Dengan perbannya yang sudah dilepas, tubuh Xu Que terlihat dengan jelas. Tubuhnya hanya berlapis obat salep yang lengket di permukaan kulitnya yang lembut.
"Kondisi lukamu masih parah dan tabib menganjurkan untuk terus mengobatimu selama sebulan. Kenapa kamu melepas perbannya?"
Xiao Rou menyahut dari luar, tidak berani untuk masuk.
Xu Que dengan cepat mengambil selimut yang dipenuhi jahitan dari kasurnya dan menyelimuti tubuhnya sendiri. Ia lalu berdeham dan berkata, "Xiao Rou, aku baik-baik saja, ini hanyalah luka ringan. Apakah kamu bisa mengambilkanku pakaian?"
Terlepas dari suasana yang muram, Xiao Rou berkata, "Tunggu sebentar!"
Xiao Rou pergi dan terdengar langkah kaki yang menjauh.
Xu Que menyeringai dan duduk di kasurnya menunggu pakaiannya dari Xiao Rou. Bau yang tajam dari salep di tubuhnya membuat ia mengerutkan alisnya dengan jijik.
Ia menunggu dan menunggu. Sepuluh menit berlalu tetapi Xiao Rou tetap saja belum kembali.
Xu Que tidak sabar lagi. Mungkin Xiao Rou pergi memanggil orang untuk menangkapku? Sial, ini adalah kesalahpahaman yang besar.
Ia dengan cepat membetulkan selimut yang membungkus tubuhnya dan beranjak dari kasur, berlari ke pintu dan menarik gagang pintunya.
Mengintip keluar gubuk itu, ia yakin ia sedang berada di desa yang kecil dan miskin. Di ujung yang lain, ia dapat melihat beberapa gubuk yang sama. Jalannya yang tidak diaspal, tergenang oleh lumpur yang kuning dan debu bersebaran dimana-mana.
Namun, desa ini menawarkan sisi lain dari kehidupan. Meskipun kuno dan kumuh, seseorang dapat hidup lebih dekat dengan alam di desa ini. Mereka juga bisa menghabiskan sisa hidupnya di tempat yang damai dan nyaman ini.
Desa ini juga sangat sepi dan sunyi, tidak terlihat seorangpun yang ada di jalan.
Xu Que tidak peduli akan keindahan desa ini. Ia bersembunyi dibalik pintu dan terus mencari warga yang berlalu tetapi ia tidak menemukan siapapun.
"Ada yang tidak beres. Aku dapat mendengar adanya pergerakan beberapa saat yang lalu. Bagaimana desanya bisa menjadi sangat sepi seteah Xiao Rou pergi?"
Ia mengerutkan kening bingung terhadap situasi ini, ia lalu bersiap untuk membuka pintu dan mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Tidak jauh dari sana, terdengar langkah kaki yang ramai dan serentak. Gumpalan debu juga terlihat akibat hentakan kaki tersebut.
Beberapa warga desa dengan badan yang kekar, dipersenjatai dengan alat bertani, bergegas ke gubuk dimana Xu Que berada.
Mata Xu Que terbelalak tidak percaya. Sial, ia benar-benar memanggil orang untuk menghajarku?
"Cepat, kita tidak bisa membiarkan seekor binatang menyakiti warga desa kita" sahut seorang pria berkulit gelap dan kekar.
Xu Que terdiam. Bajingan ini menyebutku binatang?! Apakah mereka ingin berkelahi?
"Bang!"
Xu Que menendang pintunya, memperlihatkan tubuhnya yang tertutup sebagian oleh selimut. Sungguh situasi yang sangat tidak enak dipandang.
Ia mulai memaki mereka. Para pria tersebut menatap Xu Que dengan bingung dan terkejut.
"Eh, boneka kecil, kenapa kau tidak tidur?"
"Benar, bukankah tabibnya berkata bahwa lukamu sangat parah? Pergilah dan istirahat, biarkan kami yang menangani hal ini."
"Benar benar benar. Pergilah beristirahat dan kenakanlah pakaian, jangan sampai terkena demam"
...
Xu Que terkejut dan dengan tatapan kosong ia kembali masuk ke gubuk tersebut.
"Yang benar saja? Kalian bukan kesini untuk menghajarku? Sial, kukira kalian bergegas kesini untuk menangkapku."
Jadi jika mereka datang bukan untuk mengusirku, maka siapa 'binatang' yang mereka bicarakan? Xiao Rou juga belum kembali. Aku berada di posisi yang sangat sulit.
Xu Que lalu bertanya kepada mereka, "Tunggu sebentar, apa yang sedang terjadi? Dimana Xiao Rou sekarang?"
Beberapa pria tersebut menjawab, "Apa? Boneka kecil, kau tidak tahu apa yang sedang terjadi?"
"Seekor binatang buas turun dari gunung untuk memburu para warga desa, Xiao Rou melihatnya dan mengumpulkan orang-orang untuk membantu. Beberapa dari kami sedang bekerja dan tidak tahu sampai pembantu keluarga Wang datang untuk memberi tahu kami. Sebenarnya, kami baru saja datang untuk membantu."
"Benar, benar, kami harus pergi. Boneka kecil, untuk sementara waktu tetaplah bersembunyi didalam rumah dan biarkanlah kami menangani binatang itu. Setelah kita membunuh binatang itu, malam nanti kita akan pesta daging."
Para pria tersebut membawa cangkul mereka sambil bergegas menuju pintu gerbang desa.
"Binatang buas?"
Xu Que terkejut dan berdiri diam. Ia lalu sadar dan mulai mencari seluruh gubuk itu dan menemukan lemari baju.
Ia bergegas ke lemari itu, dan dari banyaknya pakaian disana, ia mengambil sepotong kain merah dan membungkus kemaluannya. Kemudian ia mengenakan selimutnya dan bergegas menuju pintu gerbang desa.
Ia memutuskan untuk membantu tanpa mengetahui dengan pasti binatang apa yang mereka bicarakan. Binatang tersebut pasti sangat kuat jika mereka sampai membutuhkan orang sebanyak itu.
Terlebih lagi, Xiao Rou juga disana, ia harus pergi. Jika situasinya mendukung, ia bisa bersikap tangguh dan mendapatkan beberapa poin disana.
Xu Que lari dengan sangat cepat dan selimut yang ia kenakan tadi berterbangan melawan angin. Sepotong kain merah yang dibungkus di bagian bawahnya dan selimut yang berterbangan membuatnya terlihat seperti seorang superhero versi gembel.
Swoosh!
Dalam sekejap, Xu Que telah menyelip para warga desa yang tadi, mengagetkan mereka.
"Apa-apaan, bagaimana si boneka kecil bisa berlari begitu cepat? Ia bahkan tidak terlihat terluka!"
"Mungkinkah ia adalah murid dari Martial Sect?"
...
"Ding! Selamat tuan 'Xu Que', anda berhasil bersikap tangguh secara halus. Anda mendapatkan lima poin bersikap tangguh"
Suara sistem terdengar di pikirannya, mengagetkan Xu Que.
Hah apa-apaan? Kapan aku bersikap tangguh?
Xu Que terkejut untuk beberapa saat. Bersikap tangguh secara halus? Sepertinya barusan, tanpa sadar aku sudah bersikap tangguh di depan para warga! Dan aku juga mendapatkan poin yang banyak. Lima poin bersikap tangguh sekaligus?
Sepertinya pepatah memang benar. Bersikap tangguh secara halus adalah cara yang paling efektif.
...
Ia dengan cepat berlari, melewati jalan-jalan yang sempit. Tak lama kemudian terlihat sekumpulan warga yang sedang berkumpul di pintu gerbang desa. Dari arah sana terdengar suara amukan warga desa bercampur dengan auman binatang.
Pandangan Xu Que tertuju kepada beberapa pria dengan badan yang kekar dan seekor binatang buas.
Binatang tersebut berukuran sangat besar, sebesar banteng hitam, terlihat kuat dan ganas. Namun kepalanya berbentuk kepala harimau. Aumannya diikuti dengan taringnya yang tajam. Binatang tersebut terlihat benar-benar mengerikan dan kuat.
Meskipun begitu, beberapa pria didepan binatang itu tidak mundur dan takut, mereka tetap berdiri di depan kerumunan dan melawan binatang tersebut.
Xu Que yang menyaksikan kemudian berteriak, "Lepaskan binatang itu!"
Swish!
Dalam sekejap, perhatian semua orang tetuju ke Xu Que.
Sambil membetulkan selimutnya yang berterbangan, Xu Que menambahkan, "Biarkan aku menangani binatang ini!"
"Ah! Apa yang kamu lakukan disini?", terdengar suara yang tak asing dari kerumunan. Itu adalah suara Xiao Rou.
Para warga desa juga kenal dengan Xu Que. Dengan nada yang berbeda mereka berkata, "Nak, cepat pergi. Jika kau mendekat, kau akan diserang oleh binatang itu lagi."
"Benar! Kau sedang terluka. Cepat pergi!"
...
Sebelum Xu Que berhasil bersikap tangguh, para warga desa berkumpul dan menghalanginya. Xu Que segera menyahut, "Para warga dan tetua, aku tidak punya waktu untuk menjelaskan. Tolong biarkan aku menangani binatang ini,"
Namun, para warga tidak mengerti dan mereka tetap saja menghalangi jalannya, tidak mengijinkannya untuk bertarung dengan binatang itu.
Seorang tetua dengan tongkat berjalannya datang mendekati Xu Que. Ia dengan tulus menasihatinya, "Boneka kecil! Kami semua tahu kau memiliki hati yang tulus dan baik, tetapi dengan postur tubuhmu yang kecil ditambah lagi dengan lukamu yang parah, bagaimana kau bisa bertahan melawan binatang buas itu? Jangan memaksa dirimu sendiri. Lihat! Pria-pria itu saja sudah terluka oleh binatang itu."
Xu Que menyerukan, "Semuanya, aku mungkin terlihat kurus! Tetapi aku sudah pernah bertarung dan melawan ratusan binatang buas sebelumnya, tanya saja ke Xiao Rou jika kalian tidak percaya."
"Ah?"
Xiao Rou kebingungan, bukankah sebelumnya Xu Que menyebutkan 'lusinan' binatang buas?
"Bang!"
Pasir dan debu memenuhi udara disekitar pintu gerbang desa. Pria-pria tadi yang banyak jumlahnya terhempas bersamaan dengan debu. Tetesan-tetesan darah terlihat di permukaan tanah.
Warga desa yang sedang membujuk Xu Que terkejut setelah mendengar suara tadi. Wajah mereka berubah ketika mereka berbalik.
Bersamaan dengan menipisnya debu pasir tersebut, terlihat sosok hitam yang muncul tiba-tiba, mengaum dan menerjang mereka!
"Roar!"
Auman itu mengancam mereka dan suasana seketika berubah ngeri, semua orang hanya bisa diam terpaku.
Xiao Rou yang berdiri di depan kerumunan, berubah pucat. Dari matanya, terlihat bayangan kuku binatang tersebut yang bentuknya semakin besar.
Sebuah hembusan angin yang kuat menyapu bersih debu pasir diudara, bagaikan angin musim dingin yang menusuk, menuju kearah Xiao Rou dan akan mengoyak tubuhnya yang lemah menjadi berkeping-keping.
"Ini sangat buruk."
"Xiao Rou, lari!"
"Habislah sudah!"
Para warga desa berteriak satu sama yang lain seakan Xiao Rou telah mati dibunuh.
Dalam situasi hidup dan mati ini, terlihat seseorang yang bagai kilat menyambar dari kerumunan. Ia mengenakan "Celana Dalam Merah" dan "Mantel" yang berterbangan oleh angin, dan dengan cepat berlari kearah Xiao Rou.