Chapitre 20: Menjaga Kekasihmu
"Apakah kau sudah makan?" tanya Ji hoon sambil melirik Soo jung yang duduk di sebelahnya
"Belum" jawab Soo jung
"Bagaimana kalau kita makan terlebih dahulu aku dengar ada restoran jajangmeyon yang sangat lezat di daerah sini"
"Terimakasih atas tawaranmu, tapi aku tidak lapar" jawab Soo jung
"Wah sayang sekali" jawab Ji hoon sedikit kecewa" "kruuk...kruuk...kruuk..." bunyi suara perut Soo jung
"Argh" gumam Soo jung sambil menoleh ke arah luar mobil, Ji hoon tersenyum sambil menahan tawanya
"Wah aku sangat lapar dan kau harus menemaniku untuk makan" kata Ji hoon, Soo jung hanya diam Ji hoon masih tersenyum
"Agh...kenapa perutku tidak bisa di ajak bekerja sama" kata Soo jung di dalam hati beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah restoran Jajangmyeon
"Ayo kita masuk" kata Ji hoon sambil meraih tangan Soo jung. Soo jung hanya bisa pasrah mengikuti langkah Ji hoon mereka duduk di kursi yang berada di dekat jendela. Beberapa saat kemudian pesanan mereka datang
"Bagaimana pekerjaan mu hari ini?" tanya Ji hoon
"Tidak terlalu buruk"
"Tapi kau terlihat sangat lelah"
"Hem...belakangan ini banyak pasien yang datang kerumah sakit"
"Sebaiknya kau menjaga kesehatanmu dengan baik, karena ada banyak orang yang membutuhkan bantuanmu"
"Ya aku tahu" jawab Soo jung setelah mereka selesai makan Soo jung dan Ji hoon berjalan ke luar restoran
"Kalian terlihat sangat serasi" kata seorang kakek yang lewat di dekat mereka
"Anak muda, kau harus menjaga kekasihmu dengan benar" kata kakek itu Ji hoon menatap kakek itu sambil tersenyum
"Maaf kek tapi dia bukan kekasih ku" kata Soo jung
"Apakah kalian bertengkar?" tanya kakek itu
"Tentu saja tidak kek, dia hanya sedikit malu" kata Ji hoon sambil merangkul bahu Soo jung. Soo jung menoleh ke arah Ji hoon dengan sedikit kesal
"Kau tidak perlu malu kekasihmu ini sangat tampan" kata kakek itu sambil tersenyum
"Terimakasih kek" jawab Ji hoon
"Maaf kek, ini sudah larut dan kami harus pulang" kata Soo jung sambil melepaskan rangkulan Ji hoon setelah itu Soo jung pergi meninggalkan Ji hoon dan kakek itu
"Sepertinya suasana hatinya sedang buruk, sebaiknya kau susul dia" kata kakek itu
"Ah...baik kek, kalau begitu aku permisi kek" kata Ji hoon pergi meninggalkan kakek itu Ji hoon mempercepat langkahnya untuk menyusul Soo jung
"Apakah kau baik-baik saja?" tanya Ji hoon saat dia sudah berada di dekat Soo jung, Soo jung hanya menganggukkan kepalanya lalu Ji hoon berjalan ke depan Soo jung dan menatap Soo jung yang sedang menunduk, Ji hoon melihat raut wajah Soo jung yang terlihat sedikit kesal.
Ji hoon membuka pintu mobilnya untuk Soo jung, Soo jung masuk ke dalam mobil Ji hoon begitu pula dengan Ji hoon suasana di dalam mobil sangat hening Soo jung menatap ke luar mobil sesekali Ji hoon melirik ke arah Soo jung tanpa mengatakan apapun.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di Apartemen Soo jung
"Hem... Soo jung aku..." belum sempat Ji hoon melanjutkan kata-katanya ponsel Soo jung berdering
"Ah...aku harus menjawab panggilan ini" kata Soo jung
"Baiklah" Jawab Ji hoon sedikit kecewa
"Hallo ada yang bisa aku bantu dokter Song?" tanya Soo jung, Ji hoon menyandarkan kepalanya dan menatap Soo jung
"Ah... baik dokter Song aku mengerti aku akan segera tiba di sana" jawab Soo jung sambil menutup ponselnya
"Apa yang terjadi?" tanya Ji hoon
"Aku harus kembali kerumah sakit"
"Sekarang?" tanya Ji hoon
"Ya, ada keadaan darurat di sana"
"Baiklah kalau begitu aku akan mengantar mu ke sana"
"Ah... itu tidak perlu aku bisa pergi sendiri kau pasti lelah"
"Tidak. aku sama sekali tidak lelah jadi biarkan aku mengantarmu ke sana" kata Ji hoon memaksa
"Baiklah" jawab Soo jung pasrah Ji hoon segera menjalankan mobilnya menuju rumah sakit
"Terimakasih karena kau sudah mengantar ku" kata Soo jung
"Oh ya Soo jung aku..."
"Hem... bisa kah kita bicara di lain waktu, aku harus pergi sekarang"
"Ah... baiklah" jawab Ji hoon pasrah setelah itu Soo jung pergi meninggalkan Ji hoon, Ji hoon menatap Soo jung yang semakin menjauh Ji hoon menghela nafasnya
"Mungkin aku bisa mengatakannya di lain waktu" gumam Ji hoon Mobil Ji hoon melesat membelah jalan yang mulai sepi.
-- Cadeau
reçu