Jantungnya serasa berhenti berdetak.
Dia membungkuk untuk mengambil batang logam itu. Masih memegang rambut Tang Feiling, Ming Ansheng menarik Tang Feiling ke ember logam itu. Ember itu penuh arang dan abu.
Ada juga sebotol bensin dan korek api di sampingnya. Ming Ansheng membungkuk dan menuangkan seluruh botol bensin ke dalam ember itu. Dia kemudian menyalakannya dengan korek api dan memasukkan tongkat itu.
Tindakan Ming Ansheng membuat Tang Feiling ketakutan. Tang Feiling menyadari apa yang dilakukan Ming Ansheng dan berteriak, "Ansheng, jangan. Kamu tidak bisa melakukan ini padaku."
Tang Feiling mencoba melepaskan diri dari genggaman Ming Ansheng.
Tetapi dia bukanlah tandingan Ming Ansheng. Tang Feiling menyaksikan logam segitiga merah yang terbakar itu. Tatapan Ming Ansheng berapi-api.
Ming Ansheng mengambil tongkat itu.
"Tidak tidak …. "
"Ahhh …. "