Peluh keringat kini semakin membasahi tubuhnya, belum lagi dengan degup jantung yang semakin terasa cepat.
Rasanya ia ingin berteriak mengatakan pada Chris untuk tak asal bicara, hanya saja yang terjadi justru sebaliknya.
Mulutnya terkunci rapat, tak dapat terbuka sedikit pun. Ia terlalu takut kehilangan orang yang ia sayangi.
Bagaimana jika sang putra tau yang sebenarnya? Apakah ia akan kembali memiliki jarak dengannya? Apakah memang seharusnya ia menjelaskan dari awal?
Itu tak mungkin!
Ia tak tega mengatakan yang sebenarnya, lagi pula dari awal ia telah bertekad menjaga nya merawatnya hingga sekarang, seharusnya tak ada masalah bukan?
Lalu ....
Mengapa orang itu berniat hadir di saat sebelumnya ia mencoba mengontak nya, tak ada satupun respon baik yang ia dapatkan?
Prof. Hans masih membeku di tempat nya hingga rasa nyeri di dada yang semakin tak tertahan kan.