Pertempuran antara para pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Yulia dan pasukan Kerajaan yang dipimpin oleh Glaudis terus berlangsung, para Valkyrie sekarang terus menjatuhkan satu persatu kapal udara yang ada di sana.
Tentu mereka tidak akan tinggal diam melihat itu, Gaufel segera memerintahkan para anak buahnya untul maju ke medan perang.
"Kalian semua, habisi para makhluk terbang itu!"
Para anak buah Gaufel yang berjumlah banyak itu pun segera terbang mengikuti perintahnya. Tepat di badan mereka juga terlihat sudah terpasang zirah khusus untuk naga yang dibuat dari bahan logam khusus.
Yulia yang tengah duduk di singgasana pribadinya mengamati jalannya perang, ketika melihat itu dia memang sudah menduga tujuan para naga sebenarnya.
"Seperti yang sudah Yulia duga, mereka memperkerjakan para Dwarf untuk menyuruh mereka membuat itu."
"Pertanyaan: Tuan Putri, apa anda tahu sesuatu?"
"Ya, si kadal raksasa itu berusaha membuat sesuatu untuknya dengan memanfaatkan kemamampuan para Dwarf."
Yulia pun tetap tenang dan mengamati jalannya peperangan untuk membebaskan negeri para Dwarf itu dari balik hologram.
Kenapa Yulia tidak ikut berperang padahal dia pemimpinnya? malahan dia berdiam diri saja di tempatnya sendiri. itu semua merupakan kehendak Yulia sendiri, dia ingin melihat seberapa berguna mereka dan seberapa kuat pasukannya saat ini ketika menghadapi musuh dari jaman sekarang, dan juga kalau dia sendiri yang keluar maka daripada menjadi raja, mungkin dia akan dianggap sebagai seorang dewa seperti yang terjadi kepada seseorang di masa lalu karena bisa melibas pasukan musuh sendirian dan dia tidak menginginkan julukan itu, julukan yang tidak disukai oleh tuannya. Oleh karena itu Yulia memilih untuk keluar di waktu yang tepat dan untuk kali ini dia ingin menunjukkan seberapa kuat pasukannya kepada dunia.
Peperangan pun semakin sengit, kumpulan para naga yang dikirim oleh Gaufel bertarung dengan para Valkyrie level four.
Salah satu naga peringkat tinggi di sana mencoba untuk menyerang salah satu Valkyrie dengan secepat yang ia bisa, cakarnya bahkan sudah hampir menyentuhnya tetapi...
"Teleport."
Tiba-tiba Valkyrie itu menghilang dengan sekejap mata dan berpindah tepat ke belakang Naga itu dan tanpa basa-basi dia segera memenggal kepala Naga itu.
"Valkyrie Gewitter Unit-B1145: Satu naga berhasil dijatuhkan."
"Tch! mereka sangat lincah!"
Tentu menantang para Valkyrie saat mereka ada di dekqt Yggdrasil adalah seperti menantang buaya di dalam air. Saat berada di radius tertentu dari Yggdrasil mereka bisa dengan seenaknya berteleportasi kemanapun selama di dalam radius tertentu.
Para naga itu pun merasa sangat kesulitan menghadapi para Valkyrie, mereka terus menghindari serangan para Naga dengan cepat dan berbalik menyerang mereka dengan mudah.
Memang penglihatan para Valkyrie adalah satu, penglihatan mereka saling terhubung untul menutupi titik buta mereka. Gerakan mereka juga sangat teratur satu sama lain sehingga para naga sangat kesulitan hanya untuk melayangkan satu serangan saja kepada mereka.
Berbeda dengan para Valkyrie, kemampuan para Naga untuk melakukan kerja sama seperti apa yang para Valkyrie lakukan sangatlah rendah.
Pada dasarnya Naga adalah makhluk yang individualis, mereka tidak suka bekerja sama satu sama lain terutama saat bertarung. Mungkin ini karena kebanggaan akan gelar mereka sebagai ras terkuat di dunia sehingga mereka menjadi seperti itu.
Bukan hanya para Naga itu yang kesulitan sekarang, tetapi semua prajurit kerajaan Dwarf merasa sangat kesulitan melawan para pasukan pemberontak. Ini membuat situasi bagi kubu kerajaan menjadi sangat bahaya karena kalau seperti ini terus maka mereka pasti akan kalah.
Di saat seperti ini Gaufel sudah mempersiapkan satu hal.
"Kurasa sudah saatnya kau keluar Glaudis."
"Baiklah tuan Gaufel."
Gludis dengan perawakan yang tinggi dan besar bagu para Dwarf itu mulai menjejakkan kakinya ke medan pertempuran. Tubuh besarnya bagi ukuran Dwarf yang dibalut dengan armor hitam yang sangat keras itu membuatnya sudah cukup untuk bisa mengintimidasi musuh-musuhnya.
Para pasukan pemberontak pun datang untuk menyerang Glaudis tetapi...
[SPLAT]
Glaudis menunjukkan kekuatannya sebagai mantan pemimpin pasukan elit. Dia dengan cepat menebas mereka yang menyerangnya tanpa ampun.
Okein pun menatap tajam ke arah Glaudis yang sekarang berjalan menuju ke arahnya.
"Dia datang!"
Glaudis terus berjalan mendekati Okein sambil menebas orang-orang yang mencoba menyerangnya.
Glaudis terus mendekat dan mendekat ke arah Okein dengan ekspresi yang sangat serius. Matanya yang menatap tajam kepada Okein itu melambangkan kalau dia benar-benar serius sekarang ini.
Dengan tiba-tiba Glaudis menggunakan kecepatan supernya menuju ke arah Okein dan mencoba menebasnya tetapi Okein yang sudah hapal dengan kebiasaan Glaudis itu sudah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.
Dengan cepat Okein segera menangkis serangan kapak besar dari Glaudis dengan tangan robotiknya.
"Sudah kuduga kalau kau akan melakukan itu, Glaudis!"
Pertarungan sengit di antara mereka berdua pun dimulai, Glaudis dengan dua kapak besar di tangannya dan Okein dengan tangan robotik level duanya beserta kaki robotiknya juga yang membantunya bergerak cepat.
Okein berusaha menyerang Glaudis dengan tangan robotiknya yang berubah bentuk menjadi tangan raksasa itu.
Glaudis pun menyilangkan kapaknya dan memblok serangan Okein.
"Aku dulu selalu menganggapmu sebagai Rivalku, Glaudis! Tetapi sekarang kau tidak lebih dari sekedar pengkhianat!"
"Siapa yang pengkhianat diantara kita?! Kau lah yang ada di pihak para pengkhianat!"
"Memang, tetapi kami berusaha berusaha untuk membebaskan negeri ini seperti dulu!"
"Diam!"
Glaudis menjejak Okein dengan kaki kanannya sehingga membuat Okein terpental ke belakang dan menghantam prajurit kerajaan dengan keras.
"Okein, kau pernah bertanya kenapa aku mengkhianati Raja dan merebut tampuk kekuasaan kerajaan Dwarf kan?"
"Ya, berkatmu negeri ini hancur akibat ulah para bangsawan brengsek dan kerja paksa yang kau berlakukan!"
"Jangan salah, aku sudah menghabisi para bangsawan itu. Aku dari awal tidak pernah suka dengan mereka."
"Lalu kenapa?!"
"Itu untuk melindungi keberadaan kita para Dwarf!"
Okein terlihat sama sekali tidak mengerti apa yang Glaudis maksud dengan itu.
"Apa maksudmu?"
"Di masa depan akan ada perang, perang melawan para Dewa. Dia akan datang dan berusaha melenyapkan segalanya. Dia akan menunjukkan ke kita serendah apa kita sebenarnya."
"Dewa? Apa yang kau maksud? Kau ini seorang Atheis kan?"
"Aku telah melihat...melihat pemandangan itu...melihat wujud dia! seorang yang diselimuti oleh aura luar biasa, bahkan kehadirannya saja bisa mengguncang keseimbangan dunia!"
Okein semakin tidak mengerti dengan kata-kata yang dikatakan Glaudis, dia sudah terdengar seperti orang gila yang berbicara asal-asalan.
"Dia akan datang! dan satu-satunya harapan kita adalah berada di kubu kegelapan! Itu adalah jalan satu-satunya agar kita bisa bertahan setidaknya tidak akan punah!"
"Aku tidak tahu tentang masalahmu atau khayalanmu itu tetapi kami tidak akan membiarkan rakyat sengsara lebih dari ini!"
"Kalau begitu coba hentikan aku!"
Glaudis menjatuhkan kapak besar di tangan kirinya, dia pun terlihat mengambil sesuatu dari kantong di celananya, itu adalah sebuah kristal berwarna gelap.
Tanpa keraguan sedikit pun Glaudis menelan kristal itu.
Setelah dia menelannya aura gelap pun mulai terlihat di sana, aura gelap yang membuat siapapun merinding.
Okein pun terlihat terkejut dengan itu, dia sama sekali tidak tahu apa yang Glaudis lakukan tetapi entah kenapa perasaannya menjadi tidak enak.
Glaudis pun terlihat tenang, dia terus menatap Okein dengan tatapan yang serius.
Aura kegelapan itu pun mulai menyelimuti tubuh Glaudis membuat apa pun yang diselimutinya menjadi hanya terlihat hitam pekat.
"Oi apa yang sebenarnya terjadi?"
Sementara itu para Naga yang berhadapan dengan para Valkyrie mulai panik karena lebih dari setengah dari mereka telah mati dibunuh oleh para Valkyrie.
"Gahal, bagaimana ini?"
"Ini adalah perintah dari tuan Gaufel, kita tidak boleh sampai kalah! Ini juga demi harga diri Naga! Kita tidak boleh kalah!"
"Kalau begitu..."
"Ya, Harga diri kita sebagai Naga lebih penting daripada nyawa, walau kita harus bertaruh nyawa sekalipun kita harus menang!"
Semua Naga itu mempunyai sesuatu hal yang aneh. ya, Yulia menyadari hal itu dari awal pertarungan antara Naga melawan Valkyrienya, itu adalah sebuah kristal misterius yang ada di dada para Naga itu.
Yulia yang melihat itu pun memasang ekspresi muak, itu mengingatkannya tentang dirinya yang tidak berhasil melenyapkan para pengkhianat di masa lalu.
Pada saat itu jika dia, Lilia, dan White menggabungkan kekuatan sebagai tiga terkuat pasti mereka bisa melenyapkan oara pengkhianat, tetapi baik Lilia dan White sudah tertidur dan pada akhirnya dia dipanggil kembali oleh sang Cahaya sebelum bisa melenyapkan para pengkhianat itu. Para pengkhianat yang merupakan saudari-saudarinya yang telah menentang sang Cahaya, menyerahkan kesucian mereka kepada sang Kegelapan dan mendapatlan kekuatan yang paling menjijikkan bagu Yulia...kekuatan kegelapan.
"Tch! Menjijikkan!"
Yulia masih teringat dengan sangat jelas, wujud mereka yang menjijikkan yang bahkan tidak pantas untuk dipandang. Yulia bahkan merasa jijik hanya dengan memikirkan kalau mereka adalah saudari-saudarinya.
"Sungguh gak enak dipandang! Hanya memikirkan kalau diri Yulia dirasuki kekuatan seperti itu saja sudah cukup buat Yulia membunuh diri Yulia sendiri, tetapi mereka malah terus berjalan tanpa rasa malu maupun bersalah..."
Sambil menatap ke arah Monitor, Yulia mengeluarkan ekspresi wajah Sadisnya dengan tatapan yang seolah-olah memandang rendah para Naga itu dan semua orang yang bergantung kepada kekuatan itu untuk menjadi kuat.
"Dasar Menjijikkan!"
Benar, para pemuja kegelapan walau di jaman manapun selalu membuat Yulia muak, bahkan cukup untuk membuat Yulia tidak memandang mereka sebagai makhluk hidup.
Akhirnya para Naga itu menelan Kristal berwarna hitam pekat itu dan sama seperti Glaudis, tubuh mereka mulai diselimuti oleh aura kegelapan yang membuag Yulia semakin muak melihatnya.
Yulia sangat ingin keluar dan membinasakan mereka semua sendiri dengan tangannya tetapi dia memilih untul menahan dirinya.
"Ratatoskr, persiapkan Unit Odin dan juga Einherjar! Kita akan bertarung habis-habisan!"
"Peringatan: Tuan Putri, Eiherjar masih belum-"
"Tidak masalah, lagipula dia adalah naga jadi Yulia yakin kalau dia sudah bisa menahan kekuatan Einherjar."
"Baiklah, mempersiapkan Unit Odin...proses pengaktifan akan segera dimulai."
Yah nulis scene War sambil dengerin lagunya Mozart memang best