"Kalian semua…"
Menatap semua orang yang perlahan berjalan ke arahnya, Permaisuri mengatupkan gigi penuh kebencian, walaupun dia masih punya kekuatan, para pengawal menahannya. Dia tidak bisa bergerak. Yang bisa dia lakukan hanyalah menatap para kasim pengadilan dan pelayan istana dengan matanya yang tegas dan tajam.
Melihat ini, para kasim pengadilan dan pelayan istana tertegun sesaat, sampai mereka mengingat bahwa Permaisuri sekarang adalah tahanan dan mengumpulkan keberanian mereka, melanjutkan berjalan kearahnya.
Plak!
Tangan pelayan istana mendarat di wajah Permaisuri, lima bekas merah langsung muncul di wajahnya yang cerah dan Permaisuri kesakitan.
Semua orang seketika bersemangat dan menyerbu kedepan untuk meninju dan menampar tubuh Permaisuri. Mereka tidak pernah melihat Permaisuri yang agung dan tinggi dalam situasi menyedihkan seperti ini. Mata mereka menyala dengan senang.
Sakit!