He Dongning.
Nama ini sudah lama tidak muncul di benak Marvin. Tetapi ketika namanya disebutkan, riak muncul di dalam hatinya.
Ketika semua orang tertawa, seorang wanita yang berpakaian elegan berjalan dengan sebuah senyuman.
Ia selalu memiliki ekspresi percaya diri, membawa sedikit kebanggaan. Matanya yang indah dan ia melirik semua orang, tampak seperti seorang ratu.
Ekspresinya tetap sama persis, sampai ia melihat Marvin dengan tenang duduk di sudut. Sebuah ekspresi aneh terlihat melayang di wajahnya saat itu.
Tapi tidak ada yang bisa mengerti arti dari ekspresi itu, terutama karena ekspresi itu hanya berlangsung sesaat.
Marvin juga tidak mengerti.
Segera, ia duduk, dikelilingi oleh orang lain.
Marvin tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Dahulu kala, ada beberapa cerita di antara mereka, tetapi sekarang, mereka enggan untuk menyebutkan masa lalu.
Kesenjangan di antara mereka terlalu besar.
"Plak!"