Chapitre 216: Teror

Seorang pemuda tampak sibuk dengan handphonenya memberitahukan mengenai perkembangan yang sedang terjadi pada seseorang.

Seluruh informasi yang ia dapatkan sedetail mungkin ia berikan pada orang tersebut, ia yakin hal tersebut yang pasti di butuhkan untuk seseorang yang sedang ia hubungi tersebut.

"Pak, kemungkinan dalangnya tak lain dari pembeli yang dimana merupakan orang penting sehingga membeli dari mereka, atau dari mereka sendiri, bagaimana menurut anda pak ?"

"Saya setuju dengan mu, kita perkecil jangkauan pembeli dari mereka"

"Baik, itu juga sama dengan yang saya fikirkan, apakah anda baik baik saja pak ?"

"Hng, kau tak usah pedulikan saya, tenang saja saya baik baik saja"

"Baik pak, akan saya cari tahu kembali"

Setelah percakapan tersebut, Pemuda tersebut memutuskan telefonnya, dan memilih untuk kembali ke markas kepolisiannya agar dapat dengan mudah mencari informasi yang ingin ia cari.