Ria berjalan cepat menuju ruang kesehatan kampus, belum sampai tujuan di pertengahan ria hampir menubruk seseorang.
"Eehhh... Maaaf" sahut ria.
"Ngelamun aja neng " sahut sebuah suara cowok.
Ria mengangkat kepalanya dan melihat Alex .
"Aduuhh... Memang ganteng banget dia." Batin ria dalam hati.
Alex mengernyitkan keningnya seketika melihat ria mendadak terpukau.
"Woooiii.... Hati hati kesambet. Malam Jumat nich." Canda Alex.
"Iiiih... Jangan nakutin dong. Gue parno soal setan. Serem nich. " Balas ria.
"Makanya jangan suka bengong. Nanti ketemu Suzana lhooo.." goda Alex.
"Aleeexxxx..." Jerit ria.
"He..he..he... Takut yaaa. Udahan deh mau ketemuan sama Harry. " Sahut Alex segera.
" Oiya...tadi titip pesan nungguin kamu di koridor kampus."
Alex mengernyitkan keningnya kembali.
" Tumben... Pasti terjadi sesuatu " sahut Alex dalam hati.
"By the way pertandingan hari ini kamu keren banget tadi." Puji ria tulus.
"Thanks" sahut Alex singkat.
"Daagghhh... Alex, aku mau ke ruang Mading dahulu. "
Bergegas ria pergi ke ruang Mading. Alex pun berlalu menuju koridor kampus.
Tidak berapa lama Alex melihat Harry sedang berdiri sambil bersender di tembok.
"Kenapa kamu harry..? " Tanya Alex.
"Akuuu... Mau pulang bareng kamu Lex. Tapi.... Butuh Tebengan. Bawa mobil gak ke kampus hari ini...?".
" Gak... Bawa motor aja."
Alex memperhatikan Harry yang seperti sedang merintih menahan sakit.
"Kamu... Habis ngapain tadi..?"
"Nggak kok. Abis disuruh angkat galon air minum."
" Oooh " balas Harry gak percaya.
"Cuman galon air minum aja...?"
" Iya" balas Harry cepat.
"Sama dispenser airnya segala nggak...?" Tanya Alex sambil nyengir kuda.
"Kagaaakk... berisik deh. Adduuuhhh kayaknya aku gak kuat jalan " sahut Harry.
"Mau gue gendong...?" Tanya Alex polos.
"Busyeett... Bisa heboh satu kampus. Jangan gokil deh alex." Bentak Harry.
"Maunya apa kamu sekarang....? " Tanya Alex lagi.
"Pakai mobil kamu yang gedean Doong. Gue mau rebahan nich. Kayaknya pinggang aku terkilir. " Sahut Harry sambil menahan sakit.
"Ada kok banyak mobil besar lagi nganggur. Mau truk atau kontainer...? " Tanya Alex.
"Gilaaa kamu Lex. Sekalian aja Ama kasurnya kalau container mah. " Bentak Harry lagi.
"He..he... Sewot dia. Dassarr..." Sahut Alex. "Bentar aku telpon dulu. "
Alex bergegas mengangkat telponnya.
"Hallo... Pak Karman yaa. Lagi sibuk gak pak..? Bisa anterin Alex jalan jalan pakai mobil...?" Tanya Alex.
"Baik den Alex" sahut suara pak Karman dibalik telpon.
"Iya cepetan pak. Saya mau bawa kakek kakek nich." Balas Alex.
"Kejam kamu Lex." sahut Harry.
Alex cuman nyengir kuda.
" Aduuhh ... Baru selesai tanding basket udah main gendong galon Aqua."
" Iya nich... Lupa harusnya istirahat dahulu jangan main gendong aja." balas Harry singkat.
Alex cuman tersenyum. "Lupa nanya beratnya berapa yaa...?" Goda Alex.
Harry cuman merintih pelan.
Boby tiba tiba nongol diantara mereka.
"Kenapa Harry Lex...? "
"Biasa tuh sok kuat angkut galon sama mesinnya. " Balas Alex cuek.
"Eeehhh... Bisa begono." Sahut Boby.
Tinn..tinn suara mobil terdengar di depan kampus. Alex bergegas memapah Harry untuk berjalan.
"Sini gue bantuin juga" sahut Boby.
"Thanks yaaa..." Balas Harry.
Harry bergegas berbaring di bangku tengah.
"Aduuhh lega banget nich." Sahut harry.
"Kayaknya parah sakit pinggangnya" balas Boby.
"Nggak aaahhh... Istirahat aja di kamar pasti besok sembuh." Balas Harry cepat.
"Duluan gue Boby. Mau ikut gak...?" Tanya Alex.
"Gue bawa kendaraan sendiri. Kasih kabar aja nich soal Harry." Sahut Boby sambil berlalu.
"Ok.." jawab alex seraya menutup pintu mobil.
"Ke apartemen Harry pak di Kemayoran Jakarta pusat." Sahut Alex pada pak karman.
" Ok mas Alex " jawab pak Karman seraya menjalankan mobilnya.
" Gak mau cerita yang sebenarnya yaa...?" Tanya Alex jahil
"kagaakkk" balas Harry.
"Oooh...." Balas Alex sambil cengar cengir.
"Gak nanya ria beratnya berapa sebelum gendong dia" pancing Alex.
"Lupa... Tadi langsung insiatif" balas Harry tanpa sadar.
Gak berapa lama kemudian Harry tersadar.
"Eehhh... Barusan kamu bilang apa..?!!"
Alex cuman tertawa.
"Ooohhh... Habis gendong ria toh." ujar Alex sambil tertawa.
" Berisiikkk .." sahut Harry.
"Aduh ada yang ngambek nich. Makanya latihan gym bareng. Biar kuat angkat beban berat" sahut Alex.
"Bolehlah... Kalau dah sembuh. " Jawab Harry.
"Aku telpon Jen dahulu biar bisa urus kamu di apartemen." Sahut Alex seraya mengangkat telponnya.
"Tumben .... Gak diangkat" sahut Alex.
"Gue message dia aja. "
"Adduuuhhh..." Harry merintih perlahan di belakang mobil.
"Tahan yaa mas Harry. Saya agak percepat mobilnya" sahut pak Karman.
"Makasih pak. Dah pingin istirahat di kamar sebenarnya." Sahut Harry.