Télécharger l’application
42.61% Monarki Ilahi Kuno / Chapter 407: Penindasan Niat Pedang

Chapitre 407: Penindasan Niat Pedang

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Setelah mendengar kata-kata Qin Wentian, qi pedang yang memancar dari Zong Peng semakin meningkat intensitasnya. Semburan cahaya astral menyorot ketika sebuah jiwa astral pedang kuno terwujud di atas kepalanya.

Jiwa astral jenis pedang empat warna. Saat itu, sebuah gelombang qi pedang melanda seluruh langit dan bumi, di dalamnya membawa aura yang menjanjikan pemusnahan total.

Qin Wentian mengatakan bahwa Zong Peng, tidak memenuhi syarat?

"Betapa kuatnya." Para penonton bergetar dan wajah mereka terlihat menggigil. Sebelum Qin Wentian, Zong Peng adalah calon terkuat dengan kemungkinan tertinggi untuk menjadi Putra Pedang. Jiwa astral keempatnya berasal dari lapis langit ke-5, dan tampak seperti sebuah pedang bayang-bayang, tanpa jejak atau bentuk dan memancarkan kekuatan yang menakutkan.

Qin Wentian tampaknya tidak peduli sama sekali. Bahkan, ia belum menatap Zong Peng sama sekali.

Tatapan mata Qin Wentian masih terpaku pada Zong Hong, ia mengambil satu langkah ke depan ketika sebuah gelombang kekuatan pedang yang menakutkan mengurung Zong Hong. Sifat kekuatan pedang itu tidak kejam dan tidak pula jahat dan dipenuhi dengan kebenaran positif dan aura keagungan namun menekan Hati Pedang Zong Hong.

Qin Wentian menatapnya langsung, dan di tengah alis Qin Wentian, sepertinya ada mata ketiga di sana yang memfokuskan pandangannya kepada Zong Hong juga.

"Malam itu, siapa yang memintamu untuk mencariku?" Ketika ia berbicara, ia mengambil satu langkah maju. Kehendak kekuatannya menyembur ke dalam lautan kesadaran Zong Hong dan perlahan-lahan menggerogoti kehendak Zong Hong.

Aura menyesakkan membuatnya hampir tidak bisa bernafas. Ia meraung— Zong Peng meraung!—Saat tubuhnya bergetar dan tersentak kejang-kejang.

"Qin Wen, kau sudah bertindak terlalu jauh dengan penindasanmu." Zong Peng meraung marah dan melangkah maju. Qin Wentian menyapukan pandangannya ke arahnya, saat kehendak mengerikannya menyambar-nyambar ke dalam lautan kesadaran Zong Peng. Kekuatan mata ketiganya yang menakutkan itu tiba-tiba menghentikan langkah Zong Peng.

Qin Wentian mengabaikannya, dan kembali menatap Zong Hong saat ia samar-samar berkata. "Sebagai seorang pendekar pedang, hatimu tidak cukup teguh, itulah mengapa orang lain berhasil memanfaatkanmu. Kembalilah dan renungkan hal ini dengan baik."

Saat suaranya mereda, Qin Wentian menekan telapak tangannya ke depan. Pada saat yang sama, tubuh Zong Hong terpental ke belakang akibat kekuatan yang dihasilkan dan mendarat di sebuah panggung latihan yang terletak jauh.

Zong Hong memuntahkan seteguk darah, wajahnya tiba-tiba membersitkan sekilas pencerahan. Baginya, periode waktu yang singkat itu terasa seperti selamanya. Ketika berhadapan dengan Qin Wentian, ia merasa bahwa Qin Wentian adalah gunung yang sangat besar yang tidak mungkin ia lewati.

Perbedaan antara dirinya dan Qin Wentian ternyata terlalu besar.

Namun, kata-kata yang diucapkan oleh Qin Wentian sebelumnya menyebabkan lonceng kesadaran mulai berdentang di benaknya. Hati pedangnya tidak cukup teguh, maka orang-orang dapat memanfaatkannya?

"Kau benar-benar berani menggertak yang lemah di depan kehadiranku?" Tetua yang sedang berdiri di angkasa itu berbicara dengan amarah yang menjulang. Niat pedang yang memancar darinya menjadi semakin menakutkan.

Qin Wentian mendongakkan kepalanya untuk menatapnya, tanpa ada perubahan pada wajahnya. Ia seperti pedang yang sangat tajam saat ia secara langsung mempertemukan tatapannya dengan Tetua itu.

"Tetua, biarkan aku menanganinya. Orang ini terlalu bengal." Zong Peng menarik napas dalam-dalam saat suara desingan pedang yang tajam memenuhi seluruh ruangan. Di udara, astral nova keempatnya bersinar dengan cahaya pedang yang gemilang dan pada saat itu, seluruh ruang itu bergema dengan hiruk-pikuk desingan pedang yang tajam. Semua penonton melangkah mundur, mereka terlalu takut untuk mendekatinya.

Jika niat pedang seseorang cukup kuat, mereka bisa menggunakannya untuk membunuh lawan mereka dari jauh.

Zong Peng sudah berada di kondisi Timba Langit selama dua tahun, dan berhasil membentuk astral nova keempatnya. Karena itu, ia sangat kuat. Niat bertarung di matanya melonjak dengan intens, menjulang ke langit saat menatap Qin Wentian.

Pandangan Qin Wentian perlahan bergeser ke arah Zong Peng.

Tindakan Zong Hong adalah akibat hasutan oleh Zong Peng. Karena itu, orang yang berdiri di hadapannya itu adalah seseorang yang sangat licik. Ia ingin merebut posisi Putra Pedang, tetapi tidak berani bertindak secara terbuka. Ia memilih untuk menghancurkan reputasi Qin Wentian terlebih dahulu, sehingga menjadi sulit bagi Qin Wentian untuk membangun pijakan di Klan Zong.

Karakter Zong Peng itu bisa digambarkan dengan satu kata: keji.

"Bumm!"

Qin Wentian melangkah maju saat langit dan Bumi bergetar. Sebuah kekuatan raja pedang meledak dan sesaat kemudian, pedang-pedang yang berada di punggung para penonton mulai bereaksi dan bergetar hebat tanpa henti. Dalam seketika, desisan ratusan pedang terdengar dan membentuk hiruk-pikuk yang tak berkesudahan.

Zong Peng menjentikkan satu jarinya, dan seketika, astral novanya yang keempat dan yang paling kuat melesat ke depan dengan kecepatan yang eksplosif. Namun pada saat yang sama, Qin Wentian mengambil satu langkah maju ketika selempang pedang kuno di belakang punggungnya sedikit terdorong ke atas. Kekuatan pedang raja itu menyapu segalanya, dan bahkan astral nova Zong Peng terhenti secara paksa oleh karena sebuah penindasan yang sangat kuat. Astral nova itu bergetar hebat di udara dan tidak bisa maju satu inci pun ke depan.

Adegan aneh seperti itu menyebabkan mata semua orang yang menyaksikan memicing, ketika terkejut yang amat sangat mewarnai wajah mereka.

"Bagaimana mungkin?"

Pemandangan di depan mata mereka benar-benar sulit dipercaya. Terutama bagi Zong Peng, yang tatapannya menegang bahkan kekuatan pedang yang memancar darinya benar-benar menjadi lamban. Astral nova-nya terasa seolah-olah terhalang oleh sebuah kekuatan. Ia tidak bisa bergerak maju.

"Bunuh!"

Zong Peng meraung murka, dan terus menekan ke depan dengan jarinya. Sesaat kemudian, kekuatan pedang itu berdesing, dan berkonsentrasi pada astral nova-nya, memasukinya dan membuatnya merangsek maju dengan paksa.

Namun saat itu, Qin Wentian juga mengambil langkah maju. Langkah sederhana itu menyebabkan keseluruhan qi pedang di dalam ruang itu berkumpul menjadi sebuah tubuh. Dirinya adalah asal dari qi pedang itu, ia adalah penguasa dari jalan pedang ini.

"Bummm!"

Sebuah niat pedang yang sangat menakutkan, serupa dengan raungan siluman keluar dari Qin Wentian. astral nova Zong Peng, yang sedang merangsek maju secara paksa itu, melambat sekali lagi.

Melihat adegan itu terjadi sekali lagi membuat Zong Peng kehilangan mukanya. Ia meraung murka ketika ia melesat ke langit lalu tiba berdiri di hadapan astral nova-nya. Kehendak Mandat Pedangnya meledak dalam kegilaan dan mengisi astral nova-nya.

Dengan lambaian tangannya, kehendak Mandatnya berubah menjadi sebuah tirai pedang yang benar-benar menyelimuti astral nova-nya dan meledak dengan cahaya yang cemerlang seolah-olah mampu menjadikan hari itu menjadi semakin cerah.

"Dengan karaktermu yang rendah, kau tidak layak bagiku untuk menarik pedangku."

Qin Wentian berbicara perlahan, suaranya yang tenang mengguncang kehampaan. Hati para penonton sudah mencapai batas keterkejutan yang ekstrim dan tidak mampu meningkat lagi lebih lanjut.

Zong Peng, seberapa kuatkah dia? Namun Qin Wentian ternyata mengumumkan tepat di wajahnya bahwa Zong Peng tidak layak baginya untuk menghunus pedangnya.

Pada saat itu, aura Qin Wentian menyembur, membuat para pendekar lain dapat melihat kebenarannya bagi diri mereka sendiri. Kultivasinya sama dengan Zong Peng—juga berada di tingkat pertama Kondisi Timba Langit.

Namun dari tubuhnya, sebuah gelombang kekuatan pedang raja muncul dari luar. Seolah-olah ia adalah rajanya, penguasa segalanya di hadapannya. Qin Wentian mengambil satu langkah maju lagi. Ketajaman pedang terus berlanjut saat suara renyah dan tajam menusuk udara. Di udara, Zong Peng benar-benar mengeluarkan suara erangan—ia bisa merasakan bahwa astral nova yang ia panggil akan segera hancur berkeping-keping.

Astral nova adalah dasar dari Penguasa Timba Langit. Setelah astral nova mereka hancur, bahkan Yuanfu mereka pun akan rusak.

Bagi Penguasa Timba Langit yang hanya membentuk satu nova, setelah nova mereka hancur, Yuanfu mereka akan hancur; tetapi jika pendekar itu telah membentuk total empat astral nova, ketika satu hancur, retakan besar akan terlihat di permukaan Yuanfu mereka dan menjatuhkan kecakapan bertarung mereka dengan sangat signifikan. Namun jika astral nova keempatnya hancur, Yuanfunya akan sepenuhnya hancur, dan Penguasa Timba Langit itu pun tidak akan lebih dari seorang yang cacat.

Saat ini, Zong Peng masih berhadapan dengan Qin Wentian, dan ia sudah bisa merasakan bahwa astral nova-nya mulai menunjukkan tanda-tanda meretak. Itu adalah penindasan, penindasan astral nova. Seberapa kuat tepatnya astral nova jenis pedang milik Qin Wentian?

Sebuah suara jernih dan tajam bergema dari sekeliling, dan ketika Qin Wentian maju ke depan, pedang-pedang yang berada di punggung para penonton semua hancur berkeping-keping.

Seluruh ruang itu dipenuhi dengan ratapan suara pedang.

"Krasss ...."

Zong Peng merasakan sesuatu yang manis mengalir di tenggorokannya, dan akhirnya, ia tidak bisa menahan diri lagi dan meludahkan seteguk darah segar, wajahnya berubah pucat pasi.

"Jauhkan tanganmu!"

Tetua yang berada di angkasa itu merasakan bahwa ada sesuatu yang sangat salah dan ia berusaha menghentikan Qin Wentian. Tapi saat itulah Qin Wentian menusukkan satu jarinya, dan dengan seketika menyebabkan sebuah pedang yang gemilang menyerbu dan menusuk ke arah astral nova Zong Peng

"Krakk, Krakk ...."

Suara-suara kehancuran tak henti-hentinya terdengar, dan Zong Peng mengelurakan pekikan yang membuat bergidik ketika ia memuntahkan beberapa teguk darah segar. Pada akhirnya, retakan-retakan yang muncul pada astral nova itu semakin melebar dan akhirnya pecah berkeping-keping.

Zong Peng yang kuat, astral nova-nya telah hancur berkeping-keping.

Bumm!

Tubuh Zong Peng terbanting ke tanah dengan kejam. Wajahnya sepucat kertas dan tak berwarna sedikit pun. Dari perubahan aura yang saat ini dipancarkannya, sepertinya kekuatan hidupnya bisa menghilang kapan saja.

Astral nova keempatnya telah dimusnahkan—dan ia menjadi cacat.

Zong Peng mengangkat wajahnya dan menatap Qin Wentian dengan susah payah. Matanya dipenuhi dengan kebencian yang menjulang dan racun yang tak tertandingi.

Ia, Zong Peng, telah berkultivasi dengan pahit selama bertahun-tahun dan akhirnya berhasil memperoleh total empat astral nova. Ini seharusnya menjadi masa puncak kejayaan, waktu yang tepat baginya untuk bersinar, namun Qin Wentian hanya berada di Klan Zong selama beberapa hari dan menghancurkan astral nova-nya di depan anggota Klan Zong lainnya.

"Kau benar-benar jahat." Suara Zong Peng terdengar menggigil yang seakan berasal dari jurang kehancuran.

Qin Wentian tertawa dingin, "Karena kau telah berencana untuk menyerangku dan menghancurkan reputasiku dan bahkan mengeluarkan tantangan kepadaku. Akhir dari cerita ini sepenuhnya ditentukan oleh tanganmu sendiri. Kau tidak layak menjadi anggota Klan Zong."

Keheningan merasuki seluruh atmosfir, sementara hati semua orang yang hadir berdebar kencang. Bahkan sekarang, para penonton belum dapat kembali pada akal sehat mereka, mereka semua tertegun ketika mereka menatap Zong Peng.

Astral nova Zong Peng hancur berkeping oleh Qin Wentian, namun dari awal pertarungan sampai sekarang, pedang Qin Wentian bahkan belum meninggalkan sarungnya! Qin Wentian membereskan Zong Peng dengan mudah seperti halnya saat ia berurusan dengan Zong Hong, keduanya hanyalah lawan yang mudah.

Saat ini, Zong Hong sedang duduk terpekur di tanah dan menatap hasil akhirnya dengan ketidakpercayaan terukir di wajahnya. Hari itu, kata-kata Zong Peng membuatnya merasa bahwa hati Qin Wentian sempit dan picik. Kekuatannya jauh di bawah Zong Peng dan di masa depan, Zong Peng mengatakan bahwa ia pasti akan merampas gelar Putra Pedang dari Qin Wentian.

Tapi hari ini, ketika kenyataan yang sebenarnya terungkap, Zong Peng berakhir sebagai bulan-bulanan yang tertekan dalam pertarungan itu. Hal itu membuat Zong Hong merenungkan tindakannya hari itu—apakah ia benar-benar melakukan kesalahan? Apakah Zong Peng benar-benar menungganginya?

Hari itu, Qin Wentian tidak mengabaikannya dengan cara yang arogan. Sejak awal, ia dengan jelas mengatakan kepadanya untuk mempelajari lebih banyak teks kuno untuk mendapatkan lebih banyak perspektif sebelum memulai jalannya sendiri. Jalur Pedang Qin Wentian yang tirani, bukankah itu adalah hasil ia meniti jalurnya sendiri dengan penuh perjuangan?

Sekarang saat ia memikirkannya, ketika Zong Hong menatap pemuda itu lagi, ia benar-benar merasakan malu yang mendalam atas kelemahannya sendiri. Qin Wentian bahkan tampak lebih muda darinya.

Pencapaian Qin Wentian di jalur seni pedang telah meyakinkan semua orang yang hadir di sini hari ini.

Namun, memiliki kekuatan adalah yang terpenting, ia ternyata melumpuhkan Zong Peng.

Zong Peng masih menjadi anggota Klan Zong mereka, sementara Qin Wentian adalah orang luar dengan nama keluarga yang berbeda.

Yang membuat penonton tidak bisa berkata-kata adalah sebelumnya ketika Tetua itu memintanya untuk berhenti, Qin Wentian terus menusuk dengan jarinya dan menghancurkan Zong Peng. Dan ketika Tetua itu akhirnya ingin bertindak, ia telah terlalu lambat bereaksi dan terlambat satu langkah.

Saat itu, ia berdiri di depan astral nova Zong Peng yang hancur, dan menatap kepada Qin Wentian dengan marah. Tatapannya serupa dengan sebuah pedang yang tajam, yang ingin menembus Qin Wentian, sementara niat membunuh yang sangat besar menyembur keluar dari tubuhnya.

"Kau ... baiklah, sepertinya aku harus membersihkan sampah atas nama penguasa klan." Tubuh tetua itu bergetar sedikit ketika auranya melonjak; ia berkali-kali lebih kuat jika dibandingkan dengan Zong Hong.

Tatapan Qin Wentian benar-benar tak menyiratkan rasa takut, ketika ia bertemu pandang dengan tetua itu ia berkata dengan suara dingin, "Aku ingin tahu apakah Tetua akan mengambil tindakan jika Zong Peng-lah orang yang melumpuhkanku sebelumnya?"

"Hmff." Tetua itu maju selangkah, niat membunuhnya menyebabkan hati banyak orang bergetar.

Qin Wentian tertawa dingin, dan dengan sebuah kibasan pergelangan tangannya ia menghasilkan sebuah pedang yang merupakan simbol Putra Pedang dan mengirimnya melesat ke langit, sebelum melayang di angkasa.

"Aku telah membuat marah Tetua, karenanya Tetua ingin membunuhku. Tetapi dengan identitasku sebagai Putra Pedang, Zong Peng membuatku marah, menentang orang yang menjadi atasannya. Apa yang salah saat aku melumpuhkannya?" Qin Wentian terus tertawa dingin sambil melanjutkan, "Dan karena itu, dengan pedang simbol Putra Pedang sebagai buktinya, aku benar-benar ingin melihat bagaimana kau akan membunuhku, Putra Pedang Klan Zong."

Saat kata-katanya mereda, Qin Wentian maju dan melonjak ke langit. Ia benar-benar ingin bertarung melawan yang lebih tua!

Adegan ini menyebabkan mata para penonton di sekelilingnya menjadi terbelalak tak percaya. Sekali lagi, jantung mereka berdebar kencang tanpa henti, benar-benar tertegun dalam keheranan!


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C407
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de la traduction
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous