Clara menghentikan langkahnya ketika mendapati sosok yang ia cari.
Dengan perlahan ia mendekati Mr.K dengan wajah sumringah nya.
"Kev ....." sapa Clara sambil menepuk punggung Mr.K pelan.
Mr.K sontak langsung menolehkan kepala nya ke arah Clara.
"Hng .... ada apa ?" tanya Mr.K singkat.
"Bolehkah aku menemui Prof.Hans ? a...-aku ingin menemuinya" ucap Clara sambil menatap lekat Mr.K.
Mr.K menghela nafasnya.
"Nanti aku yang akan mengantarmu... dimana kau akan bertemu dengan papa ?"
"Mmm ... baiklah ... prof.Hans bilang di resto X"
"Jam berapa kau berjanji bertemu dengan papa ?"
"Prof. Hans belom bilang jam berapa nya ... karena beliau bilang akan mengikuti jadwal ku .... aku mengatakan pada Prof.Hans akan menghubunginya kembali"
"Yasudah... kau hubungi saja kembali papa, dan katakan padanya kau bisa menemuinya jam setengah 2 siang ini di resto X tersebut" ucap Mr.K tegas.
"Oke .. oke aku akan segera menghubungi prof.Hans .... terimakasih Kevin" ucap Clara senang sambil menggenggam dan menggoyangkan tangan Mr.K.
Mr.K terdiam dibuatnya, ia tak menyangka hanya izin darinya dapat membuat Clara sesenang itu.
Clara segera mengambil handphone nya dan menghubungi Prof.Hans.
"Hallo Prof.Hans" sapa Clara riang.
"Hallo ...Clara ?"
"Ya ... ini aku .... aku sudah meminta izin dengan Kevin ... dan Kevin bilang bahwa aku dapat bertemu dengan Prof.Hans jam setengah 2 siang hari ini di resto X"
"Oh .. sungguh ?"
"Ya ... nanti Kevin yang akan mengantarku"
"Oh ... baiklah ... sampai bertemu disana"
"Oke prof.Hans"
Setelah percakapan singkat itu, telefon pun terputus.
Clara segera melirik jam yang tertera pada layar handphone nya.
Jam menunjukkan pukul 11.00 AM yang berarti dia hanya memiliki waktu 2 setengah jam untuk sampai di resto tersebut.
Clara segera berlari kecil menuju kamar nya untuk berganti pakaian.
Mr.K yang melihat kelakuan Clara itu hanya dapat menggelengkan kepala nya.
'Kau ternyata seperti anak kecil juga' lirih Mr.K dalam benak.
Tak butuh waktu yang terlalu lama.
Clara sudah siap dengan pakaiannya, serta make up tipis di wajahnya yang hanya memakan waktu kurang lebih 15 menit.
Setelah di rasa sudah rapih, ia segera melangkahkan kaki nya mencari Mr.K.
Clara mengitari ruang tamu, maupun dapur mencari sosok Mr.K, namun tak juga ia temukan.
'Kemana dia ? ..... a..-ah atau mungkin dia di ruangan itu kembali ?' monolog Clara dalam benak.
Dengan perlahan Clara melangkahlan kaki nya menuju pintu dimana ia pernah mendapati Mr.K disana.
Tok Tok
"Kev ... apakah kau disana ?" cicit Clara pelan.
Hening
Tak ada jawaban dari dalam.
"Kenapa tak ada jawaban ?"
pada waktu yang sama di lain tempat .....
Mr.K mengeryitkan dahinya saat mendengar ketukan pintu itu ... namun disatu sisi ia masih mendapatkan panggilan dari seseorang.
'Tunggu Clara ...' lirih Mr.K dalam benak.
"Jadi bagaimana ? apakah ajakan ku sebelumnya kau terima ?"
Terdengar suara helaan nafas dari seberang telefon.
"Ya ... aku menerima ajakanmu ... aku akan bekerja sama denganmu"
"Oke ... kurasa kau memutuskan hal yang baik"
"Semoga saja keputusan ku ini tidak salah"
Mr.K rasanya ingin tertawa mendengar dengusan dari seberang telefon tersebut.
'Apakah dia menganggapku seorang penipu ?' lirih Mr.K dalam benak.
"Akan kujamin kau tak salah ... oh iya aku hanya ingin memberikan mu saran"
"Saran ??!! apa maksudmu ?"
"Sebaiknya jika kau sedang mengintai Clara kau jangan terlalu menampakkan dirimu ... kau tau Clara takut denganmu ia fikir kau akan mencelakakannya ... terlebih semenjak kasus peneror yang mencelakai dirinya"
'Hah ??!! siapa dia ? mengapa dia terasa seperti seorang yang paling dekat dengan Clara ?' gumam David dalam hati.
"Hei ... apakah kau masih mendengarkanku ?"
"A..-ah iya aku mendengarkanmu ... baiklah ... aku akan menjaga jarak dengannya... oh iya apakah kau dapat memberi tahuku dimana keberadaan Clara saat ini ?"
"Kau dapat melihat keponakan mu jam setengah 2 siang ini di resto X, dan kuharap kau dapat membantunya mengawasi orang yang akan meneror nya kembali ... firasat ku mengatakan ... peneror itu akan datang hari ini"
"Bagaimana kau sangat yakin dengan perkataanmu ?"
"Aku tidak bisa memberi tahumu mengenai hal ini, aku akan memberi kebebasan padamu untuk percaya padaku ... atau tidak"
Setelah perkataan terakhir itu Mr.K segera memutuskan telefonnya.
'Hah ~ semoga saja David dapat mengikuti arahanku agar dapat memantau peneror yang berkeliaran sekitar Clara itu'
Mr.K segera beranjak dari tempat nya dan melangkahkan kaki nya ke arah pintu.
Ceklek
"Ka..-kau ??"
"Hah ~~ ternyata kau benar disini" ucap Clara yang tadi sedang berjongkok sambil memainkan ujung ujung jari kakinya.
Bruk
"Hei ... ada apa denganmu ?" panik Mr.K karena tiba tiba Clara menghamburkan dirinya kearah Mr.K.
"Ku kira kau .... meninggalkan ku" cicit Clara pelan.
"Hei ... aku tak meninggalkan mu ... okai ?"
"Hng ... tapi kau menakutiku ... aku sudah mengetuk pintu ini dan memanggilmu... tapi kau tidak menjawab nya ... lalu aku mencari sekeliling tempat ini kau tak ada" ucap Clara jujur.
Hati Mr.K tiba tiba menghangat mendengar penuturan jujur dari Clara tersebut, dia tak pernah menyangka bahwa dirinya kini serasa berarti untuk Clara, dan hal ini adalah pertama kali nya yang pernah dirasakan oleh Mr.K atas perlakuan itu.
"Maaf ... maaf kan aku ... tadi aku sedang sibuk di dalam jadi aku tak mendengar suaramu" gumam Mr.K sedikit berbohong.
Mr.K tak ingin mengungkapkan apa yang kini sedang ia lakukan.
Baginya yang terpenting adalah Clara aman.
Clara hanya menganggukan kepala nya.
Sejujurnya Clara juga tak mengetahui mengapa ia terlalu cemas saat tidak mendapati Mr.K berada di sekelilingnya, terlebih Mr.K tak memberi tahunya terlebih dahulu.
Clara tak ingin kejadian sebelum nya terulang kembali.
—————-
Untuk sementara waktu sampai 2 minggu kedepan kemungkinan akan ada keterlambatan publish dikarenakan RL seya saat ini
Leave comment and vote 😊