Rosa terbangun di sisi Andhika setelah melewati malam yang dingin dan panjang berselimut kehangatan Andhika.
"Selamat pagi putri tidur, ah... bukan, tepatnya selamat pagi menjelang siang" sapa Andhika yang sudah bangun terlebih dahulu. Dia menatap Rosa dengan senyum nakalnya. Masih terasa seperti mimpi, Rosa yang kemarin begitu berkeras hati menolaknya datang dengan sendirinya kepadanya. Pelukannya yang hangat di antara dinginnya hujan masih dapat ia rasakan, dan sekarang lihatlah, gadis itu terbaring di sampingnya.
"Kamu gak ngapa-ngapain aku kan?" tanya Rosa dengan curiga.
"Menurut kamu? Apa kamu berharap aku ngapa-ngapain kamu?"
plak! Rosa menampar Andhika pelan, Andhika tertawa renyah.
"Santai aja, aku gak ngapa-ngapain kamu, yah... walaupun sebenernya pengen banget"
buk! Kali ini Rosa menimpuk Andhika dengan bantal. Andhika langsung bangkit dan meraih kedua tangan Rosa, menahannya di atas kepala Rosa.