apa-apaan perbuatan clara itu. bisa-bisanya dia membiarkan abel begitu saja. apa yang akan terjadi jika aku terlambat sedikit saja?
"hei, mendingan kamu pulang, abel udah tidur" kata arin yang entah sejak kapan berdiri di ambang pintu menatapku.
"males, malam ini aku tidur di sini" arin tersenyum mengejek.
"tumben, biasanya juga mampir aja gak mau, sekarang pengen nginep" ledek arin.
"kenapa kamu masih belain dia setelah apa yang dia lakuin ke abel?" ujarku agak kesal.
"emang apa yang bisa aku lakuin? ini udah terjadi. clara gak mungkin lakuin itu dengan sengaja. lagian abel juga udah selamat. yah... walaupun sekarang agak demam" ujar arin dengan santai. aku jadi ragu apakah abel anak kandung arin. dan apakah dia tidak melihat tatapan clara tadi saat menyaksikan abel? meskipun samar aku melihatnya, tatapannya begitu dingin dan jahat hingga aku sempat berpikir dia bukan clara.