Tiga hari berlalu.
Alam semesta virtual, gunung naga hitam teluk bintang 9, di paviliun kayu yang tenang, Hong bersama Dewa Petir duduk di kursi sambil minum beberapa teh langka dari perusahaan Ping Hai dan mereka pun mengobrol.
"Kakak, aku sudah lama tak melihatmu, aku juga belum melihat saudara ketiga." Seru Dewa Petir.
"Apa bedanya, selama kita saling menjaga satu sama lain dalam hati kita, apa artinya jarak?" Hong perlahan menghirup teh di tangannya, "Teh ini enak sekali! Dalam hal kesenangan, alam semesta virtual tidak ada artinya dibandingkan dengan kenyataan."
Dewa Petir nampak terdiam karena Hong, "Kakak ..."
"Ha ha!"