Angin berhembus melewati telinga orang-orang.
Di langit emas, cahaya-cahaya yang terang menyinari daratan.
Gerombolan serigala nila bergerak di langit. Fang Yuang menunggangi raja serigala nila, membiarkan angin meniup rambutnya ke belakang.
Tatapannya serius – ia sedang merenung dalam hati. Beberapa hari terakhir, ia terus berusaha mengartikan kutipan dari warisan Di Qiu, namun tidak ada perkembangan sama sekali.
Sebuah tempat yang agung mulai muncul dalam pandangannya, dan timbul dari cakrawala luas.
Merasakan sesuatu, Fang Yuan menoleh dan menyapu pikirannya yang berantakan dalam benaknya.
Secercah kelegaan muncul di wajahnya.
Istana Suci. Akhirnya, ia sampai di sana!
Semakin ia mendekat, istana raksasa tersebut mulai menunjukkan cirinya secara penuh.