Tandu perlahan meninggalkan Jalan Chang. Pria dengan busur juga mengikutinya dan menghilang. Yang tersisa hanyalah salju dan kabut putih tebal.
Setelah kepergian tandu tersebut dan suara batuk yang berangsur-angsur memudar, kabut di Jalan Chang berangsur-angsur menghilang. Meskipun tempat itu masih gelap, kini tempat itu tampak jauh lebih terang dari sebelumnya. Kepingan-kepingan salju diam-diam jatuh dari kubah biru langit, ia berayun lembut seolah-olah ada makhluk abadi di atas langit yang sedang dengan lembut mengguncang-guncang sebuah pohon berbunga.
Awan-awan terpencar. Perpisahan yang mendadak itu memperlihatkan lapisan-lapisan gelap awan dan mengungkapkan bulan sabit perak. Cahaya jernih perlahan-lahan berkumpul dan menerangi jalan dengan terang.
Sudut berulang dari atap rumah-rumah warga di belakang jalan yang memanjang ke jalan menampakkan beberapa bayangan aneh ke tanah karena iluminasi cahaya bulan.