yank"

"hhmmm"

cewek mana sih yang enggak senang diajakin belanja, apalagi akunya enggak minta ya udah deh aku siap-siap dan kami pun berangkat.

sesampainya di mall aku langsung mencari sirup untuk persiapan buka puasa lalu buah kurma dan banyak lagi.

setelah selesai dengan bahan dapur aku mengajak ke Artha ke toko pakaian muslim Aku mencari baju koko untuk nya Koko untuk abang Arfa dan mencari mukenah untuk aku dan Tika.

"apa lagi yank"

tanyanya

"hmm apa ya kak"

bingung

"coba diingat-ingat lagi sayang mana tahu nanti ada yang kelupaan"

"hmm apa yaa kayaknya udah deh Kak"

"ok"

setelah merasa cukup dengan semua yang kami beli aku dan kak Arta pun pergi menuju kasir saat dalam antrian tiba-tiba Aku mengingat satu hal yang ternyata tadi terlupakan.

"ya ampun Kak masa iya kita enggak beliin ayah dan bunda"

kataku

"hmm kamu ini yaa bukannya dari tadi"

liriknya

"apa-apa kamu mau marah sama aku ya udah aku pulang aja deh kalau gitu"

kataku kesal

"eh eh gak kok sayank gak maaf maaf kamu jangan ngambek dong sayang"

menahan aku pergi

"hhmmmm"

cuekku

"ya udah yuk kita cari lagi yaah"

dan akupun hanya diam saat karena sudah giliran kami di meja kasir Jakarta mengatakan pada pihak kasirnya untuk membiarkan barang-barangnya tetap disini terlebih dahulu karena masih ada yang terlupakan yang belum dibeli kami pun kembali mengulang berbelanja hanya saja dalam jumlah yang lebih sedikit.

setelah aku selesai membeli bahan-bahan dapur dan juga mukenah dan pakaian untuk ayah bunda kami pun kembali ke kasir dan membayarnya.

tak lama di perjalanan akhirnya kami pun sampai di rumah tidak langsung menuju rumah kami papi ke rumah ayah dan bunda.

"assalamualaikum"

"ayah bunda"

panggil ku

"iya waalaikumsalam"

saut bunda

"tadaaa"

kataku saat bunda membuka pintu

"ya ampun kalian ini, sering sering ya hahahaha"

kata bunda tertawa

"dasar bunda"

aku tersenyum

kami pun masuk kedalam dengan membawa semua belanjaan ya memang kami beli untuk ayah dan bunda.

setelah semuanya sudah disusun di dapur kami pun duduk bersantai sambil bercerita dan tak lama setelah itu Arfa dan Tika diantar ke rumah neneknya karena baru bangun dari tidur mereka.

melihat suasana yang ramai dan nyaman seperti ini membuat aku tidak sabar akan kedatangan bulan puasa.

"eh Bun gimana fandri"

tanyaku

"ooh dia lagi sibuk tar hahahaha kami sering teleponan juga sama dia banyak ngeluh nya hahahaha"

jawab bunda

"hahahaha itulah biar dia rasain gimana rasanya kuliah Bun"

lanjutku

"hehehe, tapi kalau nggak salah ya minggu depan dia mau datang kemari itupun kalau dia udah nggak sibuk lagi"

"ooohh gitu"

" yes that's right "

"Halah Bunda sok Inggris taulah artinya"

"hahahahahahahaha"

=========================

selamat menunaikan ibadah puasa semua

semoga hari-hari kita untuk sekarang dan kedepannya dimudahkan dari segala aktivitasnya dan juga rezekinya

amin amin ya robbal alamin

buat yang kerja tetap semangat walaupun dalam menjalani puasa

buat yang suka kasih bintang komen dan tulis ulasan di dinding awal biar aku semakin semangat dan semakin banyak yang dukung


Load failed, please RETRY

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C105
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous