Télécharger l’application
90.08% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 218: Kata Hati Kinan

Chapitre 218: Kata Hati Kinan

"Selamat malam semuanya, selamat malam suamiku". Semua orang mulai bergemuruh menyoraki pengantin wanita yang cantik yang sedang menggoda suaminya di atas panggung di hadapan semua orang yang hadir di sana.

"Terimakasih kepada kalian semua telah ikut berbahagia dan meramaikan pesta malam ini, aku sangat, sangat, sangat, berbahagia saat ini, aku telah menjadi wanita paling beruntung karena memiliki suami sebaik dan setampan bayu, apa kalian semua setuju????" Kinan dengan lancar dan santai berbicara di hadapan semua tamu undangan disana, sangat di luar dugaan orang-orang yang mengenal kinan selama ini, kinan yang pendiam dan tidak suka berinteraksi dengan orang lain.

"Terimakasih kepada ayah mertuaku, kalian adalah bagian dari hidupku mulai saat ini, dan aku akan menjaga kalian seperti keluargaku sendiri, begitu juga dengan aku, aku mohon jagalah aku seperti putri ayah dan ibu sendiri.

"Untuk kakak-kakakku, Kak Keysa, Kak Genta, Kak tio dan ponakan tersayangku Tisya, kalian adalah penyemangat hidupku selama ini, kalian adalah orang-orang yang aku sayang sepanjang hidupku, aku ingin kita selalu bahagia bersama selamanya.

"Ibuku, ibu terkuat yang aku tahu di seluruh perjalanan kehidupanku hingga hari ini, dia adalah pahlawanku, malaikatku, peri pelindungku, dan obat dari segala sakit yang aku alami. Bu.... Aku Mencintaimu, sangat- sangat mencintaimu, ayo kita bahagia selamanya bersama, dan lupakan semua luka yang kita pernah alami selama ini, tinggalkan semuanya malam ini dan kita mulai membuka lembaran baru tanpa kesedihan.

" Dan untuk suamiku satu-satunya, dan juga sahabatku satu-satunya sepanjang hidupku,,, Bayu Putra Anggara, anda telah berhasil membuatku berdiri disini, berbicara panjang lebar dengan semua hal yang aku ingin sampaikan kepada orang-orang tersayangku, dan juga mengungkapkan bahwa aku sangat mencintaimu, jadilah suami dan sahabat dalam hidupku sampai mati".

Dan ketika bayu akan berjalan mendekati kinan untuk memeluknya, kinan segera merentangkan tangannya dan meminta bayu untuk berhenti.

"Maaf,,,,,,, jangan dulu bertepuk tangan, ada hal yang masih akan saya sampaikan malam ini, di pesta pernikahan ini.

"Ada seseorang yang bahkan hingga hari ini belum sempat aku ucapkan terimakasih padanya, aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengatakan kepadanya bahwa aku berterimakasih padanya dan sangat menyayanginnya juga begitu mencintainya, namun dia tidak pernah mengetahui semua itu, dia hanya tahu bahwa aku adalah ancaman untuknya, untuk kehidupannya selama ini". Kinan mulai mengatakan hal-hal yang tidak di mengerti oleh orang-orang disana dan membuat semua orang penasaran, siapa sebenarnya orang yang kinan maksud.

"Ibu apa yang sedang kinan bicarakan??? apa dia mencoba untuk membahas soal ayah??? apa dia sudah gila?????" Keysa cemas karena menyadari apa yang akan kinan katakan.

Dari semua orang yang ada di pesta itu, hanya Ibu ranti dan keluarganya yang paham dengan apa yang kinan sedang bicarakan di atas panggung, termasuk pak setya.

"Kita sudah tidak bisa menghentikannya, ini sudah terlambat atau kita akan hanya membuat keributan jika memintanya berhenti sekarang, biarkan saja, biarkan dia meluapkan semua perasaannya malam ini". Ibu meminta Keysa untuk tenang.

Pak setya mulai menyadari bahwa yang sedang kinan bicarakan adalah dirinya, tepat saat kinan mengatakan bahwa dirinya merupakan ancaman bagi orang itu, demi kelangsungan hidupnya, dan pak setya menyadari betul bahwa hanya dirinya manusia bodoh dan biadab yang menganggap putrinya sendiri sebagai ancaman, padahal kinan sangat menyayanginya selama ini.

"Dia begitu tulus mengatakan bahwa dia mencintaiku dan menyayangiku, apa yang telah aku perbuat pada kinan" Pak setya tidak bisa lagi menahan air matanya sambil terus berbicara pada dirinya sendiri dalam hati, dia terus sibuk menyeka air matanya.

"Aku hanya ingin bilang padanya, bahwa aku ingin orang yang aku sayangi dan cintai hidup dengan bahagia, termasuk dirinya. Jika dengan meninggalkanku dan tidak menganggap keberadaanku membuat dia merasa nyaman dan bahagia, maka aku rela untuk menjadi orang lain baginya, semua yang aku lakukan hingga saat ini, itu hanya untuk membuatnya sadar bahwa yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan, tapi dia tetap tidak bisa menerima itu dan tetap teguh dengan keyakinannya tentang kebahagiaan yang ia miliki sekarang bersama dengan dunia barunya.

"Aku tidak mengenalmu, dan aku tidak pernah memiliki orang sepertimu di dalam hidupku, semoga dia bisa mendengar apa yang aku sampaikan malam ini jauh disana, sangat jauh sampai aku dan keluargaku sudah tidak bisa lagi menggapainya, semoga kita hidup bahagia dengan jalan yang kamu sudah pilih, aku akan patuh seperti kinan kecil yang menyayangimu untuk menjadi orang lain bagimu dimanapun kita bertemu, dan satu lagi,,,,, aku belum sempat mengatakan ini,,,, Aku sangat merindukanmu, aku merindukanmu sepanjang hidupku, selamat tinggal kenangan, selamat tinggal masa lalu".

Kinan tetap tidak meneteskan air mata sedikitpun, dia terus tersenyum sepanjang waktu saat mengatakan semua fakta menyedihkan yang membuat hampir semua orang disana menangis karena terharu, mereka tahu, bahwa apa yang kinan bicarakan itu kisah yang benar-benar menyakitkan, ketika kita betul-betul menyayangi seseorang, namun orang itu meminta kita untuk tidak bersikap seperti saling mengenal satu sama lain. Rasa perih seperti itu yang kemudian membuat semua orang terharu di buatnya.

Adam termasuk kepada semua orang yang terharu dengan kisah yang kinan sedang bicarakan di atas panggung, namun dia tidak paham siapa orang yang kinan maksud sebenarnya, dia hanya berpikir sekilas mungkin yang kinan maksud adalah ayahnya, karena adam tahu soal kehidupan masa lalu kinan dan juga kisah tentang ayahnya, namun sama sekali tidak terpikirkan oleh adam bahwa ayah kinan adalah Om setya, orang yang sudah adam anggap sebagai pamannya.

"Aku sama sekali tidak tahu jika kinan ternyata sudah pernah bertemu kembali dengan ayahnya, aku benar-benar telah kehilangan banyak momen penting dalam hidupnya yang membuat aku memang tidak pantas bersanding dengannya, dia pasti sangat tersiksa ketika ayahnya mungkin benar tidak mengakuinya". Adam berbicara dalam hati dan kesal pada dirinya sendiri, karena telah tidak menyadari penderitaan yang kinan alami selama ini.

Kemudian di saat adam sibuk dengan kata hatinya, Bayu di atas panggung yang melihat istrinya begitu berusaha terlihat kuat di hadapan semua orang, langsung mendekat dan menatapnya, lalu tangannya memegang kedua pipi kinan, kemudian dia mencium kening istrinya itu di hadapan semua tamu undangan.

Keriuhan kembali terjadi, semua orang yang tadi bersedih kembali tersenyum ketika bayu bersikap manis di depan semua orang dengan mencium kening kinan dengan sangat lama, tepuk tangan tidak terhindarkan, semua orang kembali berbahagia, kisah kinan tenggelam begitu saja terbawa senyum dan tawa orang-orang di pesta itu, dan kinan sudah kembali bertegur sapa dengan ayah mertuanya dan ibu ranti juga keysa dan genta berpelukan bersama sambil memandang kinan yang ternyata telah sangat dewasa dengan mengikhlaskan ayah yang sangat dia rindukan selama ini.

Kinan kemudian turun dari panggung dan menghampiri ibunya dan memeluknya dengan erat.

Ibu menepati janjinya dengan tidak menangis di pesta pernikahan putrinya itu.

Keysa dan Genta terus melihat ke arah ayah mereka yang sibuk menghapus air matanya.

"Lihatlah lelaki tua itu, apa maksud dari air matanya, aku jijik melihatnya, kenapa kamu tidak bicara sambil menatap matanya kinan, biar semua orang tahu" keysa kesal dan marah besar pada ayahnya dan ingin semua orang tahu siapa pria tua yang bersikap so' berwibawa di hadapan semua orang disana.

Kinan dan keluarganya setelah sibuk menyapa semua tamu undangan akhirnya keluar dari ruangan pesta karena ingin beristirahat sebentar, saat dia akan keluar, pak gunawan mendekatinya bersama dengan adam dan klarisa.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C218
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous