Télécharger l’application
46.28% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 112: Bertemu calon kakak ipar

Chapitre 112: Bertemu calon kakak ipar

Pagipun menyambut, kinan yang masih dikamarnya membuat genta bangkit dari tempat tidurnya.

"Kemana anak itu, kenapa dia belum juga keluar dari kamarnya, apa dia tidak akan pergi bekerja????".

Genta meraih kursi rodanya dan berusaha naik ke sana. Tepat si depan pintu kamar kinan genta mengetuk beberapa kali sampai akhirnya kinan keluar dengan pakaian sudah rapih siap pergi untuk bekerja.

"Apa yang kau lakukan semalaman di kamar, bagaimana bisa kamu tidak menjawab kakak semalam sampai tadi kakak membangunkanmu".

Genta langsung menyerang dengan beberapa pertanyaan yang membuatnya kesal pada adiknya yang berperangai kurang peka itu.

"Tadi malam aku sangat lelah jadi langsung tidur, tadi pagi aku mandi di dalam dan aku tidak mendengarmu".

Kinan berjalan tanpa melihat genta, berbicara sambil berjalan menuju meja makan dan mengambil roti lapis yang biasa dia santap untuk sarapan.

"Hari ini hari terakhirku, nanti malam aku akan pulang, pastikan kamu tidak terlambat pulang hari ini karena aku tidak mungkin pulang sebelum melihatmu nanti sore".

Genta menekan tombol kursi rodanya dan mendekati kinan.

Tapi kinan berjalan menjauh menuju pintu keluar dan meraih sepatunya.

"Kenapa harus melihatku dulu????? kakak pulang saka meskipun aku belum datang nanti malam karena aku sendiri belum tahu hari ini akan pulang jam berapa, terlalu banyak pekerjaan yang harus aku bereskan di kantor".

Kinan seperti lupa pada rencananya untuk pulang bersama dengan genta hari itu karena harus menemui ibunya, meminta izin untuk menikah dengan adam.

Kejadian kemarin membuatnya tidak fokus terhadap hal-hal yang sudah dia rencanakan dengan adam.

Bahkan dia belum menyadari bahwa adam semalaman menelponnya.

Saat kinan memakai sepatunya bel rumah berbunyi.

Rasya yang sedang duduk di kursi teras segera membuka gerbang dan terkejut hebat

"Pak Adam????????"

"Ba...ba.. bagaimana kau tahu rumah kami????".

Rasya terbata-bata menanyakan bagaimana bosnya tahu rumah itu.

Segera kinan melihat ke arah gerbang dan bangkit dari kursinya.

"Siapa kak???".

kinan menanyakan siapa yang datang pada rasya, dan Adam yang terhalang pagar segera masuk ke dalam melewati Rasya yang berdiri menghalanginya.

"Kenapa kamu tidak mengangkat telponku semalaman???? lalu bagaimana kamu mengenal mereka dan kenapa mereka berada disini sepagi ini juga dengan pakaian tidur seperti itu????".

Adam berpikir jauh karena melihat ada lelaki memakai celana pendek, kaos santai biasa di rumah kekasihnya pada waktu yang masih sangat pagi untuk ukuran orang yang mungkin sedang berkunjung ke rumah kinan.

Jadi adam berpikir mungkin lelaki itu tidur di rumah kinan malam tadi dan juga menjadi alasan kenapa kinan tidak mengangkat telponnya.

"Apa yang kamu bicarakan, tenanglah dulu. Aku bahkan tidak tahu kamu menelponku semalam, aku belum membuka ponselku dari sepulang kerja sampai pagi ini".

Kinan meminta adam untuk bersikap tenang, adam sangat terlihat marah dan tergesa-gesa saat bertanya pada kinan dan mengambil ponsel dari tasnya untuk mengecek panggilan yang adam katakan barusan.

"Lalu siapa mereka? kenapa kamu bisa mengenal mereka????".

Genta dan Rasya hanya tetap diam menyaksikan interaksi antara kinan adiknya dan Adam yang merupakan General Manager tempat ia mengerjakan proyek saat ini.

Mereka tidak mengerti hubungan apa yang di miliki kinan dan bos muda itu.

"Mereka kakakku, kau harusnya bertingkah sopan di depan mereka, meskipun kau tidak tahu siapa mereka tidak seharusnya kau masuk dan menanyakan sesuatu dengan nada marah seperti itu".

"Perkenalkan, dia kakakku Kak Genta, dan ini sahabatnya Kak Rasya, mereka sedang memiliki pekerjaan untuk beberapa hari di sini jadi menginap di rumahku, nanti malam juga mereka akan pulang, bukankah aku sudah cerita bahwa kakakku sedang ada di sini".

Kinan mengenalkan genta dan rasya kepada adam, yang kemudian membuat adam sangat terkejut.

"Kenapa kau begitu terkejut????".

kinan melihat perubahan mimik wajah adam yang tadinya sangat marah, tiba-tiba berubah menjadi tegang dan terkejut.

"Kinan kamu mengenal pak adam????? Kau ingat yang kemarin aku ceritakan bahwa bos dari kantor tempat aku mengerjakan tanderku sekarang seseorang yang masih sangat muda??? dia lah orangnya, pak adam adalah General Manager dari perusahaan yang aku buatkan servernya saat ini".

Genta akhirnya angkat bicara menyela perdebatan antara kinan dan adam.

Setelah semua terkejut dengan kenyataan bahwa mereka ternyata saling terkait satu sama lain. Kinan membuat pernyataan yang semakin membuat kakaknya tercengang.

Kinan memperkenalkan adam sebagai teman lelakinya saat ini. Genta langsung mengerti dengan kata teman lelaki yang dimaksudkan adiknya itu.

Karena kenyataan kinan yang tidak mudah bersahabat dengan orang lain kecuali bayu jadi mungkin lelaki ini bukan teman biasa. Juga melihat bagaimana adam dan kinan berinteraksi saat berdebat tadi.

"Sudah kak, aku berangkat kerja dulu, nanti sore aku usahakan untuk tidak terlambat".

Kinan dan adam memasuki mobil sport yang terparkir di sana. Genta dan rasya yang masih terkejut setelah mendengar pengakuan kinan masih berdiri dan saling menatap satu sama lain karena tidak percaya dengan apa yang mereka dengar tadi.

Adam yang tadi di kenalkan kepada genta yang ternyata kakak dari kekasihnya itu langsung bersikap canggung, untungnya kinan langsung mengajaknya untuk segera mengantar dia ke tempat kerja karena takut kesiangan.

Dalam perjalanan menuju kantor adam akhirnya menyinggung soal rencana pernikahan mereka.

"Berarti malam ini kamu akan ke bandung dengan Pak Genta????".

Adam terbiasa menyebut genta dengan panggilan "Pak" karena pertemuan pertama mereka berada pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk saling menyebut nama secara langsung, yaitu saat dikantor.

"Kenapa aku harus ikut dengannya, aku kerja besok".

Adam yang terkejut mendengar perkataan kinan langsung menghentikan mobilnya secara mendadak dan membuat kendaraan yang di belakangnya membunyikan klakson beberapa kali.

"Adam apa yang kamu lakukan, kamu baru saja menghentikan kendaraanmu secara mendadak, kau tahu itu akan mengakibatkan kecelakaan, cepat jalan".

Kinan kesal karena adam menghentikan mobilnya sembarangan.

"Apa kamu benar-benar tidak mengingat apapun? apa yang sudah terjadi padamu semalam? semalam kamu tidak mengangkat telponku, dan sekarang kamu lupa rencana pernikahan kita? kita sudah berencana bahwa kita akan pulang ke bandung bersama kakakmu untuk meminta ijin menikah denganku!!!!!?!!".

Adam segera menjelaskan semuanya kembali dengan tenang.

Kinan yang baru mengingat semua itu langsung menutup wajahnya dengan tangan dan terdiam beberapa saat.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C112
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous