Di reruntuhan yang dipenuhi dengan air laut dan sebagian menyatu dengan dunia roh, Klein berdiri di pintu aula tengah, mengenakan baju zirah hitam seluruh tubuh. Di dalam aula terdapat tubuh ular laut raksasa berwarna biru yang dimutilasi karena dimakan dan pendeta tua dengan perutnya yang buncit.
Kulit pendeta itu berwarna hitam keabu-abuan, seolah-olah telah menjadi kering akibat terpapar angin yang berkepanjangan. Pada matanya berkelebat cahaya biru laut, ketika dia menatap dengan tajam kepada "tamu" yang mengenakan mahkota hitam, seolah-olah dia sedang mempertimbangkan dari mana dia harus mulai memakannya.
Tanpa ragu, Klein meraih ke dalam tubuhnya dengan tangan kanannya dan mengeluarkan sebuah botol transparan berwarna cokelat.
Lalu, dia mengulurkan telapak tangan kirinya dan segera membuka tutupnya, sebelum dengan santai melemparkan Botol Racun Biologis itu ke sudut aula.