Hong lalu bangun dari posisi terduduk nya. Dia memegang wajah dan melihat ada darah segar dari sudut bibir nya. Belum hilang rasa kesal nya pada Antonio yang di anggap nya terlalu mencampuri urusan pribadi nya Hong mendengar suara ...
" Prok ... prok ... Prok ... " Suara tepuk tangan membuat Hong melihat arah belakang kepala nya.
Hong melihat dokter Ronald keluar dari belakang pohon.
" Dokter Ronald ?Apa yang anda Lakukan di sana. Saya baru tahu, ternyata seorang dokter hebat seperti anda punya hobi mengintip. " Ucap Hong dengan sinis.
" Aku tidak berniat mengintip, lainkali jika ada urusan rumah tangga jangan membahas nya di tempat umum. "
" Bukan urusan mu !. " ucap Hong masih dengan sinis.
" Ia tentu saja. Tapi aku ingin mengatakan tiga hal sebelum aku pergi. Kalau aku tidak mengatakan nya aku tidak akan bisa bekerja dengan baik karena amarah.
Pertama aku merasa kasihan dengan pria itu, dia menganggap mu teman tapi ternyata kamu adalah musuh dalam selimut.