Di penghujung tahun, cuacanya menjadi semakin dingin.
Paviliun Qinghong berada di kedalaman hutan bambu. Air mengalir di bawah jembatan. Tempat itu sangat hening dan sepi, hingga membentuk kontras yang tajam dengan Pusat Kota Kaisar yang ramai.
Lady Saint sedang duduk di beranda, sambil mengenakan pakaian wanita yang terbuat dari es. Kulit lembutnya bersinar, dengan rambutnya yang telah disisir rapi.
Dia sedang membuat teh dengan pergerakan tangannya yang elegan. Setiap kalinya wanita itu menggerakkan jari, maka itu akan terlihat sangat menarik.
Ada begitu banyak pertapa di dunia yang akan rela melakukan apapun hanya demi bertemu dengan Lady Saint. Kalau mereka bisa membuat teh bersama dan berbincang mengenai Taoism dengan wanita tersebut, mungkin mereka rela menukarnya ratusan tahun umur kehidupan.