Pagi ini di meja makan...
wajah wika nampak tidak semangat,pinkan melirik penasaran dan menyenggol tubuh wika dengan sikunya,wika nampak malas berbicara"gak apa apa,aku hanya kurang enak badan"
pinkan memegang kening wika"kamu demam,aku akan minta izin untukmu agar bisa beristirahat dirumah"
wika menggelang"gak perlu,aku baik baik aja"
"wika...jangan memaksakan diri,biar nanti mama temani wika ke dokter,kebetulan hari ini papa juga gak sibuk,kita bisa pergi bertiga"papa menawarkan diri.
mama berjalan ke arah tempat duduk wika segera memeriksa keadaan wika,"kamu beneran demam wika"
"gak apa apa,ini cuma sebentar setelah sarapan pasti akan membaik"wika meyakinkan semuanya,dia tidak ingin merepotkan mama dan papa,dia juga tidak ingin pinkan tersinggung karena perhatian mama dan papa sedikit berlebihan padanya,
Pinkan dan wika berpamitan....
mereka berdua berangkat ke kampus,pinkan masih penasaran,namun dia enggan bertanya perihal tadi malam karena wika nampak dalam keaadaan tidak baik.mobil pinkan perlahan keluar dari gerbang dan meninggalkan lingkungan rumah,pinkan melirik wika yang masih diam,"kamu yakin baik baik aja?"
"ceritakan tentang zacky padaku,apakah dia benar benar tidaj waras?,kenapa dia begitu yakin aku bisa jatuh cinta padanaya?"tiba tiba wika bertanya pada pinkan.
"apakah dia merepotkanmu?,akan ku urus dia"
pinkan meyakinkan wika
"tidak perlu,aku rasa aku bisa mengurus dia sendiri,aku cuma ingin tau tentang dia"wika masih memijit mijit keningnya,
"apa yang terjadi tadi malam?"tanya pinkan berhati hati,tangannya tetap di atas kemudi namun matanya melirik ke arah wika.
"pelankan mobil pinkan"tiba tiba saja wika berkata agak berteriak,dia menurunkan kaca mobil,tangannya melambai pada seorang wanita separuh baya,wanita berumur kira kira 45 sampai 50 tahun,namun wanita itu masih kelihatan sangat cantik,mungkin selalu melakukan perawatan.wanita itu membalas lambaian tangan wika dan tersenyum.
"bisakah kita berhenti sebentar?"wika meminta pinkan menghentikan laju mobilnya,
"baiklah"pinkan meminggirkan mobilnya ditepi jalan.
"aku turun sebentar ya"wika membuka pintu mobil dan berjalan menuju kearah wanita itu,
"selamat pagi tante,apa itu?wika menyapa sambil menunjuk dua kantong yang di bawa wanita itu.
"pagi,oh ini nasi bungkus,tante akan membagikannya pada anak2 jalanan"wanita tersebut memblas sapaan wika dengan tersenyum.cantik sekali membuat wika juga tersenyum.
"mari aku bantu tante..."wika segera meraih dua kantong plastik itu
"apa tidak merepotkan kamu?"wanita itu menyerahkan dua kantong tersebut pada wika
"tidak tante,aku malah senang bisa membantu tante,aku setiap hari melihat tante disini,apakah tante melakukan ini setiap hari?"wika berjalan beriiringan dengan wanita itu sambil bercerita,
"iya sayang"jawab wanita itu sambil melambaikan tangannya memanggil beberapa anak anak jalanan yang sedang bergerombol,merekapun segera berlari kesenangan kearah wika dan wanita itu.
"hati hati,pelan pelan,semua pasti kebagian"wanita itu berkata pada anak anak jalanansambil membagikan makanan tersebut,wika ikut membantunya.setelah makanan tersebut habis dibagikan,tante segera berpamitan pada anak nak jalanan tersebut,dan berjalan kembali menuju mobilnya berasama wika.
"siapa nama kamu"tante bertanya pada wika.
"aku ,,wika tante"wika mengulurkan tangannya pada tante.
"wika....,saya Ambar." tante menjabat tangan wika,
"tante wika pamit ya,mau kuliah"wika berpamitan dan segera menuju ke mobil,pinkan sudah menunggunya,tante ambar pun segera masuk ke dalam mobilnya,merwka saling melambaikan tanga.
"sudah?"pinkan bertanya pada wika,wika hanya mengangguk,keadaannya terlihat sedikit membaik,pinkan bisa melihat itu.
Sesampainya di kampus...
Pinkan dan wika berjalan memasuki areal kampus setelah memarkirkan mobil pinkan,terlihat mahasiswa lainnya sedang berbisik,Pinkan dan Wika saling berpandangan,wika menggeleng seolah olah tau bahwa pinkan sedang menanyakan sesuatu padanya,keduanya terus berjalan sampai mereka berhadapan dengan beberapa gerombolan mahasiswi,mereka adalah putri putri pemilik saham dikampus ini,wajah pentolan geng ini nampak tidak menyenangkan,Rere kelihatan tidak sabar untuk berbicara langsung pada Pinkan dan Wika,Rere berjalan mendekati Pinkan dan Wika,pinkan tau ini pasti ada kaitannya dengan zacky,Rere begitu tergila gika pada zacky,tapi zacky tidak pernah memperdulikannya,Pinkan berjalan memdahului wika,
"minggir lu"Rere menyuruh pinkan
"aku gk ada urusan denganmu,aku punya hal penting untuk dibicarakan dengan cewek kampung ini"
pinkan tau kata kata tersebut ditujukan untuk wika."tidak ada yang boleh berurusan dengannya tanpa sepengetahuanku"pinkan melotot dan mendekatkan wajahnya ke wajah Rere.
sementara itu wika panik,apa sebenarnya yang terjadi,sehingga Rere bersikap seperti itu,
Ditengah perdebatan itu zacky datang,wika kaget setengah mati,bagaimana tidak,zacky memakai kaos yang ada gambar wajah wika dan beberapa tulisan"aku begitu menyukainya"
kegilaan apa lagi ini,wika tidak percaya bahwa zacky benar benar melakukan itu.
"ada apa ini"zacky bertanya pada Rere...sebenarnya zacky sudah tahu apa yang diributkan,
"jangan coba coba menyentuh wika dan pinkan apa lagi sampai menyakiti mereka berdua,aku akan membuat pembalasan yang mengerikan"zacky menegaskan kata kata itu untuk Rere,para mahasiswa yang menyaksikan kejadian itu hanya diam,kemudian mereka saling berbisik,seolah olah mereka menertawakan Rere yang selama ini sangat sombong dan suka menindas,
zacky segera menggandeng tangan wika yang masih tak habis fikir apa yang dilakukan zacky,pinkan mengikuti merwka berdua dari belakang.
Mereka sampai dilapangan basket,tempat ini seakan akan milik pribadi zacky dan kedua sahabatnya.
"lepaskan tanganku"wika menarik tangannya,wajahnya sangat terlihat kesal
"apakah kau benar benar tidak waras,oh Tuhan....tidak bisakah kamu bertingkah sewajarnya?"wika ngomel pada zacky.
zacky hanya tersenyum sambil menatap wajah wika yang sedang kesal,hal ini membuat wika gugup saat matanya tepat bertatapan dengan mata zacky,
"hentikan bertingkah seperti itu,jangan menatapku,dan hentikan senyuman bodoh itu,kamu semakin idiot jika seperti itu"wika melengkungkan bibirnya,dan menutupi kegugupannya.
"bukalah bajumu dan ganti dengan yang lebih pantas,lakukan itu untukku."wika menarik tangan pinkan dan pergi meninggalkan zacky yang masih tersenyum puas melihat wajah wika yang begitu kesal.
"kamu beruntung wika"pinkan meledek wika.
"diam,jangan membiatku makin kesal"wika semakin cemberut,pinkan hanya tertawa.