Dalam sekejap, suara ledakan bergema di sekitar tanah terbuka, saat gada Bao Mabuk menghantam keras singa itu. Terganggu oleh rasa sakit di matanya, singa itu tidak dapat menghindari pukulannya dan tidak sempat menggunakan energinya untuk menahan serangan Bao Mabuk dengan benar. Karena itu, Bao juga berhasil mengambil kesempatan untuk menyerang ke sebuah titik, dengan cukup cerdik - bukan kepalanya yang sangat keras, tapi titik di antara kepala dan bahunya. Terpukul oleh gada itu, si singa melayang ke udara, berputar - putar sebelum menghantam keras tanah, sekujur tubuhnya ternodai cahaya emas dari gada itu, saat berguling - guling beberapa putaran, sebelum berdiri dengan susah payah.