"Kedua bersaudara itu benar-benar tidak akur," Gumam Yao Hong.
"Perlakuan Fang Yuan terhadap adiknya terlalu kejam," Banyak orang yang merasa tidak senang.
"Fang Yuan terlalu biadab. Pertama, dia sudah menjarah batu primeval kita selama setahun. Sekarang dia memperlakukan saudaranya seperti ini!" Para murid menggertakkan giginya. Sikap Fang Yuan yang terlampau dingin membuat rasa benci mereka semakin memuncak.
"Fang Zheng, bangun, bangun! Kalahkan Fang Yuan." Beberapa murid yang tidak diketahui langsung berteriak.
"Kalahkan Fang Yuan! Kalahkan Fang Yuan!" Seketika banyak murid yang bersahutan.
"Fang Yuan benar-benar dibenci semua orang." Mo Yan mendengus sembari menikmati teriakan-teriakan itu.
"Fang Zheng, bertahanlah! Ayo bangun! Kalahkan Fang Yuan, Si Monster itu!"
"Fang Zheng, berdirilah. Kami bersamamu."
"Fang Zheng, kau bisa melakukannya! Kau bisa melakukannya!"
Kerumunan pun bersorak sorai, dan dukungan mereka sampai ke telinga Fang Zheng.
Huff! Huff! Huff! Huff!
Fang Zheng terkesiap. Suara-suara itu memasuki hatinya dan memberinya kekuatan yang tak terbayangkan!
Kepalanya mulai dipenuhi dengan kejadian-kejadian di masa lalu.
Di jalanan, banyak anggota klan yang berkomentar….
"Itu Fang Yuan, calon jenius di masa depan. Dia tidak bisa diremehkan!"
"Siapa itu yang di belakangnya?"
"Oh, mungkin saudaranya. Entah siapa namanya."
Paman dan Bibi tertawa, "Fang Yuan, semua penduduk desa membicarakan puisi baru yang kau buat! Ini bagus sekali. Paman dan Bibi sangat bangga padamu."
Fang Yuan melambaikan tangannya sambil berkata dengan tenang, "Aku hanya asal membuatnya."
Paman dan Bibi mengangguk, lalu berkata pada Fang Zheng, "Belajarlah dari kakakmu. Kalau kau setidaknya memiliki setengah bakatnya, kami tidak perlu khawatir terhadapmu."
Di sebuah halaman yang dipenuhi cahaya rembulan….
Sang ketua klan Gu Yue Bo menatap Fang Zheng dan berkata dengan lembut, "Fang Zheng, percaya dirilah. Kau harus menemukan jalanmu sendiri. Percayalah pada dirimu sendiri."
"Tapi, Ketua klan…"
Gu Yue Bo menepuk pundaknya sambil memberi semangat, "Tidak ada yang bisa menghilangkan bayangan yang ada di dalam hatimu. Kau hanya bisa mengandalkan dirimu sendiri. Aku akan menunggu hingga waktu itu tiba."
Malam sebelum ujian akhir tahun….
Di bawah cahaya lampu, Shen Cui menatap Fang Zheng penuh cinta, "Tuan Muda, saya percaya Anda akan menjadi nomor satu. Saya selalu percaya akan hal itu! Teruslah berusaha!"
Pagi sebelum keberangkatan….
Paman dan Bibi berdiri di dekat pintu, "Fang Zheng, kau akan meninggalkan akademi setelah ujian akhir tahun. Setelah melihat perkembanganmu, kami sangat senang! Pergilah! Pergi dan tunjukkan kemampuan bakat bernilai A pada semua orang!"
Dan….
Di bawah matahari yang terbenam, seorang murid perempuan menangis di pojok yang gelap, "Uang sakunya hanya berisi tiga butir batu primeval, tapi Fang Yuan mengambil satu butir dariku. Aku hanya punya dua butir. Aku hampir tidak bisa memberi makan Gu Moonlight-ku kalau begini caranya."
Hati Fang Zheng terenyuh, "Ini batu primeval-ku. Aku akan memberikannya padamu."
Gadis itu menerima batu primeval dari Fang Zheng dan berkata dengan penuh haru, "Fang Zheng, kau terlalu baik. Tolong kalahkan kakakmu dan hentikan perbuatannya yang keji di dalam akademi!"
Fang Zheng terdiam.
Sekumpulan murid muncul di hadapannya.
"Fang Zheng, kau memiliki bakat bernilai A. Kau bisa melakukannya."
"Fang Yuan sudah keterlaluan. Dia selalu menindas kita. Kaulah harapan kami satu-satunya."
"Fang Zheng, kami bersamamu mulai dari sekarang. Kami akan selalu mendukungmu!"
"Semuanya…." Fang Zheng menatap semua pasang mata yang memandangnya khawatir. Dia merasa sangat tersentuh.
Semuanya….
Semua berharap banyak padaku.
Teman-temanku, Paman, Bibi, Shen Cui, dan sang ketua klan!
Semuanya menungguku, melihatku, mendukungku….
Bagaimana aku bisa kalah? Bagaimana aku bisa jatuh? Bagaimana bisa?
Bum, bum, bum.
Jantungnya berdegup kencang, dan kedua mata Fang Zheng dipenuhi cahaya.
Aku tidak boleh kalah di sini!
Aku akan menghilangkan bayangan itu dan bangkit!!
Kedua tangan Fang Zheng terkepal erat-erat. Ia tidak lagi merasakan sakit. Dia merasa ada seekor singa di dadanya. Singa itu terbangun dari tidurnya dan membuka mulutnya yang besar untuk mengaum!
Darah di dalam tubuhnya mendidih.
Berdiri! Berdiri!
Hancurkan bayangan itu! Hancurkan kegelapan itu!
"ARGHHHHHHHHH!" Fang Zheng membuka mulutnya lebar-lebar dan berteriak. Tubuhnya mulai mengeluarkan cahaya hijau tembaga.
"Apa itu?" Kerumunan langsung diam.
"Gu Jade Skin!" Sahut seseorang.
Bam!
Raungan para murid terdengar hingga sampai ke langit teratas.
"Fang Zheng, kau bisa melakukannya!"
"Fang Zheng, kami mendukungmu!"
Akhirnya terdengar sorakan terakhir –"Berdiri! Berdiri!"
"Semuanya…. Aku bisa mendengar suara kalian." Fang Zheng mengepalkan tangannya dan menggertakkan giginya hingga rasanya mau patah. Aura Fang Yuan tidak lagi menekannya. Akhirnya dia berhasil bangun dengan perlahan namun pasti.
Sorak sorai pun semakin terdengar.
"Dia dipenuhi kemarahan!!"
"Dia akan melakukan pembalasan."
Para Gu Master yang mendengar sorak sorai dari kerumunan murid pun mulai merasa tersentuh.
"Itu benar, Fang Zheng. Itu benar! Berdirilah! Lupakan masa lalumu dan hilangkan bayangan itu – maka kau akan menjadi orang yang baru!" Kedua mata sang ketua akademi dipenuhi cahaya terang. Ia terus menyemangati Fang Zheng dalam hati.
"Gu Jade Skin…" Kelopak mata Fang Yuan terkulai. Dia menarik kembali kakinya dan melihat Fang Zheng perlahan bangkit berdiri. Cahaya dari Gu Jade Skin membuat wajahnya berwarna hijau.
Selama ini, Fang Zheng selalu menyembunyikan senjata rahasianya. Tak ada yang tahu akan hal ini.
"Fang Zheng telah bangun!" Teriakan penonton pun semakin riuh.
"Dia bangun!" Sang ketua klan merasa sangat tersentuh hingga dia berdiri dari tempat duduknya. Saat ini, ia bisa melihat kebangkitan dari sebuah bakat bernilai A! Ia melihat masa depan klan Gu Yue!
"Aku telah bangkit, Kakak. Aku akan mengalahkanmu!" Kedua mata Fang Zheng dipenuhi tekad yang membara. Seluruh tubuhnya diselimuti cahaya hijau yang terang – seakan-akan dia sedang mengenakan baju baja giok!
"Oh wow, pertahanan dirinya…. Bahkan moonblade tidak bisa menembusnya. Sepertinya Fang Zheng akan menang." Yao Hong menaikkan kedua alisnya sembari bersiul.
"Benar. Bahkan meskipun Gu Little Light menyerang perisainya, itu akan membuat Fang Zheng membuat banyak cairan primeval. Tapi jumlah cairan primeval Fang Zheng jauh lebih banyak daripada Fang Yuan. Setelah pertarungan ini, Fang Zheng akan bangkit!" Qing Shu tertawa ringan.
"Fang Zheng memiliki Gu Jade Skin, tapi baru menggunakannya sekarang. Sepertinya serangan Fang Yuan tadi membuatnya bingung. Tapi sekarang, kemenangan mulai bisa diraihnya." Mo Yan melipat kedua lengannya sembari menatap dengan ragu.
Waktu seakan berhenti.
Di atas panggung, kedua bersaudara saling berhadapan satu sama lain.
Jarak mereka berdua begitu dekat – namun juga begitu jauh.
Fang Zheng dipenuhi keyakinan. Sementara Fang Yuan terlihat datar.
"Adikku…" Fang Yuan menatap tenang Fang Zheng. Bibirnya mulai menyunggingkan seringai, "Kau masih harus belajar banyak sebelum bisa mengalahkanku."
Ia mengangkat tangan kanannya. Lengan kanannya membentuk busur.
"Kakak, kau sudah kalah!" Melihat Fang Yuan mengangkat tangannya, hati Fang Zheng merasa geli.
Selama ia memiliki cairan primeval, moonblade tidak akan bisa menghancurkan perisainya – bahkan dengan bantuan Gu Little Light sekalipun. Sekarang Fang Yuan ingin menggunakan kepalan tangannya? Mungkin dia bisa melakukannya kalau ia memiliki Gu Babi Bunga atau Gu Kumbang Longhorn Brute Force yang bisa meningkatkan kekuatannya. Tapi meskipun begitu, Fang Yuan tetap memerlukan Gu pertahanan diri….
Fang Yuan tidak mengatakan apapun. Ia hanya menggerakkan kepalan tangannya.
Sesaat kemudian, kepalan tangannya melayang di udara dan memukul pipi Fang Zheng dengan kasar.
Bam!
Setelah terdengar benturan yang keras, darah pun mengucur dari wajah Fang Zheng. Cahaya giok yang melingkupi tubuh Fang Zheng langsung retak bagaikan cermin. Semua retakan itu menari di udara sebelum lenyap.
"Apa?!" Fang Zheng terkejut sekali lagi. Setelah terpana beberapa saat, dia langsung mundur. Lehernya terasa mau patah.
Fang Yuan terus mengikutinya. Ia membuat pose busur dengan kedua kakinya dan mengangkat kepalan tangan kirinya. Kemudian dia terus menggerak-gerakkan kepalan itu kesana kemari!
Bam!!!
Setengah wajah Fang Zheng yang lain terkena pukulan Fang Yuan. Kepalanya dipenuhi darah, dan cahaya giok yang retak mulai melayang di udara.
Bam, bam, bam!
Fang Zheng mundur tiga langkah. Telinganya berdengung dan pening yang dirasakannya sepuluh kali jauh lebih kuat daripada sebelumnya.
"Bagaimana… bisa?!" Pandangannya menggelap, dan dia terjatuh di atas panggung-
Bruk.
Semua cahaya yang melingkupi tubuhnya telah menghilang. Ia pingsan.
Sorak sorai kerumunan langsung terhenti.
Wajah para murid masih terlihat penuh semangat dan kegembiraan. Mereka tak mampu mengubah ekspresi mereka akibat terlalu terkejut.
Seluruh arena langsung terasa sunyi.
Kedua kepalan tangan Fang Yuan berdarah hingga tulang-tulang jarinya terlihat. Darah itu terus menetes mengenai panggung.
Wush….
Angin musim dingin bertiup, membekukkan semangat berapi-api yang tersisa.
Fang Yuan terus berdiri di tempatnya; rambutnya tertiup angin. Seakan-akan orang yang terluka parah hingga tangannya hampir lumpuh bukanlah dia!
Ia menatap sekelilingnya dengan pandangan yang dingin dan ekspresi yang tenang.
Semuanya terdiam.
Di dalam tenda, sang ketua klan masih berdiri dengan tatapan tercengang.
"Maaf, aku sudah mengecewakan kalian," ujar Fang Yuan ringan.