Chapitre 932: Bertemu Terpidana
Éditeur: Atlas Studios
Meskipun dia tidak tahu mengapa Mubai dan Xinghe ingin bertemu penjahat, Wakil Presiden mempercayai Xinghe. Wanita itu telah membantu menyelesaikan krisis dunia dan merupakan cucu dari Penatua Shen, dengan hanya kualifikasi ini saja, Wakil Presiden memercayai Xinghe secara implisit.
Wakil Presiden juga menyatakan simpati atas apa yang telah terjadi pada Presiden. Dia juga bergegas menemui Presiden ketika mendengar berita itu, tetapi dia harus pergi untuk menangani banyak masalah darurat yang muncul sebelum Presiden diumumkan selamat.
Dengan perintah Nyonya Presiden, dia kembali untuk mengawal Xinghe dan Mubai secara pribadi untuk menemui penjahat itu.
Menyerang Presiden adalah kejahatan yang sangat besar. Dokter itu ditahan dan dijaga oleh banyak tentara. Sepanjang jalan, Xinghe bertanya kepada Wakil Presiden mengapa Tianrong bertanggung jawab atas keamanan.
Wakil Presiden telah merasakan keingintahuan mengenai keluarga Tong, jadi dia menjelaskan dengan berbisik, "Tong Tianrong telah mencapai usia pensiunnya dan pejabat biasa tidak akan berani melibatkan diri dalam situasi seperti itu. Lagi pula, mengerahkan begitu banyak kekuatan militer bahkan untuk situasi seunik ini pasti akan menaikkan pamor. Namun, Tianrong adalah pemain yang berpengaruh, jadi dia secara alami mengambil alih. Penjahat itu dipimpin olehnya, dan semua keamanan di sini menjawabnya."
"Tidakkah menurutmu kedatangannya terlalu cepat?" Xinghe bertanya dengan penuh curiga.
Wakil Presiden tersenyum. "Tong Liang ada di sana ketika Presiden diserang, jadi wanita itu menghubungi Tianrong seketika."
Itu alasan yang masuk akal.
"Tong Liang ada di sana?" Xinghe menempel ke petunjuk lain.
"Ya, dan aku mengerti kecurigaanmu karena kita punya pemikiran yang sama. Namun, kita tidak punya bukti. Ditambah lagi, pada masa kritis seperti ini, kita harus ekstra hati-hati. Nanti, selama interogasi, pastikan untuk tidak membuka dirimu."
"Jangan khawatir, kami tahu apa yang harus dilakukan." Xinghe mengangguk dan tersenyum membenarkan kesetiaan Wakil Presiden.
Pada akhirnya, hanya Xinghe yang diizinkan untuk mengikuti Wakil Presiden kedalam interogasi. Mubai adalah pengusaha dan bukan pejabat pemerintah, jadi dia harus tinggal di luar. Xinghe menunggu mereka, ketika Xinghe mengikuti Wakil Presiden ke kantor polisi yang dijaga ketat.
Seperti yang mereka duga, anak buah Tianrong memblokir mereka. Namun, ini adalah Wakil Presiden, dan dia mendapat perintah langsung dari Nyonya Presiden. Bahkan polisi tidak berani menahan mereka terlalu lama dan tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan mereka lewat.
Namun, Xinghe dan Wakil Presiden tahu bahwa hal pertama yang dia lakukan adalah menghubungi Tong Tianrong, dan pria itu akan segera tiba. Karena itu, mereka harus menutup pertemuan mereka dengan dokter sesegera mungkin.
Di dalam ruangan interogasi yang gelap, dokter sedang diinterogasi oleh beberapa polisi yang tampak mengintimidasi, termasuk wakil kepala polisi. Dokter itu telah melakukan dosa besar, jadi dia harus diinterogasi dengan detail; tidak ada batu yang bisa terlewat.
Bagaimanapun, tidak peduli dari sudut mana mereka bertanya, mereka tidak dapat memperoleh informasi dari dokter. Dokter itu putus asa, menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi. Pria itu terus bersikeras bahwa dia tidak tahu apa yang telah menimpanya. Dengan kata lain, pertahanan dokter terdengar seperti ocehan yang tidak masuk akal.
Akhirnya, wakil kepala polisi kehilangan kesabarannya; dia menghantam meja dan menuntut dokter itu, "Kau tidak dapat menghindari dosa kriminal ini! Jujur dan beri tahu kami, siapa yang memerintahkanmu untuk melakukan ini? Siapa dalang yang lebih besar?"
"Tidak ada dalang, dan aku tidak tahu mengapa aku melakukan itu dan apa yang telah aku lakukan …? Aku benar-benar tidak tahu, seharusnya aku yang mati. Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi …"
Mental dokter itu sudah rusak.
Cadeaux
-- Cadeau
reçu État de l’alimentation hebdomadaire
-- Classement
Power Stone 
-- Power
stone