Sosok tubuh, berbadan tinggi besar dengan wajah tampan karismatik itu tampak berdiri di depan pintu yang sudah dibukakan oleh pengawalnya. Semua pelayan termasuk Bastnah langsung membungkukkan badannya memberikan hormat kepada Nizam. Wajah tampan Nizam tampak begitu menakutkan. Alena yang biasanya selalu menyukai ketampanan Nizam kini tidak berani memandangnya sedikitpun. Alena yang biasanya begitu merindukan Nizam kini sama sekali tidak ingin bertemu dengan Nizam. Ia ingin pergi menjauh dari Nizam sejauh – jauhnya.
Alena menelan ludahnya ketika Nizam melangkah masuk diikuti seorang pelayan yang membawa baki di tangannya. Bastnah belum melihat ketika apa yang dibawa Nizam tetapi ketika kemudian, Nizam berkata,
"Keluar semua dari kamar ini. Tidak ada yang boleh masuk ke dalam kamar tanpa seizinku " Kata Nizam dengan suara yang begitu dingin. Arani langsung masuk dan membungkuk di belakang Nizam sambil berkata,